Sabtu, 02 Agustus 2025

Cintaku Kini Tahu Diri

 Pada saat itu cinta yang kuberikan adalah cinta paling indah dalam hidupku

Cintaku terpancing dari karya tulisan tentang dunia yang ingin kuketahui, dan itu milikmu, karyamu

Cinta yang polos saat pertama kali melihat senyum imut bermata kecil, aku tersontak hingga mata terbelalak karena terpesona, tanpa kusadar mulutku ikut tersenyum dengan bebasnya

Cinta yang lugu mengenalkanmu pada setiap diriku, kekurangan di wajahku hingga lekuk tubuhku

Cintaku yang dengan ceria mengenalkanmu pada teman-teman penopang hidupku

Cintaku dengan bangga mengenalkanmu pada ibuku yang paling baik hati sedunia

Cintaku penuh kedamaian menunjukan pantai Bali yang cantik 

Cintaku itu ingin bermain hingga aku mengenalkanmu pada sepupuku yang menggemaskan 

Cintaku pada saat itu seperti anak kecil menunggumu setiap jam 11 malam untuk bertatap dan bicara melalui telepon seluler

Cintaku yang selalu terbangun di pagi hari langsung memikirkanmu 

Cintaku yang sudah selama 2 jam sibuk bekerja lalu semakin bersemangat karena kamu akan menghubungiku untuk memberikan ciuman penyemangat 

Cintaku yang tak peduli darimana kamu berasal

Cintaku yang tak melihat materi

Cintaku yang murni dan pandai menjaga diri untuk tidak mencintai orang lain

Cintaku yang tegas melupakan masalalu karena kehadiranmu menyatukan seripah-serpihan patah hatiku di masalalu, meskipun prosesnya ada yang menyakitimu

Cinta dengan citarasa paling lengkap selama hidupku mengenal cinta

Dia melekat, sulit pergi dan begitu berharga, cinta yang kupuja dan membuatku tunduk

Aku yang biasanya egois dan keras kepala bahkan bisa berubah sangat lunak karena pesonamu

Namun sayangnya, kini tiba saatnya aku melepaskan cinta itu. Cinta yang sudah berhenti berjuang, karena sang waktu sudah marah dan tak bisa lagi menunggu. Seberapa besarpun aku menunggumu untuk kembali, itu tidak akan terjadi jika tak ada tindakan atau keinginan darimu untuk kembali. Maka tibalah saatnya aku mengeluarkan warna cintaku yang terakhir, yaitu cinta yang tahu diri. Cinta yang tak akan menuntut dan akan mencari jalannya yang baru, yang setara dengannya, yang tak lagi membuatnya sakit.

Mencari Rasa Sakit

 Ada laki-laki yang datang membuatku memiliki hasrat untuk melakukan ini dan itu, sesuatu yang produktif dan membawa keberuntungan

Ada laki-laki yang datang membuatku berpikir kritis dan mengembangkan potensi

Ada laki-laki yang datang membuatku merasa berhak mendapatkan ini dan itu sebagai hadiah untuk diriku

Ada juga laki-laki yang datang membuatku merasa seperti memiliki pelindung dan merasa tidak kawatir, namun saat bersama lelaki jenis ini justru aku semakin malas dan hanya ingin bermanja

Karena tak mungkin bagiku bisa bergerak maju tanpa seorang support system yang kuat

Kini aku mulai menentukan lagi, dengan siapa sistem kehidupanku akan terbangun.

Mungkinkah aku akan menikah di usiaku yang 27? Ini gila, yang benar saja, aku justru sudah membuat timelinenya, sangat menyenangkan. Namun aku tetap berharap bisa memberi lebih banyak untuk kedua orang tuaku

Setiap melihatku menangis, teman sekamarku berkata "kamu perempuan yang aneh, Tuhan selalu mendatangkan kebahagiaan untukmu, tapi kamu justru selalu mencari rasa sakit, maaf saja jika aku berpikir kamu memiliki kelainan kejiwaan". Aku hanya tersenyum, aku juga tidak bisa memahaminya kenapa aku memilih ingin menghabiskan rasa sakit itu sehabis-habisnya. Benar saja memang seharusnya tidak boleh terlalu bahagia saat menjalin suatu hubungan karena saat kejadian buruk menimpa itu akan menjadi sangat menyakitkan. 

Melepaskan masalalu dan bergerak untuk masa depan, aku akan kembali menejelajahinya. Rasa sakit itu perlahan-lahan pasti akan pudar dan aku akan melakukan banyak hal lagi. Semuanya akan menjadi indah. Kuakui kemajuan terjadi begitu cepat belakangan ini, banyak hal yang melatihku menjadi lebih profesional dalam bekerja, berdandan, memasak, menulis, membuat konten harian hingga mengurus rumah. Aku pernah sakit tapi rasa sakit itu akan menjadi pedang penakluk dunia. 

Senin, 28 Juli 2025

Bayi Bodoh

Berjuang menuju kesana

Sedangkan disini banyak yang memperjuangkanku untuk tetap tinggal

Menjaga hatiku agar penuh dengan kasih sayang dan merasa dicintai dilakukan oleh teman-teman di sekelilingku

Bahkan semua sahabat perempuanku tampak romantis dan mengajariku cara bertahan

Mereka menulis kisah tentangku, memotret diriku, merapikan rambutku, menunduk padaku

tapi aku tetap merasa kesepian, ada apa denganku

Kurasa ada yang salah dan tak seharusnya kulakukan

kuharap aku selalu sibuk sehingga bisa mengalihkan pikiran ini

Namun, aku yang lemah ini selalu tak mampu berbuat apa-apa

 Jika aku ingin bersamanya, seharusnya aku menyiapkan banyak hal untuk bisa meraihnya

mengapa aku justru menangis seperti bayi karena merindukannya 

Jumat, 25 Juli 2025

Aku Si Pelangi Itu

 Semuanya akan nyaman padaku

Tak peduli siapapun

Aku??

Benar

Aku..

Aku yang selalu memberi pelangi untuk banyak orang

Bahkan mereka akan sengaja mencariku, karena rindu aku

Berkarisma, spesial dan memberikan kenyamanan

Bahkan ada seorang temanku yang kini tinggal di luar negeri mengatakan “siapa yang tidak akan menyukai dia?, semua orang ingin dia. Pertanyaannya adalah apakah dia menyukaiku”. Begitu kata teman sekantorku saat ditanya apakah dia menyukaiku

Mengetahui banyak hal seperti itu hanya membuatku stress, lalu mengapa tak ada laki-laki yang serius? Mengapa aku belum menikah hingga sekarang?

Tapi aku begitu lelah dengan semua kondisi ini

Hidup sendiri itu tidak buruk, hanya saja begitu banyak kehampaan

Aku sering menangkap pandangan dalam dari berbagai arah setiap harinya. Woah nada bicara mereka bahkan berubah menjadi sangat halus seketika saat bicara denganku, berbeda drastis. Itu lucu…. Aku hanya takut dibunuh oleh perempuan lainnya 😆

Rabu, 23 Juli 2025

Hanya Bertahan

Kesedihan selalu datang padaku

Aku hanya terlalu pandai menyembunyikannya 

Dengan berbagai warna kehidupan

Taukah kamu warnaku sebenarnya hanya pucat pasi

Aku bahkan kadang tak sanggup berdiri dengan kakiku, mengalami beberapa kali patah hati

Patah hati masa lalu akan mudah sembuh jika ada seseorang yang cocok lalu membuatku bahagia 

Tapi saat ini belum ada yang bisa menggantikan tawa dan senyumanmu itu

Dan saat ini aku belum tertawa dan tersenyum setulus saat bersamamu

Aku hanya bertahan karena aku tidak ingin membuat ayah dan ibu sedih, sisanya adalah kakiku yang terseret, tanganku yang lunglai dan pandanganku yang mati

Jika 3 bulan belum cukup untuk melupakan kenangan kita, apakah selanjutnya aku akan lebih menderita ?

Senin, 21 Juli 2025

Waktu Meninggalkan Kita

 Menonton film yang mengesankan bersama teman yang sudah lama tak bertemu dan dengan teman yang selalu menemaniku.

Menonton suatu film dengan koneksi yang sangat menyentuh.

Aku kurang menghayati, kurang menangis seperti biasanya aku menonton film.

Taukah mengapa? 

Itu karena cintaku tak tersentuh lagi oleh hangatmu

Semuanya jadi dingin, bahkan film yang diciptakan sebegitu hangat saja tak bisa memancing air mataku keluar, aku sedikit kawatir saat jiwa sentimentalku menghilang. Artinya aku kehilangan harapan untuk merasa dicintai. 

Film tentang cinta yang tak menyerah tapi tak bisa melawan waktu.

Akupun tak ingin kamu hilang ditelan waktu tapi saat aku datang berkali-kali padamu, mungkin aku akan musnah karena emosiku yang menyiksa.

Kamu akan hilang? Aku akan hilang? Kita tidak bisa bertemu? Bagaimana akhirnya?

Tak ada keberanian, tak ada kekuatan untuk mengatakan langsung padamu. Aku masih menginginkan kamu kembali padaku bersama semua janjimu yang menyatakan tidak pernah meninggalkanku, membuat hatiku selalu sakit

Minggu, 20 Juli 2025

Ingin Lelap

 Tenggelam dalam gelap

Harusnya tidur dengan lelap

Tapi sangat menjengkelkan ketika sudah hampir tertidur ada sesuatu yang mengagetkan hingga membuatku terbangun

Sesuatu yang tak kamu inginkan

Hanya ingin tidur lebih cepat

Tak lebih tapi mengapa itu sangat sulit dan membuatku harus menunggu lagi

Waktu yang tepat itu tak bisa kutemukan lagi

Tak bisa diulang lagi, begitu menyebalkan


(dk)

Sabtu, 19 Juli 2025

Kuhabiskan Setiap Rasa Itu

Aku membawa luka itu hingga sering mengejutkanku lagi dan lagi

Tidak bisakah aku hanya menanamnya

Aku tidak ingin mengingatnya

Tapi dia terbawa dalam setiap langkahku, bagaimana aku bisa segera lupa

Setiap kata yang bermakna

Terus berputar di kepala

Setiap janji yang terngiang-ngiang dalam siang dan malam

Jika aku meminum pil lupa ingatan apakah itu akan segera hilang?

Aku ingin itu musnah

Sel-sel otak ini terlalu aktif mengulas semua kenangan kita

Akankah kerinduanku ini juga akan menjadi sebuah buku

Jika ya, maka aku akan memberinya nama “Rinduku”

Seberapa jauh kata rindu itu akan mengajaku berkeliling pada harap-harap semu, di bawah pohon, di pinggir sungai, di trotoar, di tempat piknik yang romantis?

Cita-cita itu harusnya sudah memudar…

Harusnya secepatnya…

Saat ini semua terasa terlalu lama, satu bulan, dua bulan apakah mungkin 3 bulan cukup?

Atau sampai semua cerita ini cukup menjadi satu buku?

Aku tidak pernah hinggap dalam kerinduan yang tampak bodoh dalam waktu lama

Tapi gemilang cahaya yang kau pancarkan sebelumnya telah membuatku nyaman dan terhanyut, sehingga aku telah lelap, harusnya aku ingat dan bangkit dari semua kenyataan ini

Tiap kali ku memutar lagi rohani, meminta pertolongan pada Tuhan agar rasaku segera sirna. Namun mengapa wajahmu yang muncul

Saat air mataku menetes dan aku mendongak ke langit-langit kamar sambil bernyanyi, kepalaku hanya berisi wajahmu

Perutku yang kenyang bahkan tak bisa menjamin aku bisa tertidur dengan lelap, jika kamu terus muncul di kepalaku

Menari? Olah raga? Bernyanyi? Memasak? Bekerja? Semua sudah kulakukan, kamu sama sekali tak perlu kawatir akan hal itu. Segala cara telah kucoba namun jiwaku masih tak memerima kenyataan ini.

Dan aku kini membisu, seperti sudah lelah dengan keadaan, seperti sudah tak bertenaga, bagaimana tak kehilangan tenaga? Jam tidurku saja sudah direnggut. Ini sangat memalukan dalam perjalanan hidupku. Mencintai pria yang mengaku miskin dan aku tetap mengatakan aku menerimanya. Siapa wanita bodoh itu? Itu aku, aku si wanita berhati polos namun terus dihancurkan kesalahpahaman.


Kamis, 17 Juli 2025

Aku Perlu Seorang Suami

 Aku lelah sepulang kerja

Tapi hariku berhasil terlalui dengan begitu cepat

Tulang-tulang punggung rasanya akan terlepas

Andaikan aku memiliki seorang suami

Pasti dia akan membantuku menyatukan tulang-tulang punggungku yang terlepas

Aku ingin suami yang memperhatikan aku dengan baik saat aku mengeluh tentang hariku

Memijat punggungku

Aku ingin memasak di penghujung hari untuknya

Lalu kita makan bersama sambil aku cerita tentang hariku selama seharian bekerja di kantor

Aku akan mengambil nasi dan lauk ke piringnya

Aku akan menatapnya saat makan, kita akan sesekali saling mencium

Lalu kami akan tidur bersama

Aku akan memeluknya dengan erat dan tertidur di lengannya

Itu pasti sangat menyenangkan

Aku akan memintanya sesekali memijat punggungku

Itu pasti terasa menyenangkan 

Tapi aku hanya ingin dia hanya melihatku, aku satu-satunya 


Selasa, 15 Juli 2025

Si Bulan Purnama

 Bulan purnama, bulan yang cantik

Bulan yang penuh dengan senyum

Bulan purnama bersinar terang membuat malam begitu bahagia

Bulan purnama akan semakin indah jika seisi bumi memandangnya.

Bulan purnama, aku ingin dia mempertemukan cinta kita

Cinta yang belum habis

Cinta yang belum selesai tetapi tenggelam dalam gelapnya malam

Bulan purnama yang kupandang apakah sama dengan yang kau pandang?

Saat inipun semua pahlawan kesiangan yang mendekatiku belum berhasil menaklukkan hatiku

Bulan purnama pasti sedih melihat isi bumi tak punya hati yang utuh

Hatinya berantakan tercecer dalam kebiasaan-kebiasaan tak berguna

Bulan purnama kumohon berikan keajaiban agar semua bisa tuntas dalam semalam

Esok tak mungkin lagi terus kuungkit keinginan semu ini

Naluriku terus ingin mengingatnya tapi isi kepalaku membatasinya dan mengatakan bahwa semua hanya akan menjadi kesia-siaan

Kerapuhan tak berujung hanya karena aku belum berhasil menemukan sosok sempurna seperti dirinya

Purnama beralih jadi bulan mati, saat hati juga mati

Semua semangat harus tetap membara meski dalam kondisi hati yang mati

Semua jadi serba salah, memilih bahagia tanpanya berarti tak akan kutemukan sosok seindah dirinya. Hati mati dengan terus mengharapkannya lebih bodoh dari menerjunkan diri ke jurang.

Lalu haruskah kuisi penuh keseharianku dengan produktivitas omong kosong hanya untuk menunggu bulan kembali penuh menjadi bulan purnama?



dk


Minggu, 13 Juli 2025

Aku Ingin Berhenti Merindukanmu

 Aku merindukanmu 

tapi aku tidak boleh merindukanmu 

Aku merindukanmu

tapi jika aku merindukanmu, aku adalah orang yang bodoh

Aku merindukanmu 

meski aku tahu kamu tidak akan pernah merindukanku 

Aku merindukanmu 

seperti saat dulu kamu juga merindukanku

Aku merindukanmu 

tapi aku tau dulu kamu berbohong saat merindukanku

Akankah aku bisa berhenti merindukanmu?

Sudah dua bulan lebih sejak kamu memilih melangkah pergi dariku

tapi aku tetap merindukanmu 

Aku ingin menghentikan semua rindu ini

rinduku ini sungguh tidak nyaman

Rinduku ini menyulitkan hariku

Aku ingin berhenti merindukanmu karena kamu tak akan pernah kembali padaku

Jumat, 11 Juli 2025

Kasih yang Berbeda

Belakangan ini aku merasakan kasih yang agak berbeda. Bagaimana 3 teman pria menemani hari-hariku belakangan ini. Benar seperti kata pepatah hilang satu tumbuh seribu. Kebahagiaan itu pasti akan datang tanpa kita menyadarinya. Kelegaan bekerja di kantor lalu kembali dari kantor menghabiskan waktu dengan memasak itu menyenangkan, sehingga aku tidak ada waktu untuk membiarkan pikiran-pikiran tak perlu mengacaukan malamku. Lelah bekerja dan memasak membuatku dapat tidur dengan baik setiap malamnya. Aku tidak lagi memikirkan siapa yang akan menjadi pacarku dan pendampingku dalam pernikahan. Hidup dengan memiliki seorang pacar hanya menimbulkan konflik dan konflik patah hati. 

Pria China itu bahkan ingin pindah ke Jakarta agar bisa terus makan malam bersamaku, seorang pengusaha yang memiliki karyawan, bahkan satu karyawannya mengajak aku berkencan. Bukankah itu gila?

Teman Korea itu selalu konsisten mengobrol denganku di Kakao pagi, siang dan sore. Namun belakangan ini sepertinya dia menghadapi masa sulit, dia bukan lelaki yang akan bercerita, dia beberapa kali menyatakan ingin mengobrol via call dan video tapi sepertinya rasa kurang percaya dirinya lebih besar dibandingkan keinginannya mengobrol denganku. Apa boleh buat? Jika itu membuatnya nyaman maka aku tidak akan memaksakan. Toh bukan itu tujuanku sekarang. Slow living seperti ini lebih nyaman dari yang kukira.

Lalu, bagaimana dengan masa laluku? Sakit hatiku sudah tidak terasa lagi. Masih banyak yang lebih tampan, pandai, melayani dengan hati serta lebih kaya. Aku tidak akan memaksakan hidupku berteduh di satu rumah, terlebih jika rumah itu penuh kekacauan. Ada seorang yang menyatakan value seseorang akan bertemu dengan value orang lain yang lebih setara. Saat value itu tidak setara maka suasana akan jadi berantakan.

Kini kemampuan memasak akan menjadi senjata istimewaku. Hahaha. Salah satu teman yang satu kantor menyarankan untuk terus memasak. Entah kenapa setiap hari dia makan dengan lahap dan selalu menghabiskan masakan yang aku buat. Itu membuatku percaya diri. Semoga dia tidak jatuh cinta padaku karena kemampuan memasaku itu. Hahaha. Atau aku yang bisa tertarik padanya karena melihat dia makan masakanku dengan lahap. Ini seperti latihan menjadi istri yang baik. Ahaha. Cerita selaniutnya pasti akan lebih seru, aku akan melihatnya .

Minggu, 06 Juli 2025

3 Pria Ajaib

 Ada 3 lelaki yang mendekatiku dengan cara uniknya masing-masing.

Ini ajaib, dari 3 negara yang berbeda.

Wah aku penasaran siapa yang akan memenangkan pertarungan.

Semenjak mantan terindahku yang putus baru-baru ini tidak pernah lagi menghubungiku, ada banyak lelaki yang datang ke hidupku.

Mereka datang dengan cara-cara aneh tak terduga

Pertama, lelaki dari Busan, Korea yang usianya 11 tahun lebih tua dari aku, sangat pengertian, selalu menyapa lebih dulu di pagi hari, selalu menutup hariku dengan ucapan selamat tidurnya. Tak ada satu kegiatan pun yang tidak dia laporkan padaku setiap harinya, namun dia hanya ingin berteman jadi mari kita lihat apa yang terjadi selanjutnya, apakah aku akan ke Korea lebih dahulu atau dia ke Indonesia lebih dahulu. Jika aku menjadi istrinya mungkin aku akan menjadi kaya karena bisa membuat International couple content setiap hari, itu akan menarik banyak penonton dan channelku akan mendapat banyak endorse serta iklan. Ini harus dicatat, agar aku bisa menggunakan kesempatan dengan baik dan bisa menjawab tawaran yang semesta berikan.

Kedua, lelaki yang ada setiap hari karena kami tinggal berdekatan, beberapa kali aku memasak dan dia ikut makan bersama, hal yang menyenangkan dia menemaniku pergi kesana dan kemari. Aku kawatir dia menyukaiku, karena aku hanya ingin kami berteman, aku tahu seberapa cepat seseorang akan menyukaiku karena pesona alamiku. Aku benar-benar kawatir, aku menyakitinya jika seandainya dia menyukaiku. Kami pergi jogging beberapa kali, makan bersama sudah sangat sering, dia menemaniku masak, bercerita, mengantarku membeli obat saat aku sakit bahkan membelikan minuman kesukaanku. Jika seandainya dia menganggapku lebih dari teman, ada satu hal yang membuat kita tak mungkin bersatu, yaitu perbedaan agama. Agama kami sama-sama kuat, kami sama-sama yakin dengan kepercayaan kami. Rasanya bersatu itu tidak mungkin. Terlebih aku menginginkan keturunan dengan mata sipit yang lucu. Namun dia mengelola uangnya dengan sehat dan hati-hati, itu hal positif yang perlu kupelajari darinya.

Ketiga, lelaki dari China yang tiba-tiba menyatakan perasaannya sore ini. Aku bahkan mengira dia adalah penjahat. Bagaimana dia bisa menyukaiku hanya karena aku berlarian dibawah hujan tanpa payung? Lalu dia tiba-tiba meminta nomor ponselku dan mengajak makan malam bersama? Bukankah ini aneh? Tapi jika dia punya banyak uang dan ingin segera menikah kukira dia jawaban yang tepat. Aku bisa mempunyai modal untuk memperbesar channelku dengan uang darinya, selain itu keinginan mempunyai bayi sipit akan tercapai.


Aku sudah tidak sabar melihat pertunjukan yang terjadi besok. Sungguh aku tidak perlu kawatir akan apapun, karena tak ada satupun dari mereka yang merupakan pacarku, mereka hanya teman-teman yang sedang menunjukan ketertarikannya padaku. Sebenernya dengan uang mahar 200 juta rupiah, salah satu dari mereka sudah bisa menjadi jawabannya. Tapi melihat lebih jauh karakter mereka dan belajar banyak hal dari mereka sepertinya akan seru. Kehilangan pacar yang selama ini kuberikan hati seutuhnya ternyata tidak seburuk itu, aku jadi bisa melihat sisi lain cara semesta mencintaiku. Hanya saja aku harus berhati-hati agar aku tidak tertipu muslihat mereka untuk berzina karena berzina amat sangat dilarang sampai salah satu dari mereka benar-benar sungguh menikahiku. Semoga Tuhan selalu menjagaku.

Sabtu, 05 Juli 2025

Bakso Mix Seafood Spesial

Bakso mix seafood spesial
Ada yang bulat ada yang lonjong
Sebelumnya tumisan bawang merah dan bawang putih dilakukan diatas minyak panas
Aromanya mungkin menembus ke kamar tetanggaku
Begitulah aku memasak sambil bercakap dengan peralatan masak
Bawang-bawang itu mulai kecoklatan dan aku menuangkan air panas ke gelas lalu selanjutnya menuangnya juga ke panci.
Memasukkan bakso seafood yang masih sedikit beku
Tentu aromanya semakin mengundang selera
Setelahnya jamur enoki siap berenang bersama bakso seafood dan bumbu lainnya
Tekstur si jamur menjadi lemas
Menambahkan garam yang memeriahkan suasana
Potongan cabai juga ikut berenang
Melihatnya saja, sudah melengalirkan air liurku.
Mengabari teman yang ingin makan bersama untuk segera datang karena aku sudah sangat lapar
Dia sedikit berteriak karena pedas
“Wah aku bisa mati”, katanya sambil menyeruput kuah
Sebagai teman laki-laki yang tumbuh dari keluarga pejabat, apakah dia tidak pernah merasakan pedasnya cabai?
Bukankah pedasnya cabai itu menghalau segala jenis stress ?

Jumat, 04 Juli 2025

Masih bisa?

 Ketika menggoreng sosis, untuk membentuknya menjadi lucu, aku harus mengirisnya menjadi 4 bagian

Itu pasti sakit untuk sosis itu, lalu dia harus dipanaskan untuk mengembang dan siap disajikan menjadi makanan yang enak.

Aku menikmatinya bersama dua temanku yang lain

Aku menatap potongan-potongan sosisnya, telur ceplok yang polos dan nugget kecoklatan yang menggemaskan 

Aku memasaknya, benarkah? Setelah sekian lama kembali memasak?

Kalau begitu, itu adalah sebuah karya seni

Kamis, 03 Juli 2025

Berpaling

 Mencari, berpaling dan hilang

Di tahap manakah aku sekarang

Aku dungu dan hanya mengikut arus

Rasa yang mati dan semua yang palsu

Tidak ingin banyak bercakap

Hanya diam

Kurasa itu tak seperti diriku yang bebas

Tidak mudah lagi berekspresi 

Nampaknya aku telah berpaling dari karakter asliku

Karena mencari sesuatu yang tak kunjung kudapatkan 

Pada akhirnya akan menjadi hilang ditelan alur yang tak berujung indah

Rabu, 02 Juli 2025

Kecerdasan dari Petang Yang Kulalui

 Menunggu petang yang kukira hariku akan indah saat petang

Memaknai petang dengan berbagai hal yang mungkin membuatku lebih bersemangat meraih tempat tidur

Petang menjelang malam dan mataku masih sulit terpejam

Banyaknya pikiran untuk sesuatu yang seperti racun lebih bodoh dibandingkan menghabiskannya dengan belajar

Aku teringat saat masa-masa aku menjalani pendidikan magister, waktu yang habis tidak pernah menjadi sia-sia.

Sungguh mudah sebenarnya,

Hanya perlu belajar, lelah, bersemangat, menulis dan belajar lagi hingga mengulang siklusnya berulang kali

Bukannya aku habis termakan kekecewaan justru menjadi cerdas karena banyak belajar

Itu benar harusnya terjadi

Tetapi terkadang jiwa bodoh ini masih suka mencuri-curi waktu untuk merasakan kesedihan dan menangis

Mengapa menangis akhir-akhir ini menjadi sesuatu yang candu?

Menumpahkan rindu tidaklah salah namun mencuri waktu untuk menumpahkan rindu itu yang bodoh

Menyusun jadwal menjadi super produktif itu sudah pasti jalan yang tepat, namun terkadang tubuh tak cukup kuat melakukan ini dan itu.

Harapannya bersantai sambil rebah justru mengundang rindu lagi, sungguh aneh

Terlahir sebagai seorang yang cerdas dan terus bertumbuh tak selamanya memberikan kebahagiaan, justru semakin kritis dan semakin banyak pengetahuan, kepala bergejolak bagaikan jiwa tak normal, banyak teman di kepala yang menjadi percakapan-percakapan aneh.

Semuanya Sama

 Semuanya sama akan berakhir pada kegagalan 

Skenarionya hanyalah seberapa kuat bertahan dibalik kegagalan itu

Kesedihan datang berkali-kali lipat

Dibawah payung yang dicerca hujan pun, air mata itu tetap mengalir dengan perlahan

Aku menyukai kesibukanku, dengan begitu pikiranku akan teralihkan 


Selasa, 01 Juli 2025

Jangan Berbohong

Setiap manusia membawa lukanya masing-masing 

Setiap manusia menyimpannya entah dimana

Di tempat tersembunyi maupun di tempat yang tampak oleh pandangan orang lain

Seperti rasa sakit saat dahulu aku memikirkan kegagalanku

Begitu pula banyaknya kegagalan memicu rasa sakitku

Bersih dan damai tanpa banyak pikiran, bukankah itu yang setiap orang inginkan?

Dan janganlah engkau berpaling dari rasa sakit itu, dan janganlah engkau berbohong dan mendustainya

Berbohong pada diri perasaan sendiri adalah yang paling menyedihkan 

Senin, 30 Juni 2025

Doa Hati yang Kacau

 Tak ada yang lebih menyenangkan dari merasa dicintai, ditatap dengan dalam dengan senyum sumringah. Itulah cinta yang sebenarnya, binar mata keseriusan, ada kekawatiran namun juga harapan.

Kau tau bagaimana tatapan itu seolah berkata padaku?

Jika bisa kujabarkan seperti ini…

“Hai.. kamu sangat lucu dan menarik untuku”

“Oh mengapa kamu melemparkan senyum itu padaku, kalau begitu baiklah aku juga akan membalasnya dengan sepenuh hati”

“Oh.. aku sungguh berharap bisa mengerti semua yang kamu katakan”

“Andaikan aku punya banyak waktu, aku ingin banyak mengobrol denganmu”

“Oh.. aku kawatir orang lain akan mendekatimu”

“Lihat kemari.. ini ciumanku, terimalah dengan sepenuh hati”

“Aku berharap padamu, jangan tinggalkan aku”

Begitulah perasaanku saat melihat tatapan itu.

Ini tidak mudah sama sekali, ini menyiksa sebagian jiwaku. Aku seperti menjalani hari dengan jiwa yang cacat. Jika kukatakan aku sakit jiwa, itu sangatlah berbeda, aku baik-baik saja. Kerinduan, rasa yang belum selesai, menyelimuti hati dan hari-hariku.

Terkadang aku kuat terkadang aku lemah bahkan saat jiwaku melemah kondisi tubuhku semakin memburuk. Semalampun aritmia itu datang lagi dan menyiksaku, dimimpiku aku sudah berpamitan dengan semua keluargaku, namun aku tidak bisa pergi karena pasporku ternyata hilang. Mimpi itu seperti mimpi buruk tapi juga anugrah. Artinya aku masih diberikan kesempatan untuk meneruskan hidupku. 

Orang baru akan selalu datang, ditambah suatu kondisi betapa populernya aku. Mereka memanggilku tuan putri, si imut, si periang dan aku bahkan mendapat julukan people pleasure karena saking baik hatinya aku dimata mereka. Hanya saja itu semua seperti lelucon bagiku. Perempuan baik hati ini tidak pernah bisa bertahan dan pengertian pada seseorang yang dicintainya. Semuanya selalu berantakan, dia bahkan tak bisa mempertahankan hubungannya. Setiap malam hanya menangis di jam tertentu karena tidak sanggup menahan rindu. Tidak semua bisa berjalan dengan lancar dan tidak semua cerita berakhir dengan bahagia.

Pikiran buruk selalu meracuniku dan bertanya-tanya “apakah aku tak cukup baik?”, “apakah aku tak pantas untuk dicintai?”. Mengapa tak ada ampun untuk aku? Mengapa mereka tak mendidik aku menjadi memiliki pemahaman yang lebih baik sehingga kesalahpahaman todak selalu menghampiri kehidupanku.


Dan kali ini pun aku ingin berdoa :

“Tuhan, seperti apakah hidup yang sejati itu?, apakah engkau sudah menerima pertaubatanku? Apakah aku masih pantas untuk menyebut namamu setiap harinya?, aku pernah berdoa agar suatu hari menemukan jawaban atas keresahanku pada karirku dan masalah finansial, saat itu aku berdoa dengan tulus dan kau mampu menjawab doa-doaku, semua terselesaikan, lalu datang lagi masalah kesehatan yang menghantuiku setiap malam hingga membuatku terus terjaga seperti orang yang tidak mempunyai harapan, namun ternyata hingga malam ini kau izinkan aku tetap bernapas. Kisah asmara yang selalu gagal namun mendewasakan aku, tetapi mengapa aku masih selalu merasa kurang dan tidak tahu diri, pantaskah aku disebut anakMu? Aku yang selalu menggantungkan kehidupanku dengan keberadaan pendamping yang kuidamkan. Namun aku selalu merasa ada yang kurang setiap kau menghadirkan seseorang dalam kehidupanku, bahkan kau menghadirkan lelaki bak mutiara yang sudah berhasil membuatku melekat dan jatuh cinta sejatuh jatuhnya tapi kemudian masalah dan kesalahpahaman datang silih berganti. Pada akhirnya aku begitu kelelahan, hampa dan kecewa. Siklus itu datang berulang kali sampai aku hampir kehilangan jati diriku dan tak dapat memisahkan mana itu Cinta dan mana itu Dosa. Tuhan jika kau berikan aku umur dengan beberapa syarat, aku sungguh tak masalah jika aku bekerja bagaikan malaikat di bumi yang kali ini penuh dengan kejahatan, kebimbangan dan kekacauan, asalkan aku ingin memohon, berikan aku umur panjang dimana suatu hari aku bisa menikah, memiliki anak, melihat anaku menikah dan menjalani hari-hari dengan pangeranku yang kucintai. “

Minggu, 29 Juni 2025

Pecah Belah

 Ketika nanti diriku bukan aku yang dulu, apakah semuanya akan baik-baik saja?

Aku mungkin tak sepenuhnya berubah tetapi menjadi lebih tegas dan berani. Seperti benda pecah belah, aku akan menjadi lebih tebal.

Aku ingin memulihkan hati setelah kehilangan menjadi netral, sehingga orang baru yang kukenal tidak terkena serpihan pecah belah dari kehancuran masa laluku

Tapi aku bahkan tidak tahu jika tidak ada orang lain datang dan bertahan sendiri, aku mungkin akan menggunakan pecah belah itu menusuk diriku sendiri. Namun jika ada orang lain yang merapikannya dan merakitnya bersama-sama denganku, tentu aku tidak akan melupakan dia yang membantuku membenahi semuanya, justru aku sedang menyiapkan istana itu bersamanya. Itu hanya memerlukan kepercayaan. Sungguh aku tak ingin membiarkan masa lalu itu datang setelah semuanya kembali rapi


Kamis, 26 Juni 2025

Sedikit lagi

 Bertahan

Bertahan

Yang entah sampai kapan 

Sedikit lagi

Menengok harapan baru untuk bertahan hidup

Bertahanlah hari ini dan temukan motivasi untuk hari esok

Hanya sedikit lagi

Tidak apa apa jika tak baik saja

Hanya perlu bertahan sedikit lagi

Hiduplah sedikit lagi

Tetapi sedikit yang setiap hari

Semua akan baik baik saja

Selasa, 24 Juni 2025

Bayang Semu Antar Aku

Semua bergulir bersama bayang semu
Jika kuhapus aku akan kehilangan kenangan indahku
Namun jika tak kuhapus, aku akan terkurung dalam kerinduan yang tak pernah terbalaskan
Tiada satupun yang tak mengingatkanku padanya setiap hari
Semakin aku mencoba berlari menjauh, semakin dalam rasa itu saat kukembali
Ini kegundahan atau apa
Mengapa takdir begitu rumit, mengapa tak ada kepercayaan dari orang yang kucintai
Terkadang tubuhku lelah dimakan rindu dan sakit karena memikul kenangan 
Salahku yang terlalu dalam saat menyukainya
Harusnya dari sebelumnya pun dia tidak perlu antusias terhadapku jika pada akhirnya dia meninggalkanku
Entah pergi untuk menemukan yang lebih baik atau pergi karena termakan pikirannya sendiri
Seluruhnya telah kujelaskan tapi semua tak cukup berarti
Memintaku untuk jujur, padahal aku sendiri tidak paham apakah dia jujur atau tidak
Lelaki yang sering menekan, terlalu egois, kurang beretika, mudah emosional dan posesif 
Justru aku telah menyukainya habis-habisan karena hal itu.
Aku bisa mengerti semua kebaikannya tapi tidak bisa mengerti mengapa dia menyerah begitu saja
Dia ingin melindungi dirinya dari diriku yang teramat jahat dan pembohong ini
Lantas setelah semua ini apakah dia benar-benar lebih bahagia?
Dia ingin aku menemukan lelaki yang lebih baik karena menurutnya dia lelaki yang tidak baik, lantas setelah kepergiannya, dimana lelaki yang dia maksud lebih baik itu?
Gangguan kecemasan benar-benar datang secara teratur belakangan ini.
Aku sampai berpikir haruskah aku lari ke rumah sakit sendiri
Jika cinta tak bisa datang dengan ketulusan padaku, biarkan setidaknya aku terus berjalan dan menemukan cintaku walau perlahan tetapi pasti. 
Aku berjuang dengan sekuat tenaga, kini berbagai cara akan kucoba

Senin, 23 Juni 2025

Diriku

 Pelukan semu

Mengapa itu selalu kurasakan ketika aku akan tertidur?

Aku bahkan seperti tak memahami identitas diriku

Semua terasa hambar dan sepertinya aku menjalani hari hanya untuk formalitas.

Aku tak mungkin bisa berjalan sejauh ini tanpa diriku sendiri

Terima kasih diriku yang paling baik sedunia

Minggu, 22 Juni 2025

Aku ditarik ke sana

Dia menariku,
bukan dengan tangan,
tapi dengan mimpi—
yang datang pelan
seperti angin membawa bisikan
yang tak sempat kukatakan.

Dalam tidurku,
aku menggendong sesuatu yang rapuh,
hangat,
dan terasa seperti cinta
yang pernah tumbuh di antara diam kita.

Kota itu memanggil,
bukan sebagai tempat,
tapi sebagai kemungkinan.
Mungkin aku akan menemukan dia,
atau mungkin aku akan menemukan diriku—
yang tertinggal di matanya
saat terakhir kali ia berpaling
tanpa suara.

Aku berjalan,
bukan karena yakin,
tapi karena ada yang belum selesai
di dalam dada ini.

Jika nanti aku sampai di Seoul,
dan tak kutemukan dia di sana,
tak apa.

Karena yang kutemui
adalah diriku sendiri—
yang akhirnya berani mencintai,
meski harus kehilangan.

Sabtu, 21 Juni 2025

Damainya Kata Damai

 Adiku membagikan beberapa konten lucu ke sosial mediaku, seperti yang biasa dia lakukan. Sehari-hari mengumpulkan rupiah demi rupiah mengambil pekerjaan freelance namun sembari dia menunggu klien dia akan mengirim konten padaku. Setelah konten itu sampai padaku, dia mengatakan, ayo kita habiskan uang kita, ayo kita berbahagia, lakukan hal-hal yang ingin kita lakukan sekarang sebelum semuanya terlambat, perang dunia ke-3 akan datang. Awalnya aku tidak mengerti apa maksudnya, setelah aku mendapatkan banyak berita, aku lalu bisa mengerti. Tentu aku menjadi sedikit kawatir, apakah kemungkinan tersebut akan terjadi. Di pikiranku, hanya ingin  kedamaian, tak bisakah kita saling berdamai sesama penghuni bumi? harus berapa banyak lagi korban yang berjatuhan? Aku begitu takut dengan isu seperti itu sampai mendengar beritanya saja terkadang aku enggan. Bagiku tak ada yang bisa dilakukan selain berdoa. Tak mungkin bila Yang Maha Kuasa tak mendengar itu semua. Rintihan ketakutan setiap penduduk yang terserang gempuran. Mereka merintih pada setiap luka dan kehilangan. Bayangkan satu persatu keluarga dan rekan mereka pergi meninggalkan mereka. Inikah tanda akhir jaman seperti yang disebutkan pada kitab-kitab suci?

Ahimsa yang artinya tidak membunuh, menyakiti manusia lainnya. Bukankah sangat indah jika hidup saling berdampingan? menerima kekurangan dan saling melengkapi? dengan perdamaian kita bisa memikirkan hal-hal strategis untuk kemajuan yang lebih stabil, dengan perdamaian tak ada kecemasan di wajah setiap orang, dengan perdamaian setiap orang bisa berekspresi, dengan perdamaian kasih sayang bisa dirasakan dimana-mana, dengan perdamaian langit tetap jadi biru dan cantik, dengan perdamaian setiap insan bisa menelaah arti kehidupan dengan kacamata yang lebih luas. Kata yang sangat sederhana namun indah "Damai". Mungkin sebagai individu, aku belum bisa mengatakan bahwa diriku sepenuhnya sudah merasakan kedamaian itu, tapi maksudku disini adalah arti damai dalam kesatuan sebagai sesama penghuni bumi yang agung. Ku yakin ibu pertiwi pun menangis melihat semua pijakan yang ia topang penuh dengan perseteruan merengggut nyawa.

Jumat, 20 Juni 2025

Santa Santhi

Bekerja keras bukan berarti semua tenaga akan habis begitu saja

Bekerja keras bukanlah menjadi orang paling menderita tetapi bekerja dengan segala kekuatan

Menganggap diri paling menderita, itulah yang sering kulakukan. Kukira ini merupakan penyakit turunan

Agar tidak merasa paling menderita biasanya aku akan memberikan semua stok kekuatan untuk berbuat baik kepada semua orang, sekecil apapun itu. Meskipun hanya tersenyum kecil riang. Itu sungguh menyenangkan. Taukah apa yang terjadi? Berita baik akan datang padaku dan aku tidak akan merasakan adanya  masalah.

Seperti benih yang tertanam, terkadang semua pembalasannya terjadi sangat cepat. Aku menyebutnya Santa yang Santhi. Santa Claus kita kenal sebagai tokoh dongeng pemberi hadiah natal. Sedangkan Santhi dalam Hindu artinya damai. Jadi kusebut Santa Santhi karena hadiah itu diperoleh dengan jalan yang penuh damai.

Kamis, 19 Juni 2025

Para Guru dari Langit

Mantan kekasih pertamaku mengingatkan aku pada kemampuan akademik yang kumiliki, belajar meraih gelar yang lebih tinggi dan menghasilkan jurnal-jurnal ilmiah lalu memperoleh gelar master.

Mantan kekasih keduaku mengingatkan aku pada kemampuanku dalam profesionalitas bekerja di kantor dan menyelesaikan semua peranku dalam manajemen yang bersinggungan dengan tren teknologi. Hingga aku mampu menghasilkan tools-tools untuk kemajuan perusahaan.

Mantan kekasih ketigaku mengingatkan aku pada bakat entertainment di bidang tari dan modelling hingga aku banyak menghasilkan kreativitas tarian dan pemotretan produk.

Mantan terakhirku mengingatkan aku pada bakat sastra dan jiwa melankolis dalam diriku. Hingga aku mampu menerbitkan buku pertamaku.

Kurasa Tuhan mengirimkan kekasih untuk ku bukan untuk menikah tetapi untuk belajar mengenali potensi-potensi dalam diriku. Meskipun perpisahan Itu menyakitkan dan selalu ada masalah karena kesalahpahaman, aku mengakui bahwa Tuhan tidak pernah mengirim seseorang yang salah dalam hidupku, karena mereka pernah menjadi sumber inspirasiku. Kukira jika aku benar-benar ingin menikah aku harus bersama lelaki yang bisa mengajariku menjadi istri dan ibu yang baik, bukan lagi mengajariku mengenali potensiku maupun bakat akademik dan seni.

Sakit yang Lembut

 Mengingatmu, mengingatkan pada sakit yang lembut. Sakit lembut itu justru membuatku perlahan bisa sembuh. Aku mengikuti irama jantungku yang terkadang cepat. Tidak pernah tau kemana pastinya arah debar itu, tapi aku mencobanya. Aku mengatur napasku dengan 4 kali 3 hitungan. Membayangkan kisah sendu yang tak jadi seindah cerita dongeng. Semuanya ilusiku dan menjadi damaiku. Menikmati sakit yang lembut itu. Aku akan menerimanya.

Rabu, 18 Juni 2025

Kelomang Lebih Kuat Dariku

 Melakukan semua pekerjaan dengan baik itu hebat. Aku tahu ketika energiku sudah digunakan semaksimal mungkin dan tidak akan ada penyesalan di balik itu semua. Tidak akan ada rasa bersalah setelah kembali ke rumah, karena tak sedikitpun pandanganku berpaling dari layar komputer itu. Aku bisa memahami diriku saat menerima pekerjaan, melakukan pekerjaan dan mengakhiri pekerjaan itu. Tidak ada yang perlu dikawatirkan. Jika merasa kurang maksimal tinggal poles bagian yang kurang itu. Jika bingung mana yang harus dikerjakan duluan, cukup masukan dalam antrian dan kerjakan yang paling mudah terlebih dahulu. Bagaimana dengan membangun semangat? Cukup terima semua rasa sakit, kesal itu dan membaur didalamnya. Membohongi diri seolah semuanya baik saja hanya akan menimbulkan penyakit kronis, entah itu secara fisik maupun jiwa. Gangguan eksternal juga seringkali muncul, orang-orang yang tidak menyukaiku tentu ada, tapi ini aku. Jika mereka membenci bagian A dari diriku, masih ada bagian B, C, D dan E dari diriku yang begitu indah. Jika satu orang membenci semua bagian dari diriku masih ada orang lain yang setidaknya menyukai satu bagian dari diriku. Meskipun suatu hari semua orang membenci semua bagian dari diriku, aku masih memiliki diriku sendiri yang menyukaiku. Namun kurasa pilihan terakhir itu tidak akan pernah terjadi karena aku selalu memberikan hal lebih untuk orang lain. Berbuat baik bukanlah hal yang salah dan bukanlah hal yang sulit. Itu tabungan ketika bencana buruk menimpa, masih ada dukungan dari orang-orang sekitar.

 Melemah, bertahan, kuat lalu melemah lagi begitu juga dengan seterusnya. Sebagaimana banyaknya aku mengoceh tentang niatku bertahan, rayuan untuk menyerah di dalam diriku juga sudah menggunung. Bagi sebagian orang, aku adalah orang yang terlihat seperti tidak punya pendirian. Aku ingin terlihat kuat untuk keluargaku namun tak jarang aku mengeluh pada mereka. Ada kalanya bahkan mengangkat panggilan video dari ibu saja aku ketakutan, hatiku berdebar jika ibu sudah mulai membandingkan aku dengan anak-anak lain seusiaku yang lebih sukses dan bisa memberikan banyak uang untuk orang tuanya. Kurasa memang banyak kebutuhan keluarga yang belum bisa kubantu. Beginikah caraku menghargai orang tua yang banting tulang untuk kehidupanku dulu?

Bahkan kelomang dan bunglon memiliki cara untuk berlindung dari lingkungannya, aku justru beberapa kali berpikir untuk mengakhiri semuanya. Sungguh kelomang yang berharga, dia kecil namun kuat, tidak seperti diriku yang selalu menyerang diri sendiri. Membiarkan diri sebagai umpan, terluka dan terluka lagi. Membiarkan orang lain salah paham tentang diriku, terluka dan terluka lagi. Menghindar dari kenyataan dan menghilangkan diri dari dunia tidak akan berujung pada ketenangan. Kata pendeta Hindu, arwah kita akan berada dalam kegelapan selama ribuan tahun dan sulit reinkarnasi. Tentu aku benci kesepian dan kebingungan, maka aku tak bisa melakukan itu. Saat ini aku hanya ingin menyanyikan lagu-lagu sendu dalam berbagai bahasa, lalu menangis sekencang-kencangnya seperti yang biasa kulakukan. Setelahnya aku biasanya akan merasa lebih baik. Namun, aku juga berharap disaat adegan sendu ku berlangsung, ada malaikat Tuhan disampingku, karena jika disampingku adalah iblis, dia pasti akan membisikan sesuatu yang menjerumuskanku ke tindakan berbahaya. Apakah cukup memanggil para malaikat dengan berdoa sebelum menyanyikan lagu sendu sambil menangis?

Kuatkan Daya

Daya yang sudah hilang kekuatan dan bahkan tak pantas disebut daya. Mencari titik bangkit, pengungkit untuk membuat hidupnya menjadi lebih hidup. Berasosiasi dengan setiap sel dalam tubuh memperoleh kebahagiaan hakiki. Tak akan ditemukannya kebahagiaan itu. Semua akan kurang dan menyakitkan. Begitu semesta memerintah badai untuk memberi getaran peringatan maka dia akan terhempas terbawa angin badai itu. Kenapa itu akan terbawa, sampai di pelosok mana? Adakah pemahaman stabilitas nyata untuk mempertahankan idealismenya. Hahaha, jika disebut idealisme, itu tidak sama sekali, yang ada hanyalah pelarian dari hal-hal yang tak bisa didapatkan. Rasa ambisi tak berujung lalu akhirnya melemahkan kehidupannya.

Pesona menunjukan yang terhebat, berdebat dengan semua perilaku yang tak disukai dan tak disetujui. Mempertahankan argumen menunjukan bahwa pemikirannya adalah pemikiran terbaik.

Tidak semua bisa sesuai dengan kehendaknya dan kuasanya. Dia terkadang memilih diam maupun ikut berdebat.

Selasa, 17 Juni 2025

Tak Ada Pelangi

 Jika pelangi akan muncul setelah hujan

Maka hujan itu harus ditemani sang mentari

Jika tangisku deras namun ada hangatmu disampingku, itu akan menjadi pelangi yang indah 

Namun apa dayaku kali ini hanya mendung redup yang gelap beserta derasnya hujan tak henti-henti

Basah, dingin, menggigil, bajuku basah dan mendinginkan tubuhku

Aku bertahan bahkan hingga baju itu mengering sendiri di tubuhku 

Maafkan Aku, Mataku

 Terbangun di pagi hari dengan banyak beban di kepala

Terlalu banyak berpikir merusak semuanya

Atau tak perlu berpikir sama sekali?

Tapi itu juga bisa merusak masa depanku

Mata yang tegang di depan layar komputer hari demi hari, bahkan sudah mulai bengkak

Pengelihatanku sudah mulai kabur, awalnya terbaca tapi sekarang sudah banyak pudar

Aku bekerja sangat keras untuk menghalau patah hatiku

Apakah badanku akan lebih baik? 

Tidak ada yang memaksaku bekerja lebih keras tapi hanya aku yang menjadikan pekerjaan sebuah pelampiasan rasa patah hatiku

Ada banyak hal yang tak dapat dijelaskan

Oh mataku yang indah, aku sungguh menyayangkannya

Kuharap esok lebih baik.

Senin, 16 Juni 2025

Tidak Bisa Melawan Takdir

 Merindu tapi tak boleh merindukannya

Menderita tapi tak boleh menderita karenanya

Mengenang tapi juga perlahan menghapusnya

Begitulah sehari-hari aku menjalani hidupku, belakangan ini

Pria cerdas dan memotivasi dari negeri ginseng yang telah lenyap dimakan oleh masa laluku

Memperhitungkan apakah dengan menempuh suatu jalan suatu saat kita akan bertemu

Menelaah apakah aku bisa kuat menjalaninya tanpa kepastian

Haruskah aku berhenti mencari

Haruskah aku menikahi pria penuh sopan santun dengan usia sangat matang?

Kalau begitu impianku untuk bertumbuh bersama dengan pria yang tak jauh dari usiaku dan bermain bersama akan lenyap seketika. 

Tidak ada lagi impian kisah cinta benci tapi cinta. 

Kisah cintaku tak akan bisa seperti ayah dan ibuku yang jahil tapi manis.

Aku hanya akan menghadapi ketenangan dan kehati-hatian, hidup normal dan tanpa hal-hal menantang. 

Mungkinkah menjalani hidup seperti itu akan seru?


Minggu, 15 Juni 2025

Tawa Tiga Manusia Lucu

Kekacauan Jumat malam yang dalam bersama lagu sendu tidak kusangka bisa terhapuskan, karena banyak kehampaan berselimut lagu-lagu mandarin yang sendu, malam harinya jadi terasa sangat lelah. Aku memutuskan untuk tidur lebih larut bersama bintang-bintang. Tidur lelap itu juga diiringi drama-drama Korea penuh alur cerita rumit. Saking tak kuasa memahami alur ceritanya, mataku ternyata memilih untuk terpejam. Tiba-tiba terbangun di pagi cerah, tidak!, ini terlalu cerah karena sudah jam 10 pagi, hahaha. Baru ingat ternyata salah satu sahabatku ingin berkunjung, dia datang dengan semangat disaat aku belum mandi. Jadilah kami bertiga di ruang kesayangan kami. Saatnya pun tiba untuk mengisi perut, semua tampak lapar, perut sudah terasa menggila.

Mengenalkan sahabatku pada teman sekamar tentu hal menyenangkan. Saat mereka mulai menemukan topik, aku bergegas ke kamar mandi dan membiarkan mereka berdua ngobrol. Mereka tampak asik, tentu saja aku bangga karena teman-temanku adalah manusia-manusia baik hati dengan kepekaan tinggi. Belum ada 5 menit mereka saling berjabat tangan. Topik-topik menarik sudah ada diantara mereka. Bukankah ini luar biasa?

Sambil merasakan derasnya air menyentuh tubuhku aku sedikit mendekatkan diri ke dinding untuk memastikan mereka baik-baik saja. Kehancuranku di Jumat sore yang keras terbalaskan dengan dua manusia kesayanganku ini. Jika mereka tahu sesaknya jiwaku kemarin, mereka pasti sangat menyayangkan itu. Lihatlah mereka kini membawa kebahagiaan yang hakiki. Waktu mandi usai, saatnya berburu makanan. Satu dari tiga membeli gado-gado dan dua dari tiga membeli khas lalapan yang lezat belum lengkap jika belum ditambah es teh manis. Berjalan kembali menuju rumah, aku memberhatikan bunga kembang sepatu berwarna kuning tampak mekar dengan sempurna. Sungguh indahnya, apakah aku layak mendapatkan kebahagiaan , hadiah yang begitu indah hari ini? Kalau begitu ayo bersorak, hahaha. Tentu aku harus mengambil gambar bunga kembang sepatu itu.

Tiba di kamar kami menyalakan drama Korea dengan cerita rumit itu, ketiga pasang mata terpana melihat ke TV. Mereka menertawakanku yang selalu gagal paham pada misteri-misteri yang ada di drama Korea. Teman sekamarku bahkan mengatakan lebih bodohnya aku justru menggunakan terjemahan berbahasa inggris. Maksudnya adalah kemungkinan terjemahan semakin memperburuk tingkat pemahamanku terhadap isi ceritanya. Hahaha, sudahlah, suka-suka ku.

Sabahatku datang sebenarnya untuk mengajaku mempersiapkan diri untuk ujian bahasa inggris, menuju pendaftaran beasiswa pemerintah. Fokusku sudah mulai terombang-ambing paska patah hati. Saatnya meluruskan kembali jalanku yang sempat tersesat. Beruntungnya memiliki sahabat sepertinya, dia bahkan menghentikan aku dari tontonan drama Korea dengan mengatakan “kita jadi belajar untuk ujian IELTS tidak? Ayo kita latihan menulis”.  Seketika mataku terbelalak, bagaimana ini? aibku mengenai grammar berantakan itu pasti akan terbongkar dengan pasti hari ini. Saat aku ujian speaking mungkin tidak perlu diragukan lagi, tapi writing??? Kukira dunia akan terbelah jika membaca hasil tulisanku dalam bahasa Inggris. Perlahan dia membimbingku memberikan aku pemahaman mengenai struktur essay yang benar dan penulisan kalimat yang sesuai. Meskipun aku harus mengulang tulisanku satu kali , tapi kurasa itu demi kebaikanku. Aku tidak akan tersinggung, meskipun memperbaikinya dengan serpihan jiwa-jiwa pemalas ini.

Tulisan akhir telah selesai dengan baik walau masih ada banyak koreksi. Aku tidak yakin bisa memperoleh beasiswa PhD dengan kemampuan Bahasa Inggris terlalu standar seperti ini. Aku lelah selama 2 jam harus melakukan parafrase pada setiap paragraf. Sementara aku dan sahabatku pusing menyusun frasa dalam Bahasa Inggris, teman sekamarku fokus latihan vokal dengar partitur saktinya. Akhirnya kami memutuskan untuk membeli es krim dan beberapa cemilan lainnya. Berbagi makanan bersama lalu menonton music video lawas dan tertawa bersama.

Jumat, 13 Juni 2025

Iri pada Manusia Silver

Tidak dia, tidak juga kamu

Tidak ingin tahu, tidak juga peduli

Lelah tapi juga berharap

Keluhan menerpa tak kunjung henti

Masalah demi masalah berdatangan seakan menguji

Menerka-nerka sampai dimanakah kemampuanku

Tetap melangkah ke depan, belajar maju ke depan tanpa melihat lagi sisa yang dibelakang  

Piala-piala ku yang pernah kudapatkan dengan mudah

Seseorang mengatakan segeralah menikah, dengan siapa? Pernikahan seperti apa?

Itu sulit, ketika orang lain mengatakan itu padaku, aku justru ingin mengubur harapan itu. 

Karena itu mungkin tak akan terjadi

Karena ketika aku akan menghampirinya, mungkin aku akan menerima kenyataan dia sudah bersanding dengan lainnya

Pengemis jalanan berkedok pasangan manusia silver berjalan beriringan menggendong bayinya

Aku yang baru pulang kerja berjalan di trotoar kiri dan mereka di seberang, langkah kita tampak sama, namun sayang aku hanya sendiri sedangkan mereka adalah sepaket keluarga. Bukankah ini mengesalkan. Sepulang dari kantor, aku hanya ingin menangis. Aku menyalakan tv YouTube dan mencari lagu-lagu mandarin yang sedih, lalu menyanyikannya. Mengapa keluarga kecil si manusia silver tampak bahagia? Sedangkan aku begitu berantakan.

Lelah, hampa, terusik dan menyerah

Kamis, 12 Juni 2025

Waktu Kembar

 Jika waktu kembar bisa mengabulkan permintaanku,

Aku akan terus melakukannya hingga tak terhitung lagi jumlahnya

Berharap dengan waktu kembar itu , pertemuan manis bisa terjadi 

Tak mungkin itu bisa terjadi karena harapan semu selalu menutupinya

Menghindari rasa sakit agar lebih keras bekerja dan tidak melukai kemampuan mencari nafkah

Semuanya dilakukan untuk menjaga itu

Lebih baik hidup kaya tanpa bunga pajangan

Dibandingkan dipenuhi bunga namun terpuruk

Begitukah maksudnya?

Toh bunga-bunga itu hanya indah sementara, lalu semua akan layu dan rontok

Begitukah maksudnya?

Sungguh tak bisa dipercaya dan tak mungkin berbuat apapun lagi

Tuhan bilang cara berdoaku salah, aku selalu menuntut

Harusnya aku cukup mengatakan “aku sudah mendapatkan semuanya” lalu terus bekerja keras.

Menjadi sibuk itu tak masalah agar tak mengingatkan lagi pada luka yang pernah ada

Setiap hari hanya lagu-lagu sendu yang menemani

Begitu lagu sendu habis, tersadar waktunya berangkat ke kantor, setelah lagu sendu habis tersadar waktunya makan siang, sesaat lagu sendu habis tersadar waktunya pulang ke rumah dan begitu seterusnya.

Padahal aku hanya perlu menjalaninya dengan mengulangnya tapi aku merasa ini sulit. Sesekali mungkin merasa semuanya sudah cukup tapi sesekali juga semuanya jadi sangat menggila.

Mungkinkah dia baik-baik saja, apakah dia sudah menemukan cinta barunya? Apakah dia tidak pernah mengingatku lagi sekalipun? Masih ingatkah dia, saat dia mengatakan aku miliknya? Apakah ada fenomena yang dia hadapi dan itu mengingatkannya tentangku seperti aku yang selalu diterpa fenomena dan teringat tentangnya? Apakah dia sudah menghapus semua kenangannya dan tak ada satupun yang tersisa tentangku?

Ini menyakitkan bukan? Ini tidak adil, karena aku terus terngiang tentangnya. Ini tidak adil karena dia tidak pernah muncul lagi dan mencariku. Dia benar-benar meninggalkan semuanya tanpa penyesalan.

Haruskah aku memulai lembaran baru dan mensyukuri kesempatan itu? 

Rabu, 11 Juni 2025

Terpanggil

Seperti suatu panggilan

Membuatku terbangun dengan semangat

Si lentera harapanku

Pernah membangkitkan aku disaat paling terpuruk 

Bayang penuh senyum menebar misteri

Selasa, 10 Juni 2025

Bekal Lahir, Alamiah

 Aku pernah mengasihi dengan permata di dahiku

Aku pernah mengasihi dengan teratai di dadaku

Aku pernah mengasihi dengan cakra di ubun-ubunku

Aku pernah mengasihi dengan kobaran api di lidahku

Begitu salah satu bekal itu mengenai jiwa seseorang, mereka akan sulit melupakanku

Namun sayangnya tak ada satupun yang bisa memiliki aku

Penjaga memasang tembok-tembok pertahanan

Menyimpan panah tersembunyi di setiap penjuru, agar setiap yang datang padaku menjadi korban dari pesonaku

Aku tidak pernah memohon untuk memilikinya namun aku selalu berkata “terima kasih, aku telah menerima segalaNya”

Senin, 09 Juni 2025

Drama Surga Neraka yang Menyadarkan Aku

 Empat hari libur bisa terasa begitu cepat hanya dengan maraton menonton drama yang sedang populer. Aku hanya ingin bersantai dan memaknai setiap tontonanku dan menemukan makna dibaliknya. Kisah pada drama itu menunjukan bagaimana kehidupan setelah kematian. Setelahnya, ditujukanlah manusia-manusia yang sudah mati ke surga atau neraka tergantung dari perbuatan semasa hidup mereka. Bahkan drama itu juga menunjukan bagaimana reinkarnasi juga berlangsung. Aku penasaran seperti apa kehidupanku pada jaman dahulu. Sudah berapa kali kah aku terlahir ke dunia? Siapakah aku di kehidupan sebelumnya? Pada saat mengikuti ritual di Bali, aku sering terkaget saat ritual pemanggilan arwah manusia yang baru meninggal dan bayi yang baru lahir dilakukan. Biasanya arwah itu dipanggil untuk menjelaskan siapa mereka di kehidupan sebelumnya, kaitannya dengan keluarga mereka saat ini dan apa permintaan mereka agar pergi dengan tenang atau menghadapi kehidupan baru dengan baik. Pada saat upacara untuk anak balita, pendamping arwahku di kehidupan sebelumnya dipanggil, dan ia berbicara, menurut cerita nenek dan ibuku, dulunya aku adalah nenek dari ayahku yang paling dia sayangi. Itu kenapa aku meminta kepada dewa untuk lahir kembali sebagai anaknya karena katanya aku begitu mengasihi ayahku yang dulu adalah cucuku. Pantas saja, sedikitpun aku tidak pernah mendengar ayah memarahiku dengan nada tinggi. Dia hanya akan menegur dengan halus. Jika anak-anak lainnya mengatakan mereka memiliki ayah yang galak, maka sangat berbeda dariku. Ayahku begitu lembut, aku seperti tuan putri dan sahabatnya. Jika aku pulang ke Bali aku bahkan bisa dengan manja meminta ayah untuk menggendongku. Tulang punggungnya sudah tidak sehebat dulu, tetapi dia tetap mau melakukannya untuk aku. Ini sangat lucu bukan. Jika kondisi ayah sedang tidak baik seperti saat ini, maka hancurlah seluruh perasaanku. Saat menentukan seorang kekasih aku selalu memohon pada Tuhan agar dihadirkan kekasih dengan usia yang tidak jauh berbeda denganku paling banyak setidaknya 5 tahun lebih tua karena aku ingin anak-anak ku bisa merasakan kasih sayang anaknya dalam waktu yang lama. Aku juga tidak ingin menikah dalam waktu yang terlalu tua agar aku bisa menyaksikan anak-anak ku bertumbuh dengan baik, aku berharap tidak meninggalkan anak-anak ku di dunia di usia muda mereka. Aku ingin menjalani kehidupan yang indah dengan anak-anak ku. Tentu memiliki seorang anak saja tidak semudah itu, banyak biaya yang harus ditanggung, namun aku cukup percaya diri karena aku telah banyak berinvestasi pada usia mudaku, ku yakin akan mendapatkan pekerjaan dengan mudah dengan berbagai keterampilan yang ku miliki. Saat muda dulu mungkin aku begitu bodoh menyia-nyiakan kesempatan mengasuh seorang anak, namun saat ini aku sangat menginginkannya. Apakah dengan memiliki bayi yang lucu hidupku tidak akan kesepian lagi? Jika di kehidupan saat ini aku ditakdirkan bersama orang lain, apakah mungkin di kehidupan selanjutnya aku menjadi istri pria mata imut, gigi kelinci itu? atau mungkin kehadirannya yang sesaat di kehidupanku saat ini untuk membalas karma kami di kehidupan sebelumnya, yang artinya aku dan dirinya pernah bertemu sebelumnnya. Andaikan teknologi semakin canggih dan bisa mendeteksi itu semua, aku sangat ingin mengetahui seperti apa pertemuan kami sebelumnnya.

Tidak ada yang dapat dituntut, menonton drama itu juga memberikan peringatan bahwa sebagai manusia tidak ada hak untuk memohon ini dan itu, memohon kepada Tuhan agar permintaan kita dikabulkan juga suatu hal yang salah. Kebenaran yang harus dijalani adalah berdoa dan menyatakan bahwa segalanya telah diterima dengan penuh syukur. Atas semua kejadian baik dan buruk yang datang pada kehidupanku. Sebagai manusia biasa, aku adalah ratu mengeluh, setiap keluhanku membuat orang-orang di sekitarku merasakan beratnya seribu ekor gajah. Bagaimana mungkin dadaku selapang itu? jika aku berperan sebagai seseorang yang menjalani drama kehidupan itu, maka aku akan berdoa dan mengatakan pada Tuhan : "Tuhan, ini aku, hambamu yang penuh dosa namun tidak pernah sehari pun aku melupakanMu. Aku sudah sering terperangkap pada keinginan duniawi yang semu ini. Bahkan hingga hari ini masih banyak keinginan-keinginan duniawiku yang kuingin engkau mengabulkannya. Tuhan, aku ingin berterima kasih untuk setiap orang yang Kau pertemukan padaku di kehidupanku saat ini. Aku sungguh berpikir engkau luar biasa karena saat mempertemukan aku dengan calon pasangan, selalu kau hadirkan orang yang lebih baik dan semakin baik. Meskipun hubunganku selalu tidak berujung pada pernikahan tetapi aku belajar banyak dari setiap laki-laki itu, aku memaknai setiap pertemuan itu. Ingatkah Engkau Tuhan, saat mempertemukan aku dengan cinta pertamaku? dia telah menemaniku yang jauh dari orang tua hingga lulus di pendidikan sarjanaku, dia bahkan membantuku saat proses pembuatan prototype di setiap tugas kuliah yang sulit dan bahkan telah membantuku merancang website untuk proyek magisterku. Lalu ingatkah engkau pada lelaki yang berasal dari negeri sakura itu? Dia memberikan semangat baru dengan menemaniku merancang penelitan magisterku hingga aku sidang dan menyiapkan jurnal untuk publikasi internasional, semangatnya dalam bekerja telah ia tularkan padaku. Lalu ingatkan Tuhan pada pria keempat yang berasal dari Mongolia itu? dia telah membantuku sembuh dari cidera lengan kiriku dengan metode terapi di gym yang efektif, tangan kiriku tidak selemah sebelumnya, bahkan sudah hampir sembuh sepenuhnya bahkan aritmiaku berkurang karena metode latihan di gym yang selalu dia ajarkan padaku. Adapun lelaki keempat dengan visual imut yang kudambakan, cerdas, memiliki jiwa yang menenangkan dan bisa menjadi apa saja sesuai dengan kondisi yang kubutuhkan, bahkan aku sempat berpikir bahwa lelaki negeri ginseng ini adalah yang terakhir yang kau hadiahkan dalam hidupku, sayangnya lagi-lagi kau hanya ingin aku memetik pelajaran darinya. Namun, tenang saja Tuhanku, dia lelaki hebat yang telah membuatku menerbitkan buku pertamaku, buku kumpulan puisi yang mencermikan semua kekawatiran kehidupan. Aku sudah bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik karena rasa cintaku padanya, dia memberikan banyak nasihat yang menjadi kekuatan untuk aku menjalani kehidupan selanjutnya. Aku sangat yakin semua perkataan dari pria imut itu bersumber dari bisikanMu yang ingin menyampaikan pesan kepadaku. Betapa bahagianya aku ya Tuhan, karena hadiahMu selalu datang tepat pada waktunya dan memberikan hal-hal positif terlepas banyaknya air mataku yang juga harus menetes di waktu perpisahan kami”.

Jika aku di akhirat nanti, kurasa bagian dari diriku yang mengandung kenangan burukpenyesalan dan kesedihan tidak akan muncul seperti adegan di drama itu, karena aku sudah belajar memaafkan bagian kisah-kisah sedih dan pencobaan itu dengan menulisnya menjadi karyaAku akan terus berharap Tuhan memberikan kekuatan lagi dan lagi tanpa henti sehingga seberapa besarpun masalah yang menunggu di ujung jalan kehidupan, aku masih punya sisa-sisa napas kehidupan yang kuat. “Tuhan, aku mengasihimu dengan segenap hatiku. Ampuni hambaMu yang tidak pernah lepas dari dosa ini dan bimbinglah aku”.

Minggu, 08 Juni 2025

Isyarat Semesta Menyiksaku

Tidur selama berjam-jam di hari libur bisa menjadi malapetaka di malam hari. Ada saat dimana semua akan tenang tetapi ada juga saat dimana harus tersiksa oleh kenangan yang menenggelamkan. Semua perkataannya telah membaur bersama semesta. Tak ada satupun dari perkataannya yang tidak hadir di hari-hariku setelah perpisahan kami. Dia terlalu cerdas mencari celah untuk merenggut siang dan malamku.

Aku tidak ingin berbesar hati dan terlalu percaya diri bahwa saat itu dia benar menyukaiku, karena aku mengerti betapa banyaknya bintang yang lebih bersinar dimatanya dibandingkan diriku. Hari ini aku dan teman sekamar ku pergi makan mie ayam spesial di warung dekat tempat tinggal kami. Saat sampai, warung mie itu memutar lagu dengan beat yang asik, tubuhku mengikuti ritme musiknya. Namun semua suasana asik berubah ketika lagu yang diputar adalah lagu “Baby” dari Justin Bieber. Malamku menjadi sangat malang. Aku teringat pada mantan kekasih yang sempat menyanyikan lagu itu di video call kami. Semesta dan penjaga warung itu sangat kejam karena kembali mengingatkanku mengenai kenanganku bersama lelaki Korea itu. Padahal hari ini, aku sungguh ingin mengistirahatkan pikiranku dari kenangan tentangnya. Hidup dengan bayang-bayang kenangan bersama akan membuatku sulit jatuh cinta dengan orang baru, terlebih dia lelaki cerdas, romantis dan selalu membuatku bahagia. Bagaimana aku bisa dengan mudah melupakannya?. Aku justru terperangkap oleh rasa bersalah dan penyesalanku setiap harinya karena tidak mampu mempertahankan hubungan kami.

Lalu malam ini lagi-lagi ada peristiwa lainnya, yang mendatangkan bayangan dari kenangan itu. Saat aku menggulir konten-konten di platform kesayanganku, aku berharap akan terhibur lalu bisa cepat tertidur, lantas mengapa aku justru menemukan konten yang membuatku teringat pada perkataannya?. Konten itu menunjukkan bagaimana biasanya lelaki Korea memberikan panggilan kesayangan kepada perempuan yang dia sukai, maka dia akan memanggil dengan “babo” yang artinya “honey”, dan jika dipanggil “stupid” itu berarti “yeobo” atau sayang. Entah mengapa saat masih bersamanya, aku berpikir  arti kata itu adalah arti sebenarnya karena aku memang seperti orang bodoh saat jatuh cinta. Ini menyebalkan lingkaran kenangan dan isyarat semesta selalu bekerja sama untuk menyesakkan dadaku. Apakah aku sedang dihukum? Namun sampai kapan? Ini sudah terlalu lama untuk sebuah hukuman. Aku ingin menjalani hidupku dengan tenang dan baik. Aku sudah berdoa, datang ke tempat suci hampir setiap hari untuk menjernihkan pikiran dan meminta karunia kebijaksanaan, namun mengapa yang datang isyarat-isyarat dengan sayatan itu lagi?. Dosaku sangat banyak namun aku tidak punya siapapun yang dapat kuandalkan untuk mengeluh selain Tuhan. Jika Tuhan benar menyayangiku, kumohon berikan aku makna dibalik semua ini dan buat aku mampu memahaminya agar tidak terlalu banyak keluh kesah yang keluar dari hati dan pikiranku setiap harinya. Kumohon, buat aku bahagia.

Sabtu, 07 Juni 2025

Pribadi yang Tenggelam dalam Zat Adiktif

     Siapa yang akan peduli ketika kita masih memiliki luka yang tertanam?, tak akan ada satupun yang ingin mengerti itu semua. Ketika bercerita pada orang lain, itu bahkan seperti formalitas. Sungguh tidak mungkin jika mereka dengan sungguh-sungguh mendengarkan dan dengan tulus memberikan masukan yang membangun. Seperti itulah dunia bertopeng sedang bekerja. Meskipun senja berganti fajar pada akhirnya hanya aku dan diriku sendiri yang sedang mencoba memahami diriku sendiri. Berdiri dibalik jutaan makna yang masih harus dicari, diselidiki dan didapatkan. Merenung sendiri dan membedah isi pikiran itu sendiri. Menangis, bangkit lalu merenung lagi. Namun dapat dikatakan itu bukanlah sebuah gangguan jiwa melainkan proses menuju penerimaan, mungkin setelahnya aku akan mendapat karunia dada yang lapang dan hati seluas samudra. Namun siapakah aku yang harus berusaha bijak dan bisa mengendalikan semuanya? Aku bukan orang terpandang, orang terkenal, orang kaya ataupun motivator hebat. Aku hanya orang biasa yang memikul banyak pertanyaan dalam keresahan. Patutkah pemikiranku didengar? Adakah hikmah yang orang lain dapat ambil dari sebuah kisah yang ditulis apa adanya?

    Aku mengenal seorang sahabat baru yang bercerita tentang keingan orang tuanya untuk segera memiliki cucu darinya. Mengapa dia bercerita sampai sedetail itu? Padahal aku hanya menanyakan apakah kedua orang tuanya mendukung jika dia berkencan dengan warga negara asing. Sebenarnya aku sedikit bingung mengaitkan jawaban dan pertanyaan itu, hahaha. Benar saja, di usianya itu memang seharusnya dia sudah menemukan pasangan yang tepat. Pasangan yang bisa dia kenalkan kepada orang tuanya. Kudengar ada beberapa orang tua yang berpandangan jika sang anak dan calon menantunya saling menyukai maka sudah tidak ada lagi alasan seorang ibu untuk tidak menyukai calon menantunya. Hahaha. Kita jadi seperti dua orang yang sedang berkencan buta dan ingin saling mengenal. Aku tidak terlalu memikirkan hal-hal jauh dari pandangan, hal terpenting sekarang hanyalah aku memiliki teman obrolan untuk menemani hari-hariku nan sepi. Manusia dengan titisan jiwa seni sepertiku harus terus memiliki sumber inspirasi di sampingnya karena hanya dengan hal itu aku bisa bertahan hidup lebih lama. Gairah tak tersalurkan karena hidup dipenuhi kehampaan akan mempercepat umurku di dunia. Jika bisa dikatakan, sesungguhnya gairahku hanya ingin bahagia melalui hal-hal unik dari ide kepala, dimana ide tersebut dapat terimplementasi.

    Berbicara mengenai pemikiran orang lain, apakah mereka akan menyukai perbuatanku saat ini sudah tidak ada artinya lagi. Aku benar-benar cuek dan hanya memperhatikan keinginan hatiku saat ini. Aku akan terus mengumpulkan semua benih-benih semangat itu menjadi kreativitas lalu mengunggahnya sesuka hatiku. Sabda dari semesta dan isyarat-isyarat aneh lainnya selalu muncul dalam benak dan pikiran di saat-saat yang tak terduga. Sekarang bukan umurku lagi untuk menahan semuanya, sekarang adalah saatnya mengeluarkan semua potensi dalam diriku. Tak peduli se-random apa isinya. Jika semesta bisa mendengar teriakan dalam diriku, aku akan mengatakan "ini aku, ambilah diriku serta semua pernak-pernik yang ada dalam diriku, inspirasiku semua berasal dari semesta dan Tuhanku, kuserahkan semuanya dan pakailah". Sebagian manusia di sekelilingku mungkin akan berpikir dan bertanya tanya. Darimana dia mendapatkan pemikiran itu? Mengapa dia sangat arogan? Memang dia sudah sehebat apa hingga berlagu menggurui?. Maka aku hanya akan diam dan akan membalasnya dengan beberapa tindakan-tindakan yang tak terduga. Manusia-manusia di dunia ini tercipta dengan potensi berbeda-beda, mungkin mereka akan merekah dengan menggenggam sejuta teori pemikirannya, sebagian lain akan pontang-panting dengan berbagai tindakannya. Lalu manakah jawaban paling benar?. Tidak ada yang paling benar, tidak ada yang paling absah. Semuanya akan tetap abstrak karena keduanya saling membutuhkan. Tanpa teori, tidak ada patokan untuk pelaksanaan nyata, tanpa pelaksanaan nyata, tidak akan ada penemuan teori baru yang lebih agung dan dapat menyelesaikan kekurangan teori sebelumnya. Biasanya itu diperoleh dari hasil mengamati, menelaah, mengkritisi dan membayangkan kemungkinan sebab akibatnya. Inspirasi kontenku biasanya berasal dari kegiatan rutin, pertemuan dan obrolan dengan beberapa orang, tontonan menarik, bacaan dan hasil perenungan. Aku akan terus membuatkan catatan sampai aku bosan. Peningkatan itu terjadi setidaknya ada 1-2% dalam satu hari. Semakin memahami titik lemahnya dan semakin mendalami keunggulannya, berulang sampai pemikiran sudah buntu dan tidak lagi menemukan titik baru untuk diolah. Namun kembali lagi gairah itu akan muncul jika ada seorang pendamping penenang jiwaku, dimana aku bisa bercerita tentang hariku dan pemikiranku di waktu tertentu. Jika dikatakan ketergantungan, maka aku akan mengakui itu sangat benar adanya. Kehadiran itu sudah seperti zat adiktif. Aku tidak tahu apa rasanya, hahaha. Namun dari beberapa sumber mengatakan zat itu, memberikan kenikmatan diawal dan akan menyiksa dikemudian harinya. Benar saja, kehadiran seseorang bagai zat adiktif itu sudah beberapa kali terjadi dalam hidupku, bahkan dampak negatif itu pun sudah terjadi dalam hidupku. Sungguh tidak bisa dipungkiri, tak perlu dicari kesamaannya karena memang begitu mirip. Kehadiran Tuhan sangat berperan di era ini, agar kita menyadari bahwa karma itu akan terus berjalan dan roda terus berputar. Jika kita menyakiti maka kita juga akan disakiti, jika kita membohongi maka kita juga akan dibohongi, jika kita meninggalkan kekacauan di benak orang lain maka kekacauan tanpa sebab juga akan muncul di pikiran kita.

Selamatkan Aku dari Kehampaan dan Kebosanan Ini

 Naluriku dalam menulis semakin tumpul. Apakah arti semua ini? apakah aku mulai kehilangan inspirasiku? , tidak, tolong jangan katakan bahwa semua ini akan berakhir. Kupikir ketajaman dalam menulis juga dipengaruhi dengan sumber inspirasinya. Titik itu kini sudah tidak ada, dia sudah mulai terkikis oleh waktu dan mulai terhapus oleh kebiasaan baru. Kebiasaan baru yang memberikan suasana baru. Namun dimanakah suasana puitis itu? apakah sebentar lagi tulisan ini akan berubah genre? hahaha. Ini sangat konyol. Aku bahkan ingin menertawakan diriku sendiri. Mengapa aku begitu konyol? suasana hati yang selalu berubah, pasangan yang datang dan pergi silih berganti hingga kestabilan terhadap kreatifitas yang juga berubah-ubah. Mungkinkah dunia ini juga ingin ikut tertawa melihat semua kekonyolanku.

Hari libur panjang saat akhir pekan, itu adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh semua pekerja. Berkeliling dan mencari keseruan di luar itu pasti seru, namun aku terlalu pemalas untuk merasakan suasana itu. Berdiam diri di kamar itu justru lebih nyaman, namun apakah keresahan akan diam-diam menghampiri dan mengusik ketenanganku. Kurasa tidur lebih banyak membuat semuanya lebih baik. Aku mungkin sudah tidur lebih dari 12 jam sejak malam hari. Suasana tanpa arah dan hanya mengandalkan media sosial sebagai teman. Terasa tidak ingin melakukan tindakan apapun, karena kini aku terlalu lelah dan menyerah melihat keadaan yang tak akan berubah, seberapa keras aku telah berusaha dan berharap.

Buku, itu satu-satunya yang bisa menyelamatkan dari kebosanan, berdiri dari tempat tidur yang sudah sedari pagi memeluk diriku pilihan yang tepat, demi sebuah buku. Buku yang mengajarkan tentang kebijaksanaan, meski bagitu itu tak cukup pantas bagiku. Tak peduli seberapa bijak setiap kalimat pada buku itu, aku tidak akan mungkin bisa memenuhi untuk menerapkannya. Aku membacanya untuk menenangkan hatiku dan mengingatkan diriku bahwa cobaan akan selalu datang dan semuanya akan baik-baik saja. Tak ada hidup yang sempurna, akhir-akhir ini aku mendengar banyak ocehan dari para idol yang kusuka dan buku yang telah kubaca bahkan konten yang sudah ku tonton di beberapa platform, bahwa sesungguhnya kedewasaan bersumber dari cobaan hidup yang datang. Jika kita bisa menghadapinya dan masih bertahan maka kita akan semakin bertumbuh. Benarkah aku bertumbuh? Saat ku ingat lagi, saat hubunganku yang terakhir kalinya harus kandas, aku justru menangis berahari-hari dengan sangat kencang seperti anak kecil yang tidak dibelikan mainan oleh orang tuanya. Bukankah itu justru menjadikanku terlihat semakin lemah? entahlah, aku juga tidak pernah mengerti mana sebenarnya yang benar.

Aku sempat berpikir, haruskah aku pergi meninggalkan kota ini? terlalu banyak kenangan di kamar ini saat mantan pacarku masih sering menghubungiku, aku terasa akan sulit melanjutkan hidupku jika semua hal masih mengingatkanku padanya. Terlebih lagi saat itu aku masih sangat menyukainya. Namun kuakui saja aku sudah terlalu nyaman dengan gaji yang tetap, kamar nyaman dan relasi yang cukup banyak disini. Jadi sepertinya kembali ke kota kelahiranku bukan merupakan pilihan yang tepat namun hanya emosi sesaat. Belakangan ini, ibuku sakit, itu juga membuatku sangat kawatir, jika aku pulang ke kota kelahiranku, mungkin aku bisa lebih mudah merawat ibuku jika kondisinya sedang tidak baik-baik saja. Ibuku sangat aneh, saat dia sakit maka dia akan meminta ayah maupun adiku untuk tidak memberitahuku. Namun, saat aku yang sakit, dia sudah mengetahuinya tanpa aku perlu memberitahu siapapun, maka pada saat itu juga, panggilan telepon akan hadir di tengah aktivitasku. Ibuku adalah separuh hidupku, dan biasanya paruh hidup lainnya adalah pasanganku. Bagaimana jika keduanya dalam masalah? maka tak ada satupun kebaikan dunia yang dapat kupandang baik. Aku akan menggila dan tidak menerima keadaan.

Penulis buku ini tidak dapat diandalkan, hahaha, karena tak ada satupun tulisannya yang tak mengandung pertanyaan, kurasa pembaca akan bingung dan segera menghentikan bacaan berikutnya. Aku merasakan hambarnya hariku belakangan ini dan tak ada lagi semangat untuk melakukan hal-hal luar biasa. Semuanya seperti terperangkap dibawah langit mendung yang gelap. Cahaya mentari terang itu pun enggan untuk hadir menghangatkan belakangan ini. Mungkinkah hati yang terasa hambar ini menemukan rasa baru yang unik dan membangkitkan gairahnya?. Mari kita lihat ada bagian indah apa yang akan terjadi kedepannya. Masalah demi masalah tak kunjung berhenti, ambisi yang tinggi namun selalu tercekik oleh kelemahan. Itu membuatku saat ini merasa tidak perlu lagi terlalu mengorbankan diri untuk sesuatu yang mungkin tak pernah menghargai pengorbanan itu, kecuali aku memang menikmati proses itu, hahaha. 

Kamis, 05 Juni 2025

Sendiriku

 Dalam kesendirianku

Aku hanya duduk sendiri sembari menunggu makanan yang datang

Sendiri tidak seburuk itu, aku menghibur diriku yang kadang penuh dengan kekacauan

Bukankah patut disyukuri setiap harinya

Bisa terbangun di pagi hari saja sudah sebuah anugerah 

Tida perlu meminta lebih untuk berbagai hal lain yang belum terlihat

Bekerja keras untuk mempertahankan nasib baik

Saat aku pergi ke restoran ini bersama teman yang aku sayangi, semuanya terasa cepat. 

Mereka yang memasak terasa cepat karena aku dan temanku menutupinya dengan obrolan kami.

Tapi jika pergi sendiri durasi masak mereka jadi terkesan lama

Perut mungil ini sudah tidak sabar. Ini aneh, mengapa mereka memberikan side dish terlebih dahulu? Aku ingin makanan utamaku


Ingin Hidup 100 Tahun, Jika Itu Kamu

Alam semesta beserta isinya saling terkoneksi
Jika aku memohon sesuatu tentu ada hal positif yang akan datang dan mengobati seluruh pilu dalam jiwaku
Langit berbisik pada awan, awan menjatuhkan hujan, hujan membasahi bumi. 
Apa itu juga akan terjadi pada rinduku?
Jika rindu, apakah angin akan menerbangkannya dan memanggil seseorang nan jauh di sana yang aku rindukan?
Saat aku masih terbayang olehnya, apakah ada isyarat berita itu terbawa oleh angin karena dia yang terlebih dahulu berpikir tentangku?
Apa sebenarnya yang bisa kulakukan untuk ini semua?
Benarkah ada cahaya? 
Aku mengasihinya …
Masih memikirkannya
Standarku adalah dia,
Lelaki yang gemar membaca buku bukan lelaki gym
Lelaki yang tersenyum tulus bukan lelaki yang tersenyum nakal
Lelaki yang mengapresiasi karyaku bukan yang memintaku menghubunginya saat aku sudah selesai  dengan aktivitasku
Lelaki yang selalu memberikan panggilan video bukan lelaki yang hanya cepat membalas chat
Lelaki yang selalu menciumku dari layar hp bukan lelaki yang hanya mengirim stiker romantis
Lelaki yang mengirim pesan suara bukan lelaki yang membuatku salah paham karena semuanya hanya diketik
Lelaki yang berani mengatakan dia mencintaiku bukan lelaki yang ingin dekat tanpa status
Lelaki yang selalu melakukan tangkapan layar ekspresiku bukan lelaki yang hanya menunggu foto dariku
Lelaki yang menjagaku seperti ayahku bukan lelaki yang cuek dan terlalu percaya

Mengenal sebentar lelaki yang nyaris sempurna seperti tipe paket lengkap yang aku inginkan justru sudah seperti hidup selama 100 tahun

Selasa, 03 Juni 2025

Cover Buku Perdana yang Malang

 Cover buku untuk peluncuran buku pertamaku sudah selesai. Ini menyenangkan tapi juga menimbulkan keresahan.

Aku bahkan sudah mengunggah teaser bukunya

Wahh..

Namun setelah mengunggah gambarnya, aku baru menyadari, bagian tangan karakter di cover buku itu terlalu kecil. Hahaha. Seperti tangan bayi. Apa yang harus kulakukan? 

Karena tim ilustrator dari penerbit tidak punya banyak waktu jadi aku sudah dikeluarkan dalam grup diskusi cover.

Sialnya aku melakukan pemeriksaan akhir ilustrasi untuk cover sambil mengerjakan pekerjaan kantor. Jadi konsentrasiku sudah terpecah.

Yang aku heran lagi adalah wajah pria bermata imut gigi kelinci itu jadi sedikit kusam. Sebenarnya aku ingin kusam itu dibersihkan tapi apa daya aku sudah terlambat dan tidak bisa memberikan masukan pada ilustrator.

Lalu, si karakter perempuan. Ah ini yang menyebalkan juga, warna rambutnya bercampur dengan warna baju pinknya.

Sedih sekali…

Tapi tidak apa-apa, semua ini bisa kita perbaiki di cetakan buku berikutnya atau bahkan di terbitan buku yang berbeda.

Aku akan mengapresiasi tubuhku yang lelah ini.

Senin, 02 Juni 2025

Penderitaan Tiada Akhir

 Pagi hari ini, masih sama seperti dua minggu yang telah berlalu, aku terasa malas untuk bergegas bangun dan mandi. Padahal hari ini harus ke kantor. Bahkan aku bangun terlambat, benarkah jam 7.30?

Ini gila..

Mengapa aku bisa kesiangan? Sudah jelas ini pasti karena libur panjang 4 hari kemarin. Sekarang terasa seperti jebakan. Aku harus terbangun dan berangkat ke kantor dengan semangat yang kurang dari 30%. Bergegas mandi yang tak lebih dari 7 menit. Hahaha. Memang itu sangat menyenangkan, menipu diri sendiri dengan mandi yang begitu sekejap. Bahkan hantu yang mungkin ada di kamar mandi bisa tertawa melihat tingkahku.

Aku berkaca melihat wajahku yang cukup imut saat bangun pagi, tapi percuma saja, karena pangeran yang mengatakan aku imut sudah tidak ada lagi. Biasanya, meskipun dia menelponku di pagi subuh aku akan tetap mengangkat telponnya dengan jantung yang berdebar karena kaget, tidurku terbangunkan. Kembali lagi melihat ke kaca aku tersenyum getir. Astagaaa, ini sudah berapa menit, aku harus lekas bersiap.

Sikat gigi dan mandi yang tidak karuan, langsung saja aku mengambil pakaian untuk hari ini. Dulu jika berangkat ke kantor, aku akan lama dalam memilih pakaian, tapi sekarang aku tau triknya. Aku akan mengambil pakaian yang paling bawah, disanalah nasib beruntung atau tidaknya aku ditentukan. Tidak peduli aku menyukai pakaiannya atau tidak pada saat itu, aku akan tetap mengenakannya, itu lebih baik daripada berpikir panjang dan aku semakin terlambat.

Masuk ke kantor seperti tak bernyawa tetapi aku selalu berusaha menyapa para rekan lebih dulu. Teman yang duduk di depanku tampak bingung mengenai ekspresiku yang aneh. Temanku Mr.K datang dengan kaki yang terpincang. Kukira bekas cideranya saat itu yang membuatnya seperti kesakitan lagi. Refleks saja aku bertanya “kenapa lagi kakimu?”, dia menjawab “ditabrak mobil”. Apa? Dengan kaki yang terpincang seperti itu, bisa-bisanya dia tetap datang ke kantor. Luar biasa, aku mendapat pelajaran bijaksana hari ini. Aku dengan kondisi yang utuh seperti orang yang tidak bersyukur dan malas datang ke kantor. Namun bagaimana dia bisa sehebat itu? Saat pergi ke puncak bersama teman-teman lainnya, aku sangat paham kecepatan motornya tidaklah seberapa. Diantara teman-teman lainnya dia mengendarai motor paling bijaksana. Tapi memang kondisi jalan raya di Jakarta tidak dapat diprediksi, saat kita sudah merasa berhati-hati, belum tentu orang lain hati-hati. Aku sangat kesal, kenapa harus temanku?. Beberapa menit kemudian datanglah Mr.T yang sedang berduka sebab pada hari Jumat kemarin adiknya meninggal dunia karena kanker. Ini sangat menyedihkan. Bahkan saat matanya dan mataku bertemu, aku mengangkat kedua lenganku, mengepalkan tanganku dan terssenyum kepadanya sambil berkata “semangat!!!” , dia tentu membalas dengan senyum juga, tapi hatinya begitu rapuh. Aku tahu itu. Aku bisa merasakan arwah adiknya masih memandanginya saat bekerja di depan komputer. Aku ingin menangis dan aku ingin memberikan arwah adiknya masuk ke tubuhku. Tapi itu tidak mungkin, orang-orang di kantor akan menganggap aku gila. Tapi.. adiknya juga ingin menyemangati dia. Aku tidak biasa menyapanya lebih dulu, karena kami adalah dua orang yang jarang berkomunikasi satu sama lain, tapi entah kenapa hari ini aku begitu sedih melihatnya. Lalu aku kembali dengan pekerjaan normalku, mendesain grafis dan menuangkan tulisan dalam desain grafis untuk konten media sosial perusahaan. Aku tidak memandang apapun, aku hanya mendesain sambil menghayati playlist lagu-lagu sendu untuk mengenang masa indahku bersama pria korea selatan bermata sipit dan senyum kelinci.

Waktu makan siang pun tiba, ada apa ini? Kenapa semua terasa cepat? Apakah aku terlalu menghayati pekerjaanku hari ini? Hahaha. Sungguh aku tidak menyangka. Tiba-tiba salah satu teman sudah menyentuh bahuku untuk mengingatkan aku makan siang. Barulah kemudian aku melirik ke pojok komputer dan melihat jam sudah menunjukan pukul 12.01 , hahahaha. Menyenangkan… Ini tidak berasa sama sekali. Aku harap bisa setiap hari seperti ini.

Aku ke luar kantor bersama Ms. S , ya, kita hanya berdua karena yang lainnya sedang ada tugas ke luar kota dan sebagian lagi lebih nyaman makan di dalam kantor. Mr. K menaiki tangga dengan terseok-seok, aku sangat ingin membantunya menaiki tangga, tapi aku tahu dia sudah punya kekasih dan aku juga masih mengganggap pria korea selatan bermata imut gigi kelinci yang harus kujaga hatinya. Bukankah ini sudah hampir 3 minggu dia mengabaikanku? Mengapa aku masih merasa selingkuh darinya jika ingin membantu orang lain? Mr.K masih kukuh menaiki tangga dengan kakinya yang tidak bisa menapak dengan baik. Aku ingin menangis, mengapa dunia ini sekejam itu padanya? Ini sudah yang kedua kalinya. Mungkin sekarang teman-temanku bisa paham mengapa aku sangat takut menaiki kendaraan motor. 

Fakta kecelakaan yang juga membuatku semakin marah pada Tuhan adalah Ms.F yang merupakan temanku berbicara bahasa Korea di kantor juga mengalami kecelakaan hingga hari ini tidak ke kantor. Woaahhh… aku sungguh emosi hingga kepalaku rasanya mau meledak, kurasa sekarang aku hipertensi. Ada apa dengan Tuhan? Mengapa Tuhan membiarkan teman-temanku terluka? Mengapa tidak orang-orang dari perusahaan lain saja? Mengapa luka dan kepedihan datang silih berganti pada kami? Ada yang depresi karena ditinggal kekasih, ada yang kehilangan cucu mungil yang baru berusia empat bulan, ada yang harus menderita maag akut, ada yang kakinya terluka lalu infeksi, ada yang selalu terserang flu secara rutin, bahkan anak magang Ms.SO juga kecelakaan berkendara motor saat belum genap 6 bulan bekerja. Lalu kini??? Ada yang kehilangan adik karena sakit kanker yang menyedihkan dan juga Mr.K dan Ms. F harus mengalami cidera kaki kedua kalinya??? Ada apa dengan hari kami? Mengapa begitu kejam? Aku sungguh benci. Apakah ada salah satu dari kami di kantor yang membawa aura negatif? Entahlah. 

Jika aku terus memohon kebaikan hati Tuhan untuk menjaga teman-temanku setiap hari, akankah Tuhan melakukannya? Kumohon usirlah setiap roh jahat yang hadir dan meracuni pikiran, perkataan, perbuatan dan bahkan rutinitas kami. Kami adalah jiwa-jiwa mulia yang mengerjakan pelayanan terhadap umat Tuhan di bidang sosial. Dan kami sangat menyayangi satu sama lain seperti keluarga, tentu saja kami tidak ingin ada yang terluka.



Minggu, 01 Juni 2025

Hari Minggu Produktif

 Terdiam di kamar selama weekend itu sangatlah menenangkan, tetapi jika sendiri, mungkin gangguan kecemasan itu akan semakin menggila.

Hari ini teman sekamarku pergi berlatih vokal untuk persiapan pentasnya di eropa.

“Biasanya kau merasa terganggu jika video call kita terganggu oleh teman sekamarku yang berlatih vokal. Aku sungguh merindukan caramu menunjukan wajah terganggu itu. Kini momen itu sudah sirna.”

Teman sekamarku mengatakan “kenapa akhir-akhir ini aku jarang melihatmu ke pura?”,

Aku hanya tertawa, “baiklah, karena kamu tidak dikamar hari ini, maka aku juga akan keluar, ke pura pilihan yang bagus, terima kasih sudah mengingatkan dosaku, hahaha”

Aku bergegas mandi sambil mengambil nada dan menyanyikan lagu rohani yang ku karang sendiri dalam kepalaku.

Masih antara yakin tak yakin, haruskah aku pergi? Atau dirumah saja? Tapi sangat konyol jika aku berbohong pada teman sekamarku. Aku menyusun tekadku keluar dari kamar mandi, untuk segera mengenakan make up, menyiapkan kebaya, selendang dan kain sebagai pakaian sembahyangku. Doa apa yang akan kupanjatkan hari ini? Entahlah? Pastilah aku akan seperti seorang dukun yang mengulang mantra yang sama, memohon agar pujaan hatiku kembali padaku. Hahaha. Jangankan berdoa di pura, saat aku berdoa sebelum makan saja, permohonanku hanya tentangnya.

Bersolek dengan eyeshadow yang baru saja aku beli kemarin. Warnanya cukup tegas juga, mataku jadi semakin terlihat indah. Mengenakan make up seperti ini, mengingatkanku mengenai brush make up ku yang harus dicuci setelah sekian lama. Terlebih lagi saat di Bali sepupu kecilku menggunakan kuasnya untuk merias boneka. Wah kenangan itu juga mengingatkanku saat lelaki itu melakukan video call dan berinteraksi dengan sepupu kecilku yang imut. Mengapa semua hal membawa pikiranku padanya? Aku seperti sudah gila.

Saatnya mencuci kuas make up. Apa yang harus kupakai untuk mencucinya? Hahaha, aku tidak punya sabun khusus, oh mungkin shampo. Karena kuas make up mirip seperti rambut. Udara di luar terlalu panas, tak seharusnya aku pergi tepat di jam 1 siang. Aku memutuskan untuk mengambil tripod dan membuat konten untuk platform tiktok dan YouTube ku. Namun sebelumnya aku perlu melakukan riset lagu yang sedang populer agar kontenku lebih asik. Membuat konten mengenakan kebaya dan make up akan menjadi konten yang paling niat, hahaha. Biasanya aku membuat konten ketika sudah lusuh sepulang dari kantor atau ketika aku bangun dari tidurku. Aku tidak memiliki jadwal khusus. Semuanya sesuka hatiku. 

Setelah satu jam membuat video dan memasukannya dalam draft, aku merasa cukup puas karena cukup produktif. Bergegas menuju halte menunggu bus. Suasana jalanan tidak menyedihkan dan sepertinya aku menikmati perjalanan selama 40 menit itu. Semua draft video yang tersimpan kubuka satu persatu dan kubuatkan caption untuk di posting di dua platform. Ini begitu menyenangkan. Bahkan saat didalam bus aku tetap produktif . Oh … sungguh aku ingin hidup yang seperti ini, seterusnya dan konsisten. Agar tak ada sedikitpun waktuku terbuang. Menunggu jumlah penonton yang datang aku kembali mengedit video lainnya. Wah aku sangat bangga bahkan hanya sedikit waktu yang kupakai mengedit video selanjutnya, video sebelumnya sudah ditonton ratusan orang dan itu berlanjut secara terus menerus. Ini menyenangkan, seperti semacam dopamin. Aku harus berterima kasih pada Tuhan setiap harinya, karena anugrah kemampuan yang telah diberikan. Tanpa kasih karuniaNya mungkin patah hatiku akan berujung pada bunuh diri. Tapi lihatlah, aku masih bertahan, walaupun tampak sedikit gila.

Waktu dari halte menuju pura sekitar 10 menit, namun langit terlihat mendung dan gerimis sudah sempat menetes. Sial, ini mengingatkanku lagi padanya, dia selalu bertanya apakah aku sudah membawa payung dan beberapa kali mengatakan langit menangis sebagai perumpamaan hujan. Ahh ini membuatku benar-benar gila. Tapi kupikir semesta lebih melindungiku hari ini, karena hujannya perlahan menghilang saat aku sudah mendekati pura. Menyucikan diri dengan air suci di depan pintu masuk pura, mengambil bunga dan dupa lalu duduk bersimpuh untuk memulai ritual doa. Ini biasanya menghabiskan waktu 15 menit, namun aku ingin menggunakan waktu setelahnya untuk meditasi. Pemusatan pikiran kepada penguasa semesta dan menyampaikan harapan-harapanku tentunya menenangkan jiwaku. Telingaku terkejut, ada suara tawa perempuan dan laki-laki di samping telingaku, mengapa mereka sangat berisik? Apa mereka tidak bisa melihat ada seorang single yang sedang fokus bermeditasi? Dimana nurani mereka? Sepasang kekasih yang masih menikmati indahnya asmara, sangat terlihat menikmati kebersamaan mereka. Tapi bukannya mereka seharusnya sadar? Jika sudah memasuki dalam pura harusnya mereka tidak bersuara dan fokus. Aku tidak ingin niat tulusku ke rumah Tuhan hari ini berubah menjadi amarah. Jadi kuputuskan untuk menghentikan meditasi dan menghampiri orang suci untuk meminta air suci dan bija penutup ibadahku hari ini.

Keluar dari area ibadah aku terasa lapar, memang sekitar area pura ini menjual berbagai olahan babi. Wah aku harus segera ke toilet membuka kebaya dan mengenakan kaos yang lebih nyaman, aku akan makan bakso ayam. Biasanya aku makan babi, tapi sepertinya minggu depan saja, aku terasa sudah cukup rakus minggu ini, aku sedikit prihatin pada ususku jika harus bekerja lebih keras. Sembari menunggu pesanan bakso datang, aku kembali mengedit dan posting konten. Wah sungguh luar biasa, suami di masa depan sangatlah beruntung jika bisa mendapat perempuan multitalenta sepertiku. Hahaha. Begitulah aku selalu membanggakan diriku, untuk menyenangkan diriku sendiri, namun tenang saja, aku bukan seseorang yang akan mengatakan kesombongan ini pada orang lain.

Saat memasuki bus, aku yang awalnya menulis blog sambil berdiri menjadi serakah karena mendapati satu kursi kosong, akhirnya aku bisa lebih menikmati waktu menulisku di dalam bus. Namun semua terhenti ketika anak kecil berusia kira-kira 4 tahun terjatuh karena tidak dapat tempat duduk, pengemudi bus hari ini cukup arogan. Sontak saja semua orang di dalam bus terkejut, lalu aku segera meraih tubuh anak kecil itu dan membawanya ke pangkuanku. Sang ibu hanya tertawa memandangi anaknya. Lalu si kecil ini memandang ke arah kakaknya yang sedang mempraktikkan gerakan tren di tiktok. Aku tertawa di dalam hati, peristiwa konyol apalagi ini? Kakak dari si kecil ini sepertinya berbakat menjadi kreator, hahaha. Akhirnya sang ibu mendapat tempat duduk dan bisa memangku anaknya. Begitulah hariku yang berusaha tampak tak peduli namun tak bisa membohongi nurani untuk peduli. Berusaha menahan amarah dan mencegahnya datang dengan menghindar.

Sabtu, 31 Mei 2025

Salah Arti Berujung Sesak Dada

Rasaku untuk kreatifitas akan merengkuh semua rinduku terhadapmu
Rindu yang tak pernah terbalaskan
Melangkah pergi sepertimu
Meninggalkan kenangan yang pernah kita lalui
Terbangun di pagi ini pun aku masih menitihkan air mata
Mengapa rasa ini begitu sulit diusir
Anjing pelacak pun sanggup mencium bau kerinduan itu siapa pelakunya
Kau pikir aku sekuat itu?
Benar, semua tenaga telah ku keluarkan untuk melupakanmu dan agar berhenti merindukanmu 
Menulis untuk menyusun buku, membuat konten untuk beberapa platform, bekerja keras di kantor, melakukan bisnis afiliasi, mempelajari 3 bahasa sekaligus
Semua telah kuusahakan untuk melukiskan pelangi setelah hujan deras yang kau ciptakan di duniaku.
Sampai dadaku sesak kelelahan, tangan dan kakiku keram mengulang gerakan demi gerekan yang kuharap dapat meredakan stressku.
Ini gila,
Aku sungguh tidak tahu upaya apalagi yang harus kulakukan. 
Haruskah aku berhenti bekerja di kantorku sekarang dan kembali ke Bali, agar hatiku damai bisa pergi ke pura setiap hari, sangat sulit mencari pura disini.
Doa yang kupanjatkan setiap malam dikamar ternyata tidak bisa menghadirkan ketenangan padaku.
Kuharap setiap malam aku bisa sepuasnya merangkai produktivitas yang lebih banyak lagi agar aku segera lupa dengan semua ini.
Kulihat tak ada lagi sedikitpun harapan untuk kita.
Kulihat kau masih keras kepala dengan kesalahpahaman dan kebodohanmu mengartikan kalimat-kalimat pengakuanku.

Jumat, 30 Mei 2025

Kesimpulan Terburuk

 Keindahan hari ini adalah saat bertemu dengan sahabat perempuanku di perjalanan S1, aku begitu menyukai si cantik ini. Aku rela mengambil cuti dari pekerjaan kantor hanya untuk bepergian seharian bersamanya.

Dia seorang introvert namun entah mengapa, ketika bersamaku, ia tampak selalu bersemangat . Aku bersyukur kita bisa bepergian hari ini.

Sahabatku yang manis dan berhati bersih, selalu mentaati aturan bahkan memberikan hal lebih. Dia bercakap denganku hari ini, menceritakan semua hal mengenai pekerjaannya. Dia bahkan tetap membalas chat pekerjaannya saat kita makan siang. Sushi, ramen dan teppanyaki begitulah kami mengisi perut di siang nan panas.

Tuhan, aku selalu bersyukur atas setiap orang yang kau izinkan hadir dalam hidupku. Mereka begitu berarti dan bisa memahamiku. Tapi, mengapa aku tetap sering resah dan mengharapkan seseorang yang telah melangkah pergi meninggalkan aku. Dia yang telah melupakan janjinya untuk terus bersamaku dan tak akan meninggalkanku. Masih pantaskah aku mendapat kesempatan darinya? Masih berartikah dia untuk kutunggu?

Pada sahabat mungilku ini pun aku terus bercerita tentang lelaki itu. Tuhan, ku yakin kau pasti cemburu karena tak ada topik lain yang kubahas dalam doaku. Pasti hanya tentang dia, lelaki yang pernah sangat berarti.

Apakah rasa cintanya pernah sedalam rasa cintaku juga?

Tuhan, langkah kakiku begitu lemah belakangan ini, setelah semua kesalahpahaman yang terjadi. Aku tak berdaya dan tak mampu membuatnya bertahan bersamaku.

Jika dia resah, mohon sampaikan padanya bahwa ini semua salahku. Dia yang selalu mengajariku untuk tidak berpikir berlebihan dan segera tidur. Semoga dia dapat melakukan sesuai yang dia sering katakan padaku agar diam-diam kekuatan juga datang padanya.

Tuhanku, aku sangat bersemangat menerbitkan buku pertamaku karena mendapat motivasi darinya. Jiwaku memang selalu serasi dengan sosok yang membuatku jatuh cinta di waktu tertentu, dan kini pria senyum kelinci bermata imut itulah pemenangnya. Namun, aku sangat takut. Jika rasaku padanya perlahan memudar karena cinta yang bertepuk sebelah tangan ini, akankah aku masih bersemangat menulis? Bagaimana jika ada pria lain dengan pribadi dan kebiasaan berbeda yang pada akhirnya  menemani hariku? Akankah aku masih mempunyai kekuatan untuk mencurahkan perasaan? Atau mungkin hanya kemalasan yang datang menghampiri seperti aku pada mulanya sehingga aku tidak bisa menerbitkan karya buku ke-dua.

Tuhanku, bisakah dia datang dan tinggal di Bali bersamaku? Aku ingin tetap memanjatkan doa di Pura keluarga besar bersama sosok lelaki ini di sampingku. Apakah doa ini bisa menjadi sebuah keajaiban?

Tuhan… senyumanku begitu indah saat bersamanya. Akankah itu akan terjadi jika aku bersama orang lain? Atau aku hanya akan hidup dengan bayang-bayangnya? Mengapa aku tak bisa menghilangkan dia dari pikiranku sedikitpun. Aku yang bahkan sadar diri bahwa ini cinta bertepuk sebelah tangan yang terlalu ku paksakan.

Saat siang nan panas aku bersama sahabat mungilku menyusuri salah satu tempat unik.

Tempat itu sangat sepi, aku membayangkan dengan imajinatif, mungkinkah aku bisa menyusuri jalan ini dan berciuman dibalik tembok dengan suasana yang sepi seperti hari ini? Itu pasti sangat menyenangkan.

Saat kami menonton film yang sedang hits kali ini, aku hanya termenung dan membayangkan tokoh calon ayah di film itu adalah dirinya. Betapa serunya, melihat mereka saling menjaga dan menunggu buah hati mereka lahir.

Aku sangat serakah, aku benar-benar arogan dan tidak tahu malu atas semua dosa-dosa yang pernah kulakukan.


Tapi Aku,

Bisa memastikan bahwa akhir hubungan kami hanyalah karena kesalahpahaman dan keterbatasan bahasa. Jika saat itu kami langsung saling bertatap dan memandang ekspresi satu sama lain yang penuh gelora asmara. Kuyakin ini semua tidak akan terjadi. Namun sayangnya, dia tidak membiarkan kesempatan itu terjadi pada kita. Dia tidak memberikan kesempatan untuk ku. Hingga akhirnya pikiran buruk di kepalaku muncul, bahwa dia memang menyiapkan skenario ini karena ada perempuan lain yang ingin dia kejar. Begitulah sifat lelaki yang bosan.

Kamis, 29 Mei 2025

Penghibur Hatiku Belakangan Ini

 Mengapa malam ini begitu dingin

Mengapa hujan tak berhenti dari siang ke malam?

Siapa yang sedang bersedih?

Aku ingin bersantai sambil menikmati mie instan yang asik

Sayangku, apakah kesalahanku begitu menyakitkan?

Sayangku, maafkan aku..

Aku perempuan yang jahat

Tapi kumohon sayangku, janganlah engkau terluka karenaku

Janganlah engkau merana, janganlah engkau kawatir

Cinta yang sejati pasti akan bertemu

Sayangku, aku bersemangat mengerjakan semua tulisanku hari ini, aku mengganti setiap katanya dengan sinonim yang lebih puitis.

Itu sangat menyenangkan saat membacanya kembali dan menghayatinya kembali.

Kesibukan ini benar-benar mengobati rinduku padamu seminggu belakangan ini.

Laptop yang biasanya kutinggal di kantor, kini selalu kubawa pulang, karena aku harus mengerjakan editan karya puisiku.

Sudah bertahun-tahun aku menyimpan semua karya puisi itu. Tapi mengapa aku ingin menerbitkannya sekarang? Dan itu setelah aku mengenalmu. 

Ternyata jiwamu berpengaruh sangat positif dalam pemulihan jiwaku.

Aku benar-benar bahagia saat mengingatnya.

Dan satu hal lagi yang membuatku bersemangat,

Aku ingat kamu begitu suka membaca buku,

Sehingga aku berharap suatu hari kamu juga membaca karyaku, yang sudah kupoles dengan bahasa yang lebih tertata dan puitis, yang sudah sempurna menjadi sebuah buku.

Aku sudah mengedit penulisan bahasanya di tahap tulisan terakhir dan itu adalah karya ungkapan perasaanku setelah bertemu denganmu.

Aku sudah tidak sabar menyerahkannya pada penerbit buku. Tolong doakan aku ini semua akan berjalan dengan lancar.

Bayang - Bayangmu

 Kala hujan datang

Aku tergerak keluar rumah karena merasa lapar

Ternyata nasi goreng yang kemarin belum habis tidak cukup menenangkan perutku.

Monyetku, semestaku, rajaku, pangeranku, sayangku, capybara ku

Sedang apa kau nan jauh di sana?

Tidak adakah sedikit rindu untukku?

Disini aku merindukanmu setiap detiknya

Hujan yang membasahi jalanan di luar selalu mengingatkan aku tentang kamu yang memintaku selalu sedia payung sebelum hujan

Tapi maafkan kesalahanku sayangku, karena aku tidak menyiapkan payung itu untuk hubungan kita, lebih jahatnya, aku justru memanggil hujan yang membuat cinta kita terluka.

Kurasa perlahan aku dapat memetik hikmah dari kejadian itu, jika saat itu kamu tidak memintaku untuk jujur, mungkin kau tidak akan mengetahui seberapa buruknya aku. Namun aku sudah jujur padamu, kini tidak ada lagi beban ketakutan dan kekhawatiran jika suatu hari Tuhan mengizinkan kita bertemu.

Aku dan kamu tidak pernah tahu peristiwa apa yang akan terjadi kedepannya. Satu hal yang ku tahu saat ini adalah aku masih merindukanmu, membutuhkanmu, menggilai mu dan mengagumimu. 

Jiwaku tanpamu sangat mudah lelah, jiwaku tanpamu penuh penyesalan, tapi aku akan berusaha sekuat tenaga mengikuti kata hatiku. Jika hatiku mengatakan aku belum boleh berhenti, aku akan terus berupaya menemukan jalan untuk bertatap denganmu, melampiaskan seluruh rindu yang pernah ada dan mengukir kisah baru yang indah.

Sayang… bukankah dunia ini begitu melelahkan? Bukankah kamu sering merasa itu sulit?

Sayangku, apapun yang terjadi kamu harus sehat, terus bersemangat dan selalu mencintai keluargamu. Tolong hiduplah lebih panjang, dengan begitu aku akan bahagia.

Sayangku, tapi dengan jujur kukatakan, aku masih belum rela jika aku harus menghadapi kenyataan kamu bahagia bersama orang lain. Karena dadaku tidak selapang dadamu. Jiwaku penuh dengan ambisi memiliki mu. Hatiku terlalu keras bukan? Setiap malam aku berdoa pada Tuhan, jika kamu memang bukan akhir dari perjalanan cintaku, aku telah meminta pada Tuhan untuk menyingkirkan perasaan rinduku dan menumbuhkan benih cinta dihati ku untuk menghadapi pria-pria yang berdatangan. Tapi apa yang terjadi? Tuhan belum mengabulkan doaku, isi hatiku masih dirimu dan aku masih merasa pria lain kurang tepat dan tidak bisa memuaskanku secara emosional.

Beginilah caraku menghabiskan diriku, agar seluruh luapan jiwaku tentangmu terungkap. Karena jika aku hanya memendamnya dalam hatiku, jiwaku akan berontak karena tak ada satupun telinga yang mendengar.

Sayangku, aku ingin menangis diatas meja makan restoran ini karena sambil menulis tentangmu. Jantungku terus berdetak panik namun lelah. Mengapa jiwaku bisa setunduk ini padamu? Sekarang aku mengerti pada saat pandangan pertama kau mengatakan bahwa aku sudah jatuh cinta padamu dan aku begitu menyukaimu, ternyata itu benar. Awalnya aku meremehkan kata-katamu itu karena kupikir itu hanyalah trik lelaki untuk memikat hati wanita. Ternyata kamu benar. Jika kuingat kembali saat itu kamu datang seperti malaikat.

Aku mengasihimu semestaku. Apapun yang terlihat di pandangan mataku, kebanyakan mengingatkanku padamu.

Kamarku, payung, hujan, kantor, restoran tempat biasa aku makan, kamar mandi, teman-temanku, kalender, boneka garu, semua media sosialku bahkan blog ini. Semuanya mengandung jejakmu. Jika pada kenyataannya aku benar-benar harus menyerah karena takdir tidak membawamu kembali, aku hanya ingin ingatanku terhapuskan sepenuhnya tentangmu. Tapi dari hati kecilku  aku tetap ingin mengenalimu sebagai takdirku. Itu serakah bukan. Intinya adalah masih belum bisa pergi dari bayang-bayangmu dan aku begitu merindukanmu.