Selasa, 17 Juni 2025

Tak Ada Pelangi

 Jika pelangi akan muncul setelah hujan

Maka hujan itu harus ditemani sang mentari

Jika tangisku deras namun ada hangatmu disampingku, itu akan menjadi pelangi yang indah 

Namun apa dayaku kali ini hanya mendung redup yang gelap beserta derasnya hujan tak henti-henti

Basah, dingin, menggigil, bajuku basah dan mendinginkan tubuhku

Aku bertahan bahkan hingga baju itu mengering sendiri di tubuhku 

Maafkan Aku, Mataku

 Terbangun di pagi hari dengan banyak beban di kepala

Terlalu banyak berpikir merusak semuanya

Atau tak perlu berpikir sama sekali?

Tapi itu juga bisa merusak masa depanku

Mata yang tegang di depan layar komputer hari demi hari, bahkan sudah mulai bengkak

Pengelihatanku sudah mulai kabur, awalnya terbaca tapi sekarang sudah banyak pudar

Aku bekerja sangat keras untuk menghalau patah hatiku

Apakah badanku akan lebih baik? 

Tidak ada yang memaksaku bekerja lebih keras tapi hanya aku yang menjadikan pekerjaan sebuah pelampiasan rasa patah hatiku

Ada banyak hal yang tak dapat dijelaskan

Oh mataku yang indah, aku sungguh menyayangkannya

Kuharap esok lebih baik.

Senin, 16 Juni 2025

Tidak Bisa Melawan Takdir

 Merindu tapi tak boleh merindukannya

Menderita tapi tak boleh menderita karenanya

Mengenang tapi juga perlahan menghapusnya

Begitulah sehari-hari aku menjalani hidupku, belakangan ini

Pria cerdas dan memotivasi dari negeri ginseng yang telah lenyap dimakan oleh masa laluku

Memperhitungkan apakah dengan menempuh suatu jalan suatu saat kita akan bertemu

Menelaah apakah aku bisa kuat menjalaninya tanpa kepastian

Haruskah aku berhenti mencari

Haruskah aku menikahi pria penuh sopan santun dengan usia sangat matang?

Kalau begitu impianku untuk bertumbuh bersama dengan pria yang tak jauh dari usiaku dan bermain bersama akan lenyap seketika. 

Tidak ada lagi impian kisah cinta benci tapi cinta. 

Kisah cintaku tak akan bisa seperti ayah dan ibuku yang jahil tapi manis.

Aku hanya akan menghadapi ketenangan dan kehati-hatian, hidup normal dan tanpa hal-hal menantang. 

Mungkinkah menjalani hidup seperti itu akan seru?


Minggu, 15 Juni 2025

Tawa Tiga Manusia Lucu

Kekacauan Jumat malam yang dalam bersama lagu sendu tidak kusangka bisa terhapuskan, karena banyak kehampaan berselimut lagu-lagu mandarin yang sendu, malam harinya jadi terasa sangat lelah. Aku memutuskan untuk tidur lebih larut bersama bintang-bintang. Tidur lelap itu juga diiringi drama-drama Korea penuh alur cerita rumit. Saking tak kuasa memahami alur ceritanya, mataku ternyata memilih untuk terpejam. Tiba-tiba terbangun di pagi cerah, tidak!, ini terlalu cerah karena sudah jam 10 pagi, hahaha. Baru ingat ternyata salah satu sahabatku ingin berkunjung, dia datang dengan semangat disaat aku belum mandi. Jadilah kami bertiga di ruang kesayangan kami. Saatnya pun tiba untuk mengisi perut, semua tampak lapar, perut sudah terasa menggila.

Mengenalkan sahabatku pada teman sekamar tentu hal menyenangkan. Saat mereka mulai menemukan topik, aku bergegas ke kamar mandi dan membiarkan mereka berdua ngobrol. Mereka tampak asik, tentu saja aku bangga karena teman-temanku adalah manusia-manusia baik hati dengan kepekaan tinggi. Belum ada 5 menit mereka saling berjabat tangan. Topik-topik menarik sudah ada diantara mereka. Bukankah ini luar biasa?

Sambil merasakan derasnya air menyentuh tubuhku aku sedikit mendekatkan diri ke dinding untuk memastikan mereka baik-baik saja. Kehancuranku di Jumat sore yang keras terbalaskan dengan dua manusia kesayanganku ini. Jika mereka tahu sesaknya jiwaku kemarin, mereka pasti sangat menyayangkan itu. Lihatlah mereka kini membawa kebahagiaan yang hakiki. Waktu mandi usai, saatnya berburu makanan. Satu dari tiga membeli gado-gado dan dua dari tiga membeli khas lalapan yang lezat belum lengkap jika belum ditambah es teh manis. Berjalan kembali menuju rumah, aku memberhatikan bunga kembang sepatu berwarna kuning tampak mekar dengan sempurna. Sungguh indahnya, apakah aku layak mendapatkan kebahagiaan , hadiah yang begitu indah hari ini? Kalau begitu ayo bersorak, hahaha. Tentu aku harus mengambil gambar bunga kembang sepatu itu.

Tiba di kamar kami menyalakan drama Korea dengan cerita rumit itu, ketiga pasang mata terpana melihat ke TV. Mereka menertawakanku yang selalu gagal paham pada misteri-misteri yang ada di drama Korea. Teman sekamarku bahkan mengatakan lebih bodohnya aku justru menggunakan terjemahan berbahasa inggris. Maksudnya adalah kemungkinan terjemahan semakin memperburuk tingkat pemahamanku terhadap isi ceritanya. Hahaha, sudahlah, suka-suka ku.

Sabahatku datang sebenarnya untuk mengajaku mempersiapkan diri untuk ujian bahasa inggris, menuju pendaftaran beasiswa pemerintah. Fokusku sudah mulai terombang-ambing paska patah hati. Saatnya meluruskan kembali jalanku yang sempat tersesat. Beruntungnya memiliki sahabat sepertinya, dia bahkan menghentikan aku dari tontonan drama Korea dengan mengatakan “kita jadi belajar untuk ujian IELTS tidak? Ayo kita latihan menulis”.  Seketika mataku terbelalak, bagaimana ini? aibku mengenai grammar berantakan itu pasti akan terbongkar dengan pasti hari ini. Saat aku ujian speaking mungkin tidak perlu diragukan lagi, tapi writing??? Kukira dunia akan terbelah jika membaca hasil tulisanku dalam bahasa Inggris. Perlahan dia membimbingku memberikan aku pemahaman mengenai struktur essay yang benar dan penulisan kalimat yang sesuai. Meskipun aku harus mengulang tulisanku satu kali , tapi kurasa itu demi kebaikanku. Aku tidak akan tersinggung, meskipun memperbaikinya dengan serpihan jiwa-jiwa pemalas ini.

Tulisan akhir telah selesai dengan baik walau masih ada banyak koreksi. Aku tidak yakin bisa memperoleh beasiswa PhD dengan kemampuan Bahasa Inggris terlalu standar seperti ini. Aku lelah selama 2 jam harus melakukan parafrase pada setiap paragraf. Sementara aku dan sahabatku pusing menyusun frasa dalam Bahasa Inggris, teman sekamarku fokus latihan vokal dengar partitur saktinya. Akhirnya kami memutuskan untuk membeli es krim dan beberapa cemilan lainnya. Berbagi makanan bersama lalu menonton music video lawas dan tertawa bersama.

Jumat, 13 Juni 2025

Iri pada Manusia Silver

Tidak dia, tidak juga kamu

Tidak ingin tahu, tidak juga peduli

Lelah tapi juga berharap

Keluhan menerpa tak kunjung henti

Masalah demi masalah berdatangan seakan menguji

Menerka-nerka sampai dimanakah kemampuanku

Tetap melangkah ke depan, belajar maju ke depan tanpa melihat lagi sisa yang dibelakang  

Piala-piala ku yang pernah kudapatkan dengan mudah

Seseorang mengatakan segeralah menikah, dengan siapa? Pernikahan seperti apa?

Itu sulit, ketika orang lain mengatakan itu padaku, aku justru ingin mengubur harapan itu. 

Karena itu mungkin tak akan terjadi

Karena ketika aku akan menghampirinya, mungkin aku akan menerima kenyataan dia sudah bersanding dengan lainnya

Pengemis jalanan berkedok pasangan manusia silver berjalan beriringan menggendong bayinya

Aku yang baru pulang kerja berjalan di trotoar kiri dan mereka di seberang, langkah kita tampak sama, namun sayang aku hanya sendiri sedangkan mereka adalah sepaket keluarga. Bukankah ini mengesalkan. Sepulang dari kantor, aku hanya ingin menangis. Aku menyalakan tv YouTube dan mencari lagu-lagu mandarin yang sedih, lalu menyanyikannya. Mengapa keluarga kecil si manusia silver tampak bahagia? Sedangkan aku begitu berantakan.

Lelah, hampa, terusik dan menyerah

Kamis, 12 Juni 2025

Waktu Kembar

 Jika waktu kembar bisa mengabulkan permintaanku,

Aku akan terus melakukannya hingga tak terhitung lagi jumlahnya

Berharap dengan waktu kembar itu , pertemuan manis bisa terjadi 

Tak mungkin itu bisa terjadi karena harapan semu selalu menutupinya

Menghindari rasa sakit agar lebih keras bekerja dan tidak melukai kemampuan mencari nafkah

Semuanya dilakukan untuk menjaga itu

Lebih baik hidup kaya tanpa bunga pajangan

Dibandingkan dipenuhi bunga namun terpuruk

Begitukah maksudnya?

Toh bunga-bunga itu hanya indah sementara, lalu semua akan layu dan rontok

Begitukah maksudnya?

Sungguh tak bisa dipercaya dan tak mungkin berbuat apapun lagi

Tuhan bilang cara berdoaku salah, aku selalu menuntut

Harusnya aku cukup mengatakan “aku sudah mendapatkan semuanya” lalu terus bekerja keras.

Menjadi sibuk itu tak masalah agar tak mengingatkan lagi pada luka yang pernah ada

Setiap hari hanya lagu-lagu sendu yang menemani

Begitu lagu sendu habis, tersadar waktunya berangkat ke kantor, setelah lagu sendu habis tersadar waktunya makan siang, sesaat lagu sendu habis tersadar waktunya pulang ke rumah dan begitu seterusnya.

Padahal aku hanya perlu menjalaninya dengan mengulangnya tapi aku merasa ini sulit. Sesekali mungkin merasa semuanya sudah cukup tapi sesekali juga semuanya jadi sangat menggila.

Mungkinkah dia baik-baik saja, apakah dia sudah menemukan cinta barunya? Apakah dia tidak pernah mengingatku lagi sekalipun? Masih ingatkah dia, saat dia mengatakan aku miliknya? Apakah ada fenomena yang dia hadapi dan itu mengingatkannya tentangku seperti aku yang selalu diterpa fenomena dan teringat tentangnya? Apakah dia sudah menghapus semua kenangannya dan tak ada satupun yang tersisa tentangku?

Ini menyakitkan bukan? Ini tidak adil, karena aku terus terngiang tentangnya. Ini tidak adil karena dia tidak pernah muncul lagi dan mencariku. Dia benar-benar meninggalkan semuanya tanpa penyesalan.

Haruskah aku memulai lembaran baru dan mensyukuri kesempatan itu? 

Rabu, 11 Juni 2025

Terpanggil

Seperti suatu panggilan

Membuatku terbangun dengan semangat

Si lentera harapanku

Pernah membangkitkan aku disaat paling terpuruk 

Bayang penuh senyum menebar misteri

Selasa, 10 Juni 2025

Bekal Lahir, Alamiah

 Aku pernah mengasihi dengan permata di dahiku

Aku pernah mengasihi dengan teratai di dadaku

Aku pernah mengasihi dengan cakra di ubun-ubunku

Aku pernah mengasihi dengan kobaran api di lidahku

Begitu salah satu bekal itu mengenai jiwa seseorang, mereka akan sulit melupakanku

Namun sayangnya tak ada satupun yang bisa memiliki aku

Penjaga memasang tembok-tembok pertahanan

Menyimpan panah tersembunyi di setiap penjuru, agar setiap yang datang padaku menjadi korban dari pesonaku

Aku tidak pernah memohon untuk memilikinya namun aku selalu berkata “terima kasih, aku telah menerima segalaNya”

Senin, 09 Juni 2025

Drama Surga Neraka yang Menyadarkan Aku

 Empat hari libur bisa terasa begitu cepat hanya dengan maraton menonton drama yang sedang populer. Aku hanya ingin bersantai dan memaknai setiap tontonanku dan menemukan makna dibaliknya. Kisah pada drama itu menunjukan bagaimana kehidupan setelah kematian. Setelahnya, ditujukanlah manusia-manusia yang sudah mati ke surga atau neraka tergantung dari perbuatan semasa hidup mereka. Bahkan drama itu juga menunjukan bagaimana reinkarnasi juga berlangsung. Aku penasaran seperti apa kehidupanku pada jaman dahulu. Sudah berapa kali kah aku terlahir ke dunia? Siapakah aku di kehidupan sebelumnya? Pada saat mengikuti ritual di Bali, aku sering terkaget saat ritual pemanggilan arwah manusia yang baru meninggal dan bayi yang baru lahir dilakukan. Biasanya arwah itu dipanggil untuk menjelaskan siapa mereka di kehidupan sebelumnya, kaitannya dengan keluarga mereka saat ini dan apa permintaan mereka agar pergi dengan tenang atau menghadapi kehidupan baru dengan baik. Pada saat upacara untuk anak balita, pendamping arwahku di kehidupan sebelumnya dipanggil, dan ia berbicara, menurut cerita nenek dan ibuku, dulunya aku adalah nenek dari ayahku yang paling dia sayangi. Itu kenapa aku meminta kepada dewa untuk lahir kembali sebagai anaknya karena katanya aku begitu mengasihi ayahku yang dulu adalah cucuku. Pantas saja, sedikitpun aku tidak pernah mendengar ayah memarahiku dengan nada tinggi. Dia hanya akan menegur dengan halus. Jika anak-anak lainnya mengatakan mereka memiliki ayah yang galak, maka sangat berbeda dariku. Ayahku begitu lembut, aku seperti tuan putri dan sahabatnya. Jika aku pulang ke Bali aku bahkan bisa dengan manja meminta ayah untuk menggendongku. Tulang punggungnya sudah tidak sehebat dulu, tetapi dia tetap mau melakukannya untuk aku. Ini sangat lucu bukan. Jika kondisi ayah sedang tidak baik seperti saat ini, maka hancurlah seluruh perasaanku. Saat menentukan seorang kekasih aku selalu memohon pada Tuhan agar dihadirkan kekasih dengan usia yang tidak jauh berbeda denganku paling banyak setidaknya 5 tahun lebih tua karena aku ingin anak-anak ku bisa merasakan kasih sayang anaknya dalam waktu yang lama. Aku juga tidak ingin menikah dalam waktu yang terlalu tua agar aku bisa menyaksikan anak-anak ku bertumbuh dengan baik, aku berharap tidak meninggalkan anak-anak ku di dunia di usia muda mereka. Aku ingin menjalani kehidupan yang indah dengan anak-anak ku. Tentu memiliki seorang anak saja tidak semudah itu, banyak biaya yang harus ditanggung, namun aku cukup percaya diri karena aku telah banyak berinvestasi pada usia mudaku, ku yakin akan mendapatkan pekerjaan dengan mudah dengan berbagai keterampilan yang ku miliki. Saat muda dulu mungkin aku begitu bodoh menyia-nyiakan kesempatan mengasuh seorang anak, namun saat ini aku sangat menginginkannya. Apakah dengan memiliki bayi yang lucu hidupku tidak akan kesepian lagi? Jika di kehidupan saat ini aku ditakdirkan bersama orang lain, apakah mungkin di kehidupan selanjutnya aku menjadi istri pria mata imut, gigi kelinci itu? atau mungkin kehadirannya yang sesaat di kehidupanku saat ini untuk membalas karma kami di kehidupan sebelumnya, yang artinya aku dan dirinya pernah bertemu sebelumnnya. Andaikan teknologi semakin canggih dan bisa mendeteksi itu semua, aku sangat ingin mengetahui seperti apa pertemuan kami sebelumnnya.

Tidak ada yang dapat dituntut, menonton drama itu juga memberikan peringatan bahwa sebagai manusia tidak ada hak untuk memohon ini dan itu, memohon kepada Tuhan agar permintaan kita dikabulkan juga suatu hal yang salah. Kebenaran yang harus dijalani adalah berdoa dan menyatakan bahwa segalanya telah diterima dengan penuh syukur. Atas semua kejadian baik dan buruk yang datang pada kehidupanku. Sebagai manusia biasa, aku adalah ratu mengeluh, setiap keluhanku membuat orang-orang di sekitarku merasakan beratnya seribu ekor gajah. Bagaimana mungkin dadaku selapang itu? jika aku berperan sebagai seseorang yang menjalani drama kehidupan itu, maka aku akan berdoa dan mengatakan pada Tuhan : "Tuhan, ini aku, hambamu yang penuh dosa namun tidak pernah sehari pun aku melupakanMu. Aku sudah sering terperangkap pada keinginan duniawi yang semu ini. Bahkan hingga hari ini masih banyak keinginan-keinginan duniawiku yang kuingin engkau mengabulkannya. Tuhan, aku ingin berterima kasih untuk setiap orang yang Kau pertemukan padaku di kehidupanku saat ini. Aku sungguh berpikir engkau luar biasa karena saat mempertemukan aku dengan calon pasangan, selalu kau hadirkan orang yang lebih baik dan semakin baik. Meskipun hubunganku selalu tidak berujung pada pernikahan tetapi aku belajar banyak dari setiap laki-laki itu, aku memaknai setiap pertemuan itu. Ingatkah Engkau Tuhan, saat mempertemukan aku dengan cinta pertamaku? dia telah menemaniku yang jauh dari orang tua hingga lulus di pendidikan sarjanaku, dia bahkan membantuku saat proses pembuatan prototype di setiap tugas kuliah yang sulit dan bahkan telah membantuku merancang website untuk proyek magisterku. Lalu ingatkah engkau pada lelaki yang berasal dari negeri sakura itu? Dia memberikan semangat baru dengan menemaniku merancang penelitan magisterku hingga aku sidang dan menyiapkan jurnal untuk publikasi internasional, semangatnya dalam bekerja telah ia tularkan padaku. Lalu ingatkan Tuhan pada pria keempat yang berasal dari Mongolia itu? dia telah membantuku sembuh dari cidera lengan kiriku dengan metode terapi di gym yang efektif, tangan kiriku tidak selemah sebelumnya, bahkan sudah hampir sembuh sepenuhnya bahkan aritmiaku berkurang karena metode latihan di gym yang selalu dia ajarkan padaku. Adapun lelaki keempat dengan visual imut yang kudambakan, cerdas, memiliki jiwa yang menenangkan dan bisa menjadi apa saja sesuai dengan kondisi yang kubutuhkan, bahkan aku sempat berpikir bahwa lelaki negeri ginseng ini adalah yang terakhir yang kau hadiahkan dalam hidupku, sayangnya lagi-lagi kau hanya ingin aku memetik pelajaran darinya. Namun, tenang saja Tuhanku, dia lelaki hebat yang telah membuatku menerbitkan buku pertamaku, buku kumpulan puisi yang mencermikan semua kekawatiran kehidupan. Aku sudah bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik karena rasa cintaku padanya, dia memberikan banyak nasihat yang menjadi kekuatan untuk aku menjalani kehidupan selanjutnya. Aku sangat yakin semua perkataan dari pria imut itu bersumber dari bisikanMu yang ingin menyampaikan pesan kepadaku. Betapa bahagianya aku ya Tuhan, karena hadiahMu selalu datang tepat pada waktunya dan memberikan hal-hal positif terlepas banyaknya air mataku yang juga harus menetes di waktu perpisahan kami”.

Jika aku di akhirat nanti, kurasa bagian dari diriku yang mengandung kenangan burukpenyesalan dan kesedihan tidak akan muncul seperti adegan di drama itu, karena aku sudah belajar memaafkan bagian kisah-kisah sedih dan pencobaan itu dengan menulisnya menjadi karyaAku akan terus berharap Tuhan memberikan kekuatan lagi dan lagi tanpa henti sehingga seberapa besarpun masalah yang menunggu di ujung jalan kehidupan, aku masih punya sisa-sisa napas kehidupan yang kuat. “Tuhan, aku mengasihimu dengan segenap hatiku. Ampuni hambaMu yang tidak pernah lepas dari dosa ini dan bimbinglah aku”.

Minggu, 08 Juni 2025

Isyarat Semesta Menyiksaku

Tidur selama berjam-jam di hari libur bisa menjadi malapetaka di malam hari. Ada saat dimana semua akan tenang tetapi ada juga saat dimana harus tersiksa oleh kenangan yang menenggelamkan. Semua perkataannya telah membaur bersama semesta. Tak ada satupun dari perkataannya yang tidak hadir di hari-hariku setelah perpisahan kami. Dia terlalu cerdas mencari celah untuk merenggut siang dan malamku.

Aku tidak ingin berbesar hati dan terlalu percaya diri bahwa saat itu dia benar menyukaiku, karena aku mengerti betapa banyaknya bintang yang lebih bersinar dimatanya dibandingkan diriku. Hari ini aku dan teman sekamar ku pergi makan mie ayam spesial di warung dekat tempat tinggal kami. Saat sampai, warung mie itu memutar lagu dengan beat yang asik, tubuhku mengikuti ritme musiknya. Namun semua suasana asik berubah ketika lagu yang diputar adalah lagu “Baby” dari Justin Bieber. Malamku menjadi sangat malang. Aku teringat pada mantan kekasih yang sempat menyanyikan lagu itu di video call kami. Semesta dan penjaga warung itu sangat kejam karena kembali mengingatkanku mengenai kenanganku bersama lelaki Korea itu. Padahal hari ini, aku sungguh ingin mengistirahatkan pikiranku dari kenangan tentangnya. Hidup dengan bayang-bayang kenangan bersama akan membuatku sulit jatuh cinta dengan orang baru, terlebih dia lelaki cerdas, romantis dan selalu membuatku bahagia. Bagaimana aku bisa dengan mudah melupakannya?. Aku justru terperangkap oleh rasa bersalah dan penyesalanku setiap harinya karena tidak mampu mempertahankan hubungan kami.

Lalu malam ini lagi-lagi ada peristiwa lainnya, yang mendatangkan bayangan dari kenangan itu. Saat aku menggulir konten-konten di platform kesayanganku, aku berharap akan terhibur lalu bisa cepat tertidur, lantas mengapa aku justru menemukan konten yang membuatku teringat pada perkataannya?. Konten itu menunjukkan bagaimana biasanya lelaki Korea memberikan panggilan kesayangan kepada perempuan yang dia sukai, maka dia akan memanggil dengan “babo” yang artinya “honey”, dan jika dipanggil “stupid” itu berarti “yeobo” atau sayang. Entah mengapa saat masih bersamanya, aku berpikir  arti kata itu adalah arti sebenarnya karena aku memang seperti orang bodoh saat jatuh cinta. Ini menyebalkan lingkaran kenangan dan isyarat semesta selalu bekerja sama untuk menyesakkan dadaku. Apakah aku sedang dihukum? Namun sampai kapan? Ini sudah terlalu lama untuk sebuah hukuman. Aku ingin menjalani hidupku dengan tenang dan baik. Aku sudah berdoa, datang ke tempat suci hampir setiap hari untuk menjernihkan pikiran dan meminta karunia kebijaksanaan, namun mengapa yang datang isyarat-isyarat dengan sayatan itu lagi?. Dosaku sangat banyak namun aku tidak punya siapapun yang dapat kuandalkan untuk mengeluh selain Tuhan. Jika Tuhan benar menyayangiku, kumohon berikan aku makna dibalik semua ini dan buat aku mampu memahaminya agar tidak terlalu banyak keluh kesah yang keluar dari hati dan pikiranku setiap harinya. Kumohon, buat aku bahagia.

Sabtu, 07 Juni 2025

Pribadi yang Tenggelam dalam Zat Adiktif

     Siapa yang akan peduli ketika kita masih memiliki luka yang tertanam?, tak akan ada satupun yang ingin mengerti itu semua. Ketika bercerita pada orang lain, itu bahkan seperti formalitas. Sungguh tidak mungkin jika mereka dengan sungguh-sungguh mendengarkan dan dengan tulus memberikan masukan yang membangun. Seperti itulah dunia bertopeng sedang bekerja. Meskipun senja berganti fajar pada akhirnya hanya aku dan diriku sendiri yang sedang mencoba memahami diriku sendiri. Berdiri dibalik jutaan makna yang masih harus dicari, diselidiki dan didapatkan. Merenung sendiri dan membedah isi pikiran itu sendiri. Menangis, bangkit lalu merenung lagi. Namun dapat dikatakan itu bukanlah sebuah gangguan jiwa melainkan proses menuju penerimaan, mungkin setelahnya aku akan mendapat karunia dada yang lapang dan hati seluas samudra. Namun siapakah aku yang harus berusaha bijak dan bisa mengendalikan semuanya? Aku bukan orang terpandang, orang terkenal, orang kaya ataupun motivator hebat. Aku hanya orang biasa yang memikul banyak pertanyaan dalam keresahan. Patutkah pemikiranku didengar? Adakah hikmah yang orang lain dapat ambil dari sebuah kisah yang ditulis apa adanya?

    Aku mengenal seorang sahabat baru yang bercerita tentang keingan orang tuanya untuk segera memiliki cucu darinya. Mengapa dia bercerita sampai sedetail itu? Padahal aku hanya menanyakan apakah kedua orang tuanya mendukung jika dia berkencan dengan warga negara asing. Sebenarnya aku sedikit bingung mengaitkan jawaban dan pertanyaan itu, hahaha. Benar saja, di usianya itu memang seharusnya dia sudah menemukan pasangan yang tepat. Pasangan yang bisa dia kenalkan kepada orang tuanya. Kudengar ada beberapa orang tua yang berpandangan jika sang anak dan calon menantunya saling menyukai maka sudah tidak ada lagi alasan seorang ibu untuk tidak menyukai calon menantunya. Hahaha. Kita jadi seperti dua orang yang sedang berkencan buta dan ingin saling mengenal. Aku tidak terlalu memikirkan hal-hal jauh dari pandangan, hal terpenting sekarang hanyalah aku memiliki teman obrolan untuk menemani hari-hariku nan sepi. Manusia dengan titisan jiwa seni sepertiku harus terus memiliki sumber inspirasi di sampingnya karena hanya dengan hal itu aku bisa bertahan hidup lebih lama. Gairah tak tersalurkan karena hidup dipenuhi kehampaan akan mempercepat umurku di dunia. Jika bisa dikatakan, sesungguhnya gairahku hanya ingin bahagia melalui hal-hal unik dari ide kepala, dimana ide tersebut dapat terimplementasi.

    Berbicara mengenai pemikiran orang lain, apakah mereka akan menyukai perbuatanku saat ini sudah tidak ada artinya lagi. Aku benar-benar cuek dan hanya memperhatikan keinginan hatiku saat ini. Aku akan terus mengumpulkan semua benih-benih semangat itu menjadi kreativitas lalu mengunggahnya sesuka hatiku. Sabda dari semesta dan isyarat-isyarat aneh lainnya selalu muncul dalam benak dan pikiran di saat-saat yang tak terduga. Sekarang bukan umurku lagi untuk menahan semuanya, sekarang adalah saatnya mengeluarkan semua potensi dalam diriku. Tak peduli se-random apa isinya. Jika semesta bisa mendengar teriakan dalam diriku, aku akan mengatakan "ini aku, ambilah diriku serta semua pernak-pernik yang ada dalam diriku, inspirasiku semua berasal dari semesta dan Tuhanku, kuserahkan semuanya dan pakailah". Sebagian manusia di sekelilingku mungkin akan berpikir dan bertanya tanya. Darimana dia mendapatkan pemikiran itu? Mengapa dia sangat arogan? Memang dia sudah sehebat apa hingga berlagu menggurui?. Maka aku hanya akan diam dan akan membalasnya dengan beberapa tindakan-tindakan yang tak terduga. Manusia-manusia di dunia ini tercipta dengan potensi berbeda-beda, mungkin mereka akan merekah dengan menggenggam sejuta teori pemikirannya, sebagian lain akan pontang-panting dengan berbagai tindakannya. Lalu manakah jawaban paling benar?. Tidak ada yang paling benar, tidak ada yang paling absah. Semuanya akan tetap abstrak karena keduanya saling membutuhkan. Tanpa teori, tidak ada patokan untuk pelaksanaan nyata, tanpa pelaksanaan nyata, tidak akan ada penemuan teori baru yang lebih agung dan dapat menyelesaikan kekurangan teori sebelumnya. Biasanya itu diperoleh dari hasil mengamati, menelaah, mengkritisi dan membayangkan kemungkinan sebab akibatnya. Inspirasi kontenku biasanya berasal dari kegiatan rutin, pertemuan dan obrolan dengan beberapa orang, tontonan menarik, bacaan dan hasil perenungan. Aku akan terus membuatkan catatan sampai aku bosan. Peningkatan itu terjadi setidaknya ada 1-2% dalam satu hari. Semakin memahami titik lemahnya dan semakin mendalami keunggulannya, berulang sampai pemikiran sudah buntu dan tidak lagi menemukan titik baru untuk diolah. Namun kembali lagi gairah itu akan muncul jika ada seorang pendamping penenang jiwaku, dimana aku bisa bercerita tentang hariku dan pemikiranku di waktu tertentu. Jika dikatakan ketergantungan, maka aku akan mengakui itu sangat benar adanya. Kehadiran itu sudah seperti zat adiktif. Aku tidak tahu apa rasanya, hahaha. Namun dari beberapa sumber mengatakan zat itu, memberikan kenikmatan diawal dan akan menyiksa dikemudian harinya. Benar saja, kehadiran seseorang bagai zat adiktif itu sudah beberapa kali terjadi dalam hidupku, bahkan dampak negatif itu pun sudah terjadi dalam hidupku. Sungguh tidak bisa dipungkiri, tak perlu dicari kesamaannya karena memang begitu mirip. Kehadiran Tuhan sangat berperan di era ini, agar kita menyadari bahwa karma itu akan terus berjalan dan roda terus berputar. Jika kita menyakiti maka kita juga akan disakiti, jika kita membohongi maka kita juga akan dibohongi, jika kita meninggalkan kekacauan di benak orang lain maka kekacauan tanpa sebab juga akan muncul di pikiran kita.

Selamatkan Aku dari Kehampaan dan Kebosanan Ini

 Naluriku dalam menulis semakin tumpul. Apakah arti semua ini? apakah aku mulai kehilangan inspirasiku? , tidak, tolong jangan katakan bahwa semua ini akan berakhir. Kupikir ketajaman dalam menulis juga dipengaruhi dengan sumber inspirasinya. Titik itu kini sudah tidak ada, dia sudah mulai terkikis oleh waktu dan mulai terhapus oleh kebiasaan baru. Kebiasaan baru yang memberikan suasana baru. Namun dimanakah suasana puitis itu? apakah sebentar lagi tulisan ini akan berubah genre? hahaha. Ini sangat konyol. Aku bahkan ingin menertawakan diriku sendiri. Mengapa aku begitu konyol? suasana hati yang selalu berubah, pasangan yang datang dan pergi silih berganti hingga kestabilan terhadap kreatifitas yang juga berubah-ubah. Mungkinkah dunia ini juga ingin ikut tertawa melihat semua kekonyolanku.

Hari libur panjang saat akhir pekan, itu adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh semua pekerja. Berkeliling dan mencari keseruan di luar itu pasti seru, namun aku terlalu pemalas untuk merasakan suasana itu. Berdiam diri di kamar itu justru lebih nyaman, namun apakah keresahan akan diam-diam menghampiri dan mengusik ketenanganku. Kurasa tidur lebih banyak membuat semuanya lebih baik. Aku mungkin sudah tidur lebih dari 12 jam sejak malam hari. Suasana tanpa arah dan hanya mengandalkan media sosial sebagai teman. Terasa tidak ingin melakukan tindakan apapun, karena kini aku terlalu lelah dan menyerah melihat keadaan yang tak akan berubah, seberapa keras aku telah berusaha dan berharap.

Buku, itu satu-satunya yang bisa menyelamatkan dari kebosanan, berdiri dari tempat tidur yang sudah sedari pagi memeluk diriku pilihan yang tepat, demi sebuah buku. Buku yang mengajarkan tentang kebijaksanaan, meski bagitu itu tak cukup pantas bagiku. Tak peduli seberapa bijak setiap kalimat pada buku itu, aku tidak akan mungkin bisa memenuhi untuk menerapkannya. Aku membacanya untuk menenangkan hatiku dan mengingatkan diriku bahwa cobaan akan selalu datang dan semuanya akan baik-baik saja. Tak ada hidup yang sempurna, akhir-akhir ini aku mendengar banyak ocehan dari para idol yang kusuka dan buku yang telah kubaca bahkan konten yang sudah ku tonton di beberapa platform, bahwa sesungguhnya kedewasaan bersumber dari cobaan hidup yang datang. Jika kita bisa menghadapinya dan masih bertahan maka kita akan semakin bertumbuh. Benarkah aku bertumbuh? Saat ku ingat lagi, saat hubunganku yang terakhir kalinya harus kandas, aku justru menangis berahari-hari dengan sangat kencang seperti anak kecil yang tidak dibelikan mainan oleh orang tuanya. Bukankah itu justru menjadikanku terlihat semakin lemah? entahlah, aku juga tidak pernah mengerti mana sebenarnya yang benar.

Aku sempat berpikir, haruskah aku pergi meninggalkan kota ini? terlalu banyak kenangan di kamar ini saat mantan pacarku masih sering menghubungiku, aku terasa akan sulit melanjutkan hidupku jika semua hal masih mengingatkanku padanya. Terlebih lagi saat itu aku masih sangat menyukainya. Namun kuakui saja aku sudah terlalu nyaman dengan gaji yang tetap, kamar nyaman dan relasi yang cukup banyak disini. Jadi sepertinya kembali ke kota kelahiranku bukan merupakan pilihan yang tepat namun hanya emosi sesaat. Belakangan ini, ibuku sakit, itu juga membuatku sangat kawatir, jika aku pulang ke kota kelahiranku, mungkin aku bisa lebih mudah merawat ibuku jika kondisinya sedang tidak baik-baik saja. Ibuku sangat aneh, saat dia sakit maka dia akan meminta ayah maupun adiku untuk tidak memberitahuku. Namun, saat aku yang sakit, dia sudah mengetahuinya tanpa aku perlu memberitahu siapapun, maka pada saat itu juga, panggilan telepon akan hadir di tengah aktivitasku. Ibuku adalah separuh hidupku, dan biasanya paruh hidup lainnya adalah pasanganku. Bagaimana jika keduanya dalam masalah? maka tak ada satupun kebaikan dunia yang dapat kupandang baik. Aku akan menggila dan tidak menerima keadaan.

Penulis buku ini tidak dapat diandalkan, hahaha, karena tak ada satupun tulisannya yang tak mengandung pertanyaan, kurasa pembaca akan bingung dan segera menghentikan bacaan berikutnya. Aku merasakan hambarnya hariku belakangan ini dan tak ada lagi semangat untuk melakukan hal-hal luar biasa. Semuanya seperti terperangkap dibawah langit mendung yang gelap. Cahaya mentari terang itu pun enggan untuk hadir menghangatkan belakangan ini. Mungkinkah hati yang terasa hambar ini menemukan rasa baru yang unik dan membangkitkan gairahnya?. Mari kita lihat ada bagian indah apa yang akan terjadi kedepannya. Masalah demi masalah tak kunjung berhenti, ambisi yang tinggi namun selalu tercekik oleh kelemahan. Itu membuatku saat ini merasa tidak perlu lagi terlalu mengorbankan diri untuk sesuatu yang mungkin tak pernah menghargai pengorbanan itu, kecuali aku memang menikmati proses itu, hahaha. 

Kamis, 05 Juni 2025

Sendiriku

 Dalam kesendirianku

Aku hanya duduk sendiri sembari menunggu makanan yang datang

Sendiri tidak seburuk itu, aku menghibur diriku yang kadang penuh dengan kekacauan

Bukankah patut disyukuri setiap harinya

Bisa terbangun di pagi hari saja sudah sebuah anugerah 

Tida perlu meminta lebih untuk berbagai hal lain yang belum terlihat

Bekerja keras untuk mempertahankan nasib baik

Saat aku pergi ke restoran ini bersama teman yang aku sayangi, semuanya terasa cepat. 

Mereka yang memasak terasa cepat karena aku dan temanku menutupinya dengan obrolan kami.

Tapi jika pergi sendiri durasi masak mereka jadi terkesan lama

Perut mungil ini sudah tidak sabar. Ini aneh, mengapa mereka memberikan side dish terlebih dahulu? Aku ingin makanan utamaku


Ingin Hidup 100 Tahun, Jika Itu Kamu

Alam semesta beserta isinya saling terkoneksi
Jika aku memohon sesuatu tentu ada hal positif yang akan datang dan mengobati seluruh pilu dalam jiwaku
Langit berbisik pada awan, awan menjatuhkan hujan, hujan membasahi bumi. 
Apa itu juga akan terjadi pada rinduku?
Jika rindu, apakah angin akan menerbangkannya dan memanggil seseorang nan jauh di sana yang aku rindukan?
Saat aku masih terbayang olehnya, apakah ada isyarat berita itu terbawa oleh angin karena dia yang terlebih dahulu berpikir tentangku?
Apa sebenarnya yang bisa kulakukan untuk ini semua?
Benarkah ada cahaya? 
Aku mengasihinya …
Masih memikirkannya
Standarku adalah dia,
Lelaki yang gemar membaca buku bukan lelaki gym
Lelaki yang tersenyum tulus bukan lelaki yang tersenyum nakal
Lelaki yang mengapresiasi karyaku bukan yang memintaku menghubunginya saat aku sudah selesai  dengan aktivitasku
Lelaki yang selalu memberikan panggilan video bukan lelaki yang hanya cepat membalas chat
Lelaki yang selalu menciumku dari layar hp bukan lelaki yang hanya mengirim stiker romantis
Lelaki yang mengirim pesan suara bukan lelaki yang membuatku salah paham karena semuanya hanya diketik
Lelaki yang berani mengatakan dia mencintaiku bukan lelaki yang ingin dekat tanpa status
Lelaki yang selalu melakukan tangkapan layar ekspresiku bukan lelaki yang hanya menunggu foto dariku
Lelaki yang menjagaku seperti ayahku bukan lelaki yang cuek dan terlalu percaya

Mengenal sebentar lelaki yang nyaris sempurna seperti tipe paket lengkap yang aku inginkan justru sudah seperti hidup selama 100 tahun

Selasa, 03 Juni 2025

Cover Buku Perdana yang Malang

 Cover buku untuk peluncuran buku pertamaku sudah selesai. Ini menyenangkan tapi juga menimbulkan keresahan.

Aku bahkan sudah mengunggah teaser bukunya

Wahh..

Namun setelah mengunggah gambarnya, aku baru menyadari, bagian tangan karakter di cover buku itu terlalu kecil. Hahaha. Seperti tangan bayi. Apa yang harus kulakukan? 

Karena tim ilustrator dari penerbit tidak punya banyak waktu jadi aku sudah dikeluarkan dalam grup diskusi cover.

Sialnya aku melakukan pemeriksaan akhir ilustrasi untuk cover sambil mengerjakan pekerjaan kantor. Jadi konsentrasiku sudah terpecah.

Yang aku heran lagi adalah wajah pria bermata imut gigi kelinci itu jadi sedikit kusam. Sebenarnya aku ingin kusam itu dibersihkan tapi apa daya aku sudah terlambat dan tidak bisa memberikan masukan pada ilustrator.

Lalu, si karakter perempuan. Ah ini yang menyebalkan juga, warna rambutnya bercampur dengan warna baju pinknya.

Sedih sekali…

Tapi tidak apa-apa, semua ini bisa kita perbaiki di cetakan buku berikutnya atau bahkan di terbitan buku yang berbeda.

Aku akan mengapresiasi tubuhku yang lelah ini.

Senin, 02 Juni 2025

Penderitaan Tiada Akhir

 Pagi hari ini, masih sama seperti dua minggu yang telah berlalu, aku terasa malas untuk bergegas bangun dan mandi. Padahal hari ini harus ke kantor. Bahkan aku bangun terlambat, benarkah jam 7.30?

Ini gila..

Mengapa aku bisa kesiangan? Sudah jelas ini pasti karena libur panjang 4 hari kemarin. Sekarang terasa seperti jebakan. Aku harus terbangun dan berangkat ke kantor dengan semangat yang kurang dari 30%. Bergegas mandi yang tak lebih dari 7 menit. Hahaha. Memang itu sangat menyenangkan, menipu diri sendiri dengan mandi yang begitu sekejap. Bahkan hantu yang mungkin ada di kamar mandi bisa tertawa melihat tingkahku.

Aku berkaca melihat wajahku yang cukup imut saat bangun pagi, tapi percuma saja, karena pangeran yang mengatakan aku imut sudah tidak ada lagi. Biasanya, meskipun dia menelponku di pagi subuh aku akan tetap mengangkat telponnya dengan jantung yang berdebar karena kaget, tidurku terbangunkan. Kembali lagi melihat ke kaca aku tersenyum getir. Astagaaa, ini sudah berapa menit, aku harus lekas bersiap.

Sikat gigi dan mandi yang tidak karuan, langsung saja aku mengambil pakaian untuk hari ini. Dulu jika berangkat ke kantor, aku akan lama dalam memilih pakaian, tapi sekarang aku tau triknya. Aku akan mengambil pakaian yang paling bawah, disanalah nasib beruntung atau tidaknya aku ditentukan. Tidak peduli aku menyukai pakaiannya atau tidak pada saat itu, aku akan tetap mengenakannya, itu lebih baik daripada berpikir panjang dan aku semakin terlambat.

Masuk ke kantor seperti tak bernyawa tetapi aku selalu berusaha menyapa para rekan lebih dulu. Teman yang duduk di depanku tampak bingung mengenai ekspresiku yang aneh. Temanku Mr.K datang dengan kaki yang terpincang. Kukira bekas cideranya saat itu yang membuatnya seperti kesakitan lagi. Refleks saja aku bertanya “kenapa lagi kakimu?”, dia menjawab “ditabrak mobil”. Apa? Dengan kaki yang terpincang seperti itu, bisa-bisanya dia tetap datang ke kantor. Luar biasa, aku mendapat pelajaran bijaksana hari ini. Aku dengan kondisi yang utuh seperti orang yang tidak bersyukur dan malas datang ke kantor. Namun bagaimana dia bisa sehebat itu? Saat pergi ke puncak bersama teman-teman lainnya, aku sangat paham kecepatan motornya tidaklah seberapa. Diantara teman-teman lainnya dia mengendarai motor paling bijaksana. Tapi memang kondisi jalan raya di Jakarta tidak dapat diprediksi, saat kita sudah merasa berhati-hati, belum tentu orang lain hati-hati. Aku sangat kesal, kenapa harus temanku?. Beberapa menit kemudian datanglah Mr.T yang sedang berduka sebab pada hari Jumat kemarin adiknya meninggal dunia karena kanker. Ini sangat menyedihkan. Bahkan saat matanya dan mataku bertemu, aku mengangkat kedua lenganku, mengepalkan tanganku dan terssenyum kepadanya sambil berkata “semangat!!!” , dia tentu membalas dengan senyum juga, tapi hatinya begitu rapuh. Aku tahu itu. Aku bisa merasakan arwah adiknya masih memandanginya saat bekerja di depan komputer. Aku ingin menangis dan aku ingin memberikan arwah adiknya masuk ke tubuhku. Tapi itu tidak mungkin, orang-orang di kantor akan menganggap aku gila. Tapi.. adiknya juga ingin menyemangati dia. Aku tidak biasa menyapanya lebih dulu, karena kami adalah dua orang yang jarang berkomunikasi satu sama lain, tapi entah kenapa hari ini aku begitu sedih melihatnya. Lalu aku kembali dengan pekerjaan normalku, mendesain grafis dan menuangkan tulisan dalam desain grafis untuk konten media sosial perusahaan. Aku tidak memandang apapun, aku hanya mendesain sambil menghayati playlist lagu-lagu sendu untuk mengenang masa indahku bersama pria korea selatan bermata sipit dan senyum kelinci.

Waktu makan siang pun tiba, ada apa ini? Kenapa semua terasa cepat? Apakah aku terlalu menghayati pekerjaanku hari ini? Hahaha. Sungguh aku tidak menyangka. Tiba-tiba salah satu teman sudah menyentuh bahuku untuk mengingatkan aku makan siang. Barulah kemudian aku melirik ke pojok komputer dan melihat jam sudah menunjukan pukul 12.01 , hahahaha. Menyenangkan… Ini tidak berasa sama sekali. Aku harap bisa setiap hari seperti ini.

Aku ke luar kantor bersama Ms. S , ya, kita hanya berdua karena yang lainnya sedang ada tugas ke luar kota dan sebagian lagi lebih nyaman makan di dalam kantor. Mr. K menaiki tangga dengan terseok-seok, aku sangat ingin membantunya menaiki tangga, tapi aku tahu dia sudah punya kekasih dan aku juga masih mengganggap pria korea selatan bermata imut gigi kelinci yang harus kujaga hatinya. Bukankah ini sudah hampir 3 minggu dia mengabaikanku? Mengapa aku masih merasa selingkuh darinya jika ingin membantu orang lain? Mr.K masih kukuh menaiki tangga dengan kakinya yang tidak bisa menapak dengan baik. Aku ingin menangis, mengapa dunia ini sekejam itu padanya? Ini sudah yang kedua kalinya. Mungkin sekarang teman-temanku bisa paham mengapa aku sangat takut menaiki kendaraan motor. 

Fakta kecelakaan yang juga membuatku semakin marah pada Tuhan adalah Ms.F yang merupakan temanku berbicara bahasa Korea di kantor juga mengalami kecelakaan hingga hari ini tidak ke kantor. Woaahhh… aku sungguh emosi hingga kepalaku rasanya mau meledak, kurasa sekarang aku hipertensi. Ada apa dengan Tuhan? Mengapa Tuhan membiarkan teman-temanku terluka? Mengapa tidak orang-orang dari perusahaan lain saja? Mengapa luka dan kepedihan datang silih berganti pada kami? Ada yang depresi karena ditinggal kekasih, ada yang kehilangan cucu mungil yang baru berusia empat bulan, ada yang harus menderita maag akut, ada yang kakinya terluka lalu infeksi, ada yang selalu terserang flu secara rutin, bahkan anak magang Ms.SO juga kecelakaan berkendara motor saat belum genap 6 bulan bekerja. Lalu kini??? Ada yang kehilangan adik karena sakit kanker yang menyedihkan dan juga Mr.K dan Ms. F harus mengalami cidera kaki kedua kalinya??? Ada apa dengan hari kami? Mengapa begitu kejam? Aku sungguh benci. Apakah ada salah satu dari kami di kantor yang membawa aura negatif? Entahlah. 

Jika aku terus memohon kebaikan hati Tuhan untuk menjaga teman-temanku setiap hari, akankah Tuhan melakukannya? Kumohon usirlah setiap roh jahat yang hadir dan meracuni pikiran, perkataan, perbuatan dan bahkan rutinitas kami. Kami adalah jiwa-jiwa mulia yang mengerjakan pelayanan terhadap umat Tuhan di bidang sosial. Dan kami sangat menyayangi satu sama lain seperti keluarga, tentu saja kami tidak ingin ada yang terluka.



Minggu, 01 Juni 2025

Hari Minggu Produktif

 Terdiam di kamar selama weekend itu sangatlah menenangkan, tetapi jika sendiri, mungkin gangguan kecemasan itu akan semakin menggila.

Hari ini teman sekamarku pergi berlatih vokal untuk persiapan pentasnya di eropa.

“Biasanya kau merasa terganggu jika video call kita terganggu oleh teman sekamarku yang berlatih vokal. Aku sungguh merindukan caramu menunjukan wajah terganggu itu. Kini momen itu sudah sirna.”

Teman sekamarku mengatakan “kenapa akhir-akhir ini aku jarang melihatmu ke pura?”,

Aku hanya tertawa, “baiklah, karena kamu tidak dikamar hari ini, maka aku juga akan keluar, ke pura pilihan yang bagus, terima kasih sudah mengingatkan dosaku, hahaha”

Aku bergegas mandi sambil mengambil nada dan menyanyikan lagu rohani yang ku karang sendiri dalam kepalaku.

Masih antara yakin tak yakin, haruskah aku pergi? Atau dirumah saja? Tapi sangat konyol jika aku berbohong pada teman sekamarku. Aku menyusun tekadku keluar dari kamar mandi, untuk segera mengenakan make up, menyiapkan kebaya, selendang dan kain sebagai pakaian sembahyangku. Doa apa yang akan kupanjatkan hari ini? Entahlah? Pastilah aku akan seperti seorang dukun yang mengulang mantra yang sama, memohon agar pujaan hatiku kembali padaku. Hahaha. Jangankan berdoa di pura, saat aku berdoa sebelum makan saja, permohonanku hanya tentangnya.

Bersolek dengan eyeshadow yang baru saja aku beli kemarin. Warnanya cukup tegas juga, mataku jadi semakin terlihat indah. Mengenakan make up seperti ini, mengingatkanku mengenai brush make up ku yang harus dicuci setelah sekian lama. Terlebih lagi saat di Bali sepupu kecilku menggunakan kuasnya untuk merias boneka. Wah kenangan itu juga mengingatkanku saat lelaki itu melakukan video call dan berinteraksi dengan sepupu kecilku yang imut. Mengapa semua hal membawa pikiranku padanya? Aku seperti sudah gila.

Saatnya mencuci kuas make up. Apa yang harus kupakai untuk mencucinya? Hahaha, aku tidak punya sabun khusus, oh mungkin shampo. Karena kuas make up mirip seperti rambut. Udara di luar terlalu panas, tak seharusnya aku pergi tepat di jam 1 siang. Aku memutuskan untuk mengambil tripod dan membuat konten untuk platform tiktok dan YouTube ku. Namun sebelumnya aku perlu melakukan riset lagu yang sedang populer agar kontenku lebih asik. Membuat konten mengenakan kebaya dan make up akan menjadi konten yang paling niat, hahaha. Biasanya aku membuat konten ketika sudah lusuh sepulang dari kantor atau ketika aku bangun dari tidurku. Aku tidak memiliki jadwal khusus. Semuanya sesuka hatiku. 

Setelah satu jam membuat video dan memasukannya dalam draft, aku merasa cukup puas karena cukup produktif. Bergegas menuju halte menunggu bus. Suasana jalanan tidak menyedihkan dan sepertinya aku menikmati perjalanan selama 40 menit itu. Semua draft video yang tersimpan kubuka satu persatu dan kubuatkan caption untuk di posting di dua platform. Ini begitu menyenangkan. Bahkan saat didalam bus aku tetap produktif . Oh … sungguh aku ingin hidup yang seperti ini, seterusnya dan konsisten. Agar tak ada sedikitpun waktuku terbuang. Menunggu jumlah penonton yang datang aku kembali mengedit video lainnya. Wah aku sangat bangga bahkan hanya sedikit waktu yang kupakai mengedit video selanjutnya, video sebelumnya sudah ditonton ratusan orang dan itu berlanjut secara terus menerus. Ini menyenangkan, seperti semacam dopamin. Aku harus berterima kasih pada Tuhan setiap harinya, karena anugrah kemampuan yang telah diberikan. Tanpa kasih karuniaNya mungkin patah hatiku akan berujung pada bunuh diri. Tapi lihatlah, aku masih bertahan, walaupun tampak sedikit gila.

Waktu dari halte menuju pura sekitar 10 menit, namun langit terlihat mendung dan gerimis sudah sempat menetes. Sial, ini mengingatkanku lagi padanya, dia selalu bertanya apakah aku sudah membawa payung dan beberapa kali mengatakan langit menangis sebagai perumpamaan hujan. Ahh ini membuatku benar-benar gila. Tapi kupikir semesta lebih melindungiku hari ini, karena hujannya perlahan menghilang saat aku sudah mendekati pura. Menyucikan diri dengan air suci di depan pintu masuk pura, mengambil bunga dan dupa lalu duduk bersimpuh untuk memulai ritual doa. Ini biasanya menghabiskan waktu 15 menit, namun aku ingin menggunakan waktu setelahnya untuk meditasi. Pemusatan pikiran kepada penguasa semesta dan menyampaikan harapan-harapanku tentunya menenangkan jiwaku. Telingaku terkejut, ada suara tawa perempuan dan laki-laki di samping telingaku, mengapa mereka sangat berisik? Apa mereka tidak bisa melihat ada seorang single yang sedang fokus bermeditasi? Dimana nurani mereka? Sepasang kekasih yang masih menikmati indahnya asmara, sangat terlihat menikmati kebersamaan mereka. Tapi bukannya mereka seharusnya sadar? Jika sudah memasuki dalam pura harusnya mereka tidak bersuara dan fokus. Aku tidak ingin niat tulusku ke rumah Tuhan hari ini berubah menjadi amarah. Jadi kuputuskan untuk menghentikan meditasi dan menghampiri orang suci untuk meminta air suci dan bija penutup ibadahku hari ini.

Keluar dari area ibadah aku terasa lapar, memang sekitar area pura ini menjual berbagai olahan babi. Wah aku harus segera ke toilet membuka kebaya dan mengenakan kaos yang lebih nyaman, aku akan makan bakso ayam. Biasanya aku makan babi, tapi sepertinya minggu depan saja, aku terasa sudah cukup rakus minggu ini, aku sedikit prihatin pada ususku jika harus bekerja lebih keras. Sembari menunggu pesanan bakso datang, aku kembali mengedit dan posting konten. Wah sungguh luar biasa, suami di masa depan sangatlah beruntung jika bisa mendapat perempuan multitalenta sepertiku. Hahaha. Begitulah aku selalu membanggakan diriku, untuk menyenangkan diriku sendiri, namun tenang saja, aku bukan seseorang yang akan mengatakan kesombongan ini pada orang lain.

Saat memasuki bus, aku yang awalnya menulis blog sambil berdiri menjadi serakah karena mendapati satu kursi kosong, akhirnya aku bisa lebih menikmati waktu menulisku di dalam bus. Namun semua terhenti ketika anak kecil berusia kira-kira 4 tahun terjatuh karena tidak dapat tempat duduk, pengemudi bus hari ini cukup arogan. Sontak saja semua orang di dalam bus terkejut, lalu aku segera meraih tubuh anak kecil itu dan membawanya ke pangkuanku. Sang ibu hanya tertawa memandangi anaknya. Lalu si kecil ini memandang ke arah kakaknya yang sedang mempraktikkan gerakan tren di tiktok. Aku tertawa di dalam hati, peristiwa konyol apalagi ini? Kakak dari si kecil ini sepertinya berbakat menjadi kreator, hahaha. Akhirnya sang ibu mendapat tempat duduk dan bisa memangku anaknya. Begitulah hariku yang berusaha tampak tak peduli namun tak bisa membohongi nurani untuk peduli. Berusaha menahan amarah dan mencegahnya datang dengan menghindar.

Sabtu, 31 Mei 2025

Salah Arti Berujung Sesak Dada

Rasaku untuk kreatifitas akan merengkuh semua rinduku terhadapmu
Rindu yang tak pernah terbalaskan
Melangkah pergi sepertimu
Meninggalkan kenangan yang pernah kita lalui
Terbangun di pagi ini pun aku masih menitihkan air mata
Mengapa rasa ini begitu sulit diusir
Anjing pelacak pun sanggup mencium bau kerinduan itu siapa pelakunya
Kau pikir aku sekuat itu?
Benar, semua tenaga telah ku keluarkan untuk melupakanmu dan agar berhenti merindukanmu 
Menulis untuk menyusun buku, membuat konten untuk beberapa platform, bekerja keras di kantor, melakukan bisnis afiliasi, mempelajari 3 bahasa sekaligus
Semua telah kuusahakan untuk melukiskan pelangi setelah hujan deras yang kau ciptakan di duniaku.
Sampai dadaku sesak kelelahan, tangan dan kakiku keram mengulang gerakan demi gerekan yang kuharap dapat meredakan stressku.
Ini gila,
Aku sungguh tidak tahu upaya apalagi yang harus kulakukan. 
Haruskah aku berhenti bekerja di kantorku sekarang dan kembali ke Bali, agar hatiku damai bisa pergi ke pura setiap hari, sangat sulit mencari pura disini.
Doa yang kupanjatkan setiap malam dikamar ternyata tidak bisa menghadirkan ketenangan padaku.
Kuharap setiap malam aku bisa sepuasnya merangkai produktivitas yang lebih banyak lagi agar aku segera lupa dengan semua ini.
Kulihat tak ada lagi sedikitpun harapan untuk kita.
Kulihat kau masih keras kepala dengan kesalahpahaman dan kebodohanmu mengartikan kalimat-kalimat pengakuanku.

Jumat, 30 Mei 2025

Kesimpulan Terburuk

 Keindahan hari ini adalah saat bertemu dengan sahabat perempuanku di perjalanan S1, aku begitu menyukai si cantik ini. Aku rela mengambil cuti dari pekerjaan kantor hanya untuk bepergian seharian bersamanya.

Dia seorang introvert namun entah mengapa, ketika bersamaku, ia tampak selalu bersemangat . Aku bersyukur kita bisa bepergian hari ini.

Sahabatku yang manis dan berhati bersih, selalu mentaati aturan bahkan memberikan hal lebih. Dia bercakap denganku hari ini, menceritakan semua hal mengenai pekerjaannya. Dia bahkan tetap membalas chat pekerjaannya saat kita makan siang. Sushi, ramen dan teppanyaki begitulah kami mengisi perut di siang nan panas.

Tuhan, aku selalu bersyukur atas setiap orang yang kau izinkan hadir dalam hidupku. Mereka begitu berarti dan bisa memahamiku. Tapi, mengapa aku tetap sering resah dan mengharapkan seseorang yang telah melangkah pergi meninggalkan aku. Dia yang telah melupakan janjinya untuk terus bersamaku dan tak akan meninggalkanku. Masih pantaskah aku mendapat kesempatan darinya? Masih berartikah dia untuk kutunggu?

Pada sahabat mungilku ini pun aku terus bercerita tentang lelaki itu. Tuhan, ku yakin kau pasti cemburu karena tak ada topik lain yang kubahas dalam doaku. Pasti hanya tentang dia, lelaki yang pernah sangat berarti.

Apakah rasa cintanya pernah sedalam rasa cintaku juga?

Tuhan, langkah kakiku begitu lemah belakangan ini, setelah semua kesalahpahaman yang terjadi. Aku tak berdaya dan tak mampu membuatnya bertahan bersamaku.

Jika dia resah, mohon sampaikan padanya bahwa ini semua salahku. Dia yang selalu mengajariku untuk tidak berpikir berlebihan dan segera tidur. Semoga dia dapat melakukan sesuai yang dia sering katakan padaku agar diam-diam kekuatan juga datang padanya.

Tuhanku, aku sangat bersemangat menerbitkan buku pertamaku karena mendapat motivasi darinya. Jiwaku memang selalu serasi dengan sosok yang membuatku jatuh cinta di waktu tertentu, dan kini pria senyum kelinci bermata imut itulah pemenangnya. Namun, aku sangat takut. Jika rasaku padanya perlahan memudar karena cinta yang bertepuk sebelah tangan ini, akankah aku masih bersemangat menulis? Bagaimana jika ada pria lain dengan pribadi dan kebiasaan berbeda yang pada akhirnya  menemani hariku? Akankah aku masih mempunyai kekuatan untuk mencurahkan perasaan? Atau mungkin hanya kemalasan yang datang menghampiri seperti aku pada mulanya sehingga aku tidak bisa menerbitkan karya buku ke-dua.

Tuhanku, bisakah dia datang dan tinggal di Bali bersamaku? Aku ingin tetap memanjatkan doa di Pura keluarga besar bersama sosok lelaki ini di sampingku. Apakah doa ini bisa menjadi sebuah keajaiban?

Tuhan… senyumanku begitu indah saat bersamanya. Akankah itu akan terjadi jika aku bersama orang lain? Atau aku hanya akan hidup dengan bayang-bayangnya? Mengapa aku tak bisa menghilangkan dia dari pikiranku sedikitpun. Aku yang bahkan sadar diri bahwa ini cinta bertepuk sebelah tangan yang terlalu ku paksakan.

Saat siang nan panas aku bersama sahabat mungilku menyusuri salah satu tempat unik.

Tempat itu sangat sepi, aku membayangkan dengan imajinatif, mungkinkah aku bisa menyusuri jalan ini dan berciuman dibalik tembok dengan suasana yang sepi seperti hari ini? Itu pasti sangat menyenangkan.

Saat kami menonton film yang sedang hits kali ini, aku hanya termenung dan membayangkan tokoh calon ayah di film itu adalah dirinya. Betapa serunya, melihat mereka saling menjaga dan menunggu buah hati mereka lahir.

Aku sangat serakah, aku benar-benar arogan dan tidak tahu malu atas semua dosa-dosa yang pernah kulakukan.


Tapi Aku,

Bisa memastikan bahwa akhir hubungan kami hanyalah karena kesalahpahaman dan keterbatasan bahasa. Jika saat itu kami langsung saling bertatap dan memandang ekspresi satu sama lain yang penuh gelora asmara. Kuyakin ini semua tidak akan terjadi. Namun sayangnya, dia tidak membiarkan kesempatan itu terjadi pada kita. Dia tidak memberikan kesempatan untuk ku. Hingga akhirnya pikiran buruk di kepalaku muncul, bahwa dia memang menyiapkan skenario ini karena ada perempuan lain yang ingin dia kejar. Begitulah sifat lelaki yang bosan.

Kamis, 29 Mei 2025

Penghibur Hatiku Belakangan Ini

 Mengapa malam ini begitu dingin

Mengapa hujan tak berhenti dari siang ke malam?

Siapa yang sedang bersedih?

Aku ingin bersantai sambil menikmati mie instan yang asik

Sayangku, apakah kesalahanku begitu menyakitkan?

Sayangku, maafkan aku..

Aku perempuan yang jahat

Tapi kumohon sayangku, janganlah engkau terluka karenaku

Janganlah engkau merana, janganlah engkau kawatir

Cinta yang sejati pasti akan bertemu

Sayangku, aku bersemangat mengerjakan semua tulisanku hari ini, aku mengganti setiap katanya dengan sinonim yang lebih puitis.

Itu sangat menyenangkan saat membacanya kembali dan menghayatinya kembali.

Kesibukan ini benar-benar mengobati rinduku padamu seminggu belakangan ini.

Laptop yang biasanya kutinggal di kantor, kini selalu kubawa pulang, karena aku harus mengerjakan editan karya puisiku.

Sudah bertahun-tahun aku menyimpan semua karya puisi itu. Tapi mengapa aku ingin menerbitkannya sekarang? Dan itu setelah aku mengenalmu. 

Ternyata jiwamu berpengaruh sangat positif dalam pemulihan jiwaku.

Aku benar-benar bahagia saat mengingatnya.

Dan satu hal lagi yang membuatku bersemangat,

Aku ingat kamu begitu suka membaca buku,

Sehingga aku berharap suatu hari kamu juga membaca karyaku, yang sudah kupoles dengan bahasa yang lebih tertata dan puitis, yang sudah sempurna menjadi sebuah buku.

Aku sudah mengedit penulisan bahasanya di tahap tulisan terakhir dan itu adalah karya ungkapan perasaanku setelah bertemu denganmu.

Aku sudah tidak sabar menyerahkannya pada penerbit buku. Tolong doakan aku ini semua akan berjalan dengan lancar.

Bayang - Bayangmu

 Kala hujan datang

Aku tergerak keluar rumah karena merasa lapar

Ternyata nasi goreng yang kemarin belum habis tidak cukup menenangkan perutku.

Monyetku, semestaku, rajaku, pangeranku, sayangku, capybara ku

Sedang apa kau nan jauh di sana?

Tidak adakah sedikit rindu untukku?

Disini aku merindukanmu setiap detiknya

Hujan yang membasahi jalanan di luar selalu mengingatkan aku tentang kamu yang memintaku selalu sedia payung sebelum hujan

Tapi maafkan kesalahanku sayangku, karena aku tidak menyiapkan payung itu untuk hubungan kita, lebih jahatnya, aku justru memanggil hujan yang membuat cinta kita terluka.

Kurasa perlahan aku dapat memetik hikmah dari kejadian itu, jika saat itu kamu tidak memintaku untuk jujur, mungkin kau tidak akan mengetahui seberapa buruknya aku. Namun aku sudah jujur padamu, kini tidak ada lagi beban ketakutan dan kekhawatiran jika suatu hari Tuhan mengizinkan kita bertemu.

Aku dan kamu tidak pernah tahu peristiwa apa yang akan terjadi kedepannya. Satu hal yang ku tahu saat ini adalah aku masih merindukanmu, membutuhkanmu, menggilai mu dan mengagumimu. 

Jiwaku tanpamu sangat mudah lelah, jiwaku tanpamu penuh penyesalan, tapi aku akan berusaha sekuat tenaga mengikuti kata hatiku. Jika hatiku mengatakan aku belum boleh berhenti, aku akan terus berupaya menemukan jalan untuk bertatap denganmu, melampiaskan seluruh rindu yang pernah ada dan mengukir kisah baru yang indah.

Sayang… bukankah dunia ini begitu melelahkan? Bukankah kamu sering merasa itu sulit?

Sayangku, apapun yang terjadi kamu harus sehat, terus bersemangat dan selalu mencintai keluargamu. Tolong hiduplah lebih panjang, dengan begitu aku akan bahagia.

Sayangku, tapi dengan jujur kukatakan, aku masih belum rela jika aku harus menghadapi kenyataan kamu bahagia bersama orang lain. Karena dadaku tidak selapang dadamu. Jiwaku penuh dengan ambisi memiliki mu. Hatiku terlalu keras bukan? Setiap malam aku berdoa pada Tuhan, jika kamu memang bukan akhir dari perjalanan cintaku, aku telah meminta pada Tuhan untuk menyingkirkan perasaan rinduku dan menumbuhkan benih cinta dihati ku untuk menghadapi pria-pria yang berdatangan. Tapi apa yang terjadi? Tuhan belum mengabulkan doaku, isi hatiku masih dirimu dan aku masih merasa pria lain kurang tepat dan tidak bisa memuaskanku secara emosional.

Beginilah caraku menghabiskan diriku, agar seluruh luapan jiwaku tentangmu terungkap. Karena jika aku hanya memendamnya dalam hatiku, jiwaku akan berontak karena tak ada satupun telinga yang mendengar.

Sayangku, aku ingin menangis diatas meja makan restoran ini karena sambil menulis tentangmu. Jantungku terus berdetak panik namun lelah. Mengapa jiwaku bisa setunduk ini padamu? Sekarang aku mengerti pada saat pandangan pertama kau mengatakan bahwa aku sudah jatuh cinta padamu dan aku begitu menyukaimu, ternyata itu benar. Awalnya aku meremehkan kata-katamu itu karena kupikir itu hanyalah trik lelaki untuk memikat hati wanita. Ternyata kamu benar. Jika kuingat kembali saat itu kamu datang seperti malaikat.

Aku mengasihimu semestaku. Apapun yang terlihat di pandangan mataku, kebanyakan mengingatkanku padamu.

Kamarku, payung, hujan, kantor, restoran tempat biasa aku makan, kamar mandi, teman-temanku, kalender, boneka garu, semua media sosialku bahkan blog ini. Semuanya mengandung jejakmu. Jika pada kenyataannya aku benar-benar harus menyerah karena takdir tidak membawamu kembali, aku hanya ingin ingatanku terhapuskan sepenuhnya tentangmu. Tapi dari hati kecilku  aku tetap ingin mengenalimu sebagai takdirku. Itu serakah bukan. Intinya adalah masih belum bisa pergi dari bayang-bayangmu dan aku begitu merindukanmu.


Rabu, 28 Mei 2025

Dimana lelaki yang bisa membuatku bahagia itu?

Setelah satu minggu merana karena kepergianmu, aku merasakan banyak hal yang aneh
Emosiku sangat aneh
Pagi hari aku ingin lebih cepat ke kantor agar lebih cepat bertemu dengan pekerjaanku.
Aku merasa aku lebih menikmatinya di waktu pagi hingga siang, namun dengan lagu yang galau di satu minggu pertama, semua air mataku menetes di atas keyboard
Lalu di jam istirahat makan siang, aku kembali sedikit merana karena terlepas sesaat dengan pekerjaan sehingga membuatku jadi kembali memikirkanmu
Sore hari pergi makan bersama teman-teman perempuanku, aku banyak melamun
Biasanya aku akan mendengarkan kedua sahabatku ini dengan baik.
Tapi aku justru seperti bodoh, kehilangan arah
Untung saja kami hanya makan, 
Kupikir sepertinya kehadiranmu dikirim oleh Tuhan untuk mewujudkan mimpiku menerbitkan buku dan lebih banyak membuat tulisan
Tapi dari semua keterpurukan karena kehilanganmu, aku jadi bisa mengetahui rasanya cinta tanpa syarat, tanpa menyentuh. Hanya bercinta lewat tatap dan kata

Kau bilang, katanya mendoakan aku agar mendapatkan laki-laki yang bisa membuatku bahagia.
Benarkah kamu sangat lapang dada?
Atau hatimu hancur saat mengatakan itu?

Jadi lelaki yang membuatku bahagia itu yang seperti apa menurutmu?
Lelaki yang punya channel youtube dan bisa diajak untuk membuat konten???. Hahaha. Memikirkannya saja aku sudah tertawa konyol. Wajahnya penuh selfish dan haus popularitas. Tapi bisa dicoba jika memang akan terjadi, aku akan menebar jala dan mendengarkan pertanda doamu. Namun tak hanya doamu tapi mendengarkan hati kecilmu adalah yang terpenting. Bukankah kita sudah terbiasa telepati? Karena saat kita bersama kamu selalu menelpon disaat aku sedang memikirkanmu.
Justru kehadiran youtuber aneh itu untuk menguji sekuat apakah hatiku untukmu meskipun banyak pria datang dalam kehidupanku sesaat setelah kau pergi

Apakah mungkin lelaki yang kau maksud bisa membuatku bahagia adalah mantanku 8 tahun yang merupakan klien asuransi yang kujual? Hahaha dia ingin cabut gigi dengan asuransi yang hanya berlaku untuk sakit kritis. Itu adalah kekonyolan lain hari ini, hahaha

Apakah laki-laki yang kau maksud adalah teman kerja yang terus memintaku move on, lalu mengambil kesempatan mendekatiku dengan membelikan donat lalu berpura-pura donat itu untuk teman-teman lainnya juga? Lalu dia duduk disampingku tak jelas tujuan sambil bermain hp. Lalu teman lain yang lewat mengatakan kami serasi dan dia menawarkan tangannya untuk menggandengku. Hahahaa… itu kekonyolan ketiga hari ini.

Apakah laki-laki yang kamu maksud bisa membuatku bahagia adalah oppa korea yang sibuk dengan pekerjaannya dan bahkan untuk video call saja tidak punya nyali lalu bersembunyi? Dia yang bahkan hanya membalas seadanya, namun jika aku tidak peduli dia akan spam posting agar diperhatikan? Hahaha.. itu kekonyolan keempat

Apakah laki-laki yang kamu maksud bisa membuatku bahagia adalah lelaki duda yang terus membeli nomor baru untuk menghubungiku karena berkali-kali kublokir? Dia selalu menawarkan uang padaku, tentu aku mau uangnya. Tapi cintaku tak bisa dipaksa, pikiranku hanya berisi tentangmu, maka sinar lainnya sudah padam bagiku. Hahaha itu kekonyolan kelima.

Bukankah cukup banyak yang mendekatiku???

Aku bisa saja menjadikan mereka pelarian dan pelampiasan, sama seperti sebelumnya. Tapi bagaimana mungkin? Isi kepalaku hanya kamu, kamu dan kamu.
Putus dari lelaki yang 8 tahun, keesokan harinya aku sudah menemukan pengganti yang lebih baik
Putus dari lelaki negeri sakura yang super sibuk, keesokan harinya aku menemukan lelaki kekar bertubuh model
Tapi saat kamu mengakhiri hubungan kita mengapa sampai saat ini belum ada yang lebih baik darimu?
Bukankah ini berbahaya
Benar katamu kebanyakan laki-laki di dunia ini membosankan dan konyol
Aneh tapi nyata
Dan benar kataku bahwa mereka tentu tidak lebih istimewa dari kamu pangeran negeri ginsengku, karena kamu yang mampu membuatku bertahan meski rasa sakit dan kehilangan telah mencabik-cabik sebagian jiwaku
Dan hanya pada saat mulai menulis tentangmu di tahun ini, aku bisa merasakan tulisan yang penuh cinta, kehangatan, rindu dan luapan asmara yang positif.
Biasanya tulisanku hanya berisi tangis, amarah dan kekecewaan.
Terima kasih sudah pernah hadir di hidupku dengan sejuta bunga yang indah dan maaf saat ini aku belum bisa menemukan lelaki yang bisa membuatku bahagia seperti yang kamu doakan. Karena standar kebahagiaanku saat ini adalah lelaki sepertimu.

Selasa, 27 Mei 2025

Sakit Sekali

 Tidak sanggup lagi, kurasa esok aku akan tumbang

Keresahan terus menghantui kepalaku

Keresahan bahwa kau tak akan pernah kembali padaku

Keresahan mendapati jiwaku sudah penuh dengan lubang-lubang kehampaan

Kuhabiskan waktu setelah pulang bekerja dengan menyiapkan materi buku

Kuhabiskan malam mendekati waktu tidurku dengan nyanyian-nyanyian perih

Tapi mengapa sakitnya masih sama

Kerinduan merebut sebagian besar energiku

Tatapanku kosong, bagaimana jika semua jadi mati rasa

Bisakah kutitipkan rasa sakit ini pada awan-awan, agar kemudian dia turun mengguyur sebagai hujan dan seisi bumi merasakannya?

Aku tidak sanggup menahan sakitnya,

Sakit sekali…

Jika meninggalkan dunia tidak berujung pada kegelapan dan ketidakpastian.

 Ingin rasanya aku mengakhiri keberadaanku saat ini

Karena ini sungguh sulit

Penderitaan lain tidak bisa mengalahkan kesakitanku akan kehilanganmu

Kapan ini akan mereda, 

Kukira 3 hari sudah cukup, seperti kisah-kisah sebelumnya…

Tapi ternyata tak semudah itu

Kau yang bahkan tak pernah menyentuhku, bagaimana mungkin kau bisa menyihirku dalam tekanan yang begitu dalam

Kapan sakit ini akan berhenti menggerogoti? Apakah dia akan menghabisiku?

Silahkan, dengan senang hati, jika itu bisa menunjukan dalamnya rasa cintaku

Ayo pergi ke surga, aku tidak akan mengakhirinya

Tapi akhiri aku


Senin, 26 Mei 2025

Retak Tak Kunjung Berhenti

 Beginilah jadinya,

Beban yang amat sakit pada hati yang retak

Kusimpan semua serpihannya

Menjadi bekal

Hampir pucat pasi tanpa warna pada hariku

Jariku mengetik dengan penuh semangat, semua urutan pekerjaan pada hari ini.

Tidak sedikitpun ingin menunjukan wajah kesedihan, berpura-pura gigih

Mencoba menyelesaikan semuanya ditemani lagu yang lebih bersemangat

Pikiran dan tangan begitu sibuk

Hingga penghujung hari jam menunjukan pukul 5, aku menghela napas panjang

Jari jemariku terasa keram kelelahan

Termenung dalam diam,

Lalu air mata menetes lagi

Mengapa begitu perih di dada?

Seindah itu kenangan yang kusia-siakan sampai ini membuatku menderita

Tapi aku hanya bersyukur karena kamu masih hidup

Tak ada yang lebih indah dari itu.

Hiduplah terus dihatiku, itu lebih baik

Karena tak ada lelaki sepertimu

Semua yang terindah ada pada dirimu

Bagaimana aku bisa mendapatkan yang sepertimu

Hingga saat ini pun aku takut jika didekati seseorang atau beberapa orang lain

Karena mereka tak mungkin bisa sepertimu

Sepertimu yang selalu tersenyum manis

Sepertimu yang selalu menasihati aku

Sepertimu yang mengajarkan aku hal-hal baru

Sepertimu yang kadang nakal

Sepertimu yang memberikan perhatian memuaskan

Jarak yang menyakiti kita dan aku yang menyakiti kita

Maafkan semua kesalahan ini

Apapun tak bisa membuatmu kembali

Sekarang hanya aku dengan kebimbangan ini

Hanya diriku yang selalu ingin menghabiskan diriku

Kadang kuat, kadang lemah

Begitulah semua terjadi

Kamu adalah sumber percaya diriku, kekuatan dan bahagiaku setiap harinya

Tidak mungkin jika hariku hanya termenung, melamun dan penuh tangis

Mereka memintaku untuk lebih kuat dan kembali ceria bersahaja seperti sebelumnya.

Namun bagaimana mungkin itu bisa terjadi, jika banyak penyesalan menyelimuti hari-hariku

Aku benar-benar masih mencintaimu 

Aku selalu merindukanmu 


Minggu, 25 Mei 2025

Bertemu Pujangga

 Hari ini aku melakukan panggilan telepon dengan seorang penulis terkenal pada masanya.

Sewaktu SMA, namanya selalu disebut di buku sastra. Siapa sangka sekarang justru dia mendengarkan semua keluh kesahku dan hobiku sebagai seorang penyair.

Aku memang memiliki berbagai kumpulan puisi sedari masa SMA, aku menulis apapun isi kepalaku secara gamblang. Namun kebanyakan tulisan memang mengenai rasa sakit, pikiran berbelit dan kenangan pahit. Karena itu adalah sumbernya. Menulis membutuhkan penghayatan, jika tidak ada kedalaman rasa dari pengalaman, tulisan yang hidup tidak akan tercipta.

Ibu penulis terkenal ini lebih dulu menyapaku hari ini, karena aku memang sempat meminta untuk berkomunikasi. Namun karena aku kurang percaya diri dengan tulisanku, aku terus menunda waktu komunikasi kita.

Dia sudah membaca semua tulisanku, lalu mendengarkan biografi tentang diriku. Sejujurnya aku sangat senang saat dia mengatakan aku mempunyai bakat sebagai penulis kreatif, namun dia memberikan beberapa kritik terkait kaedah penulisan teknis. Namun secara keseluruhan dia mengatakan kumpulan puisiku pantas dicetak menjadi sebuah buku. Tentu aku bahagia. Aku sangat ingin melakukannya. Akhirnya sebentar lagi aku bisa menghasilkan buku karya puisi. Mulai hari ini aku akan semakin sibuk karena harus merevisi penulisan semua puisiku.

Ibu penulis terkenal ini kaget melihat karyaku yang konsisten dan halaman yang cukup banyak. 

Tentu saja, semua luka dan pengalaman yang Tuhan titipkan telah menjadi karya kontemporer.

Aku tidak berharap karyaku akan dibaca banyak orang tapi aku berharap ini menjadi kenangan perjalanan hidupku. Agar saat tua, hidupku penuh dengan senyuman karena banyak topik yang bisa kubahas bersama anak-anak dan bahkan cucuku.

Semakin Larut

 

Untuk lelaki bermata imut dan senyum kelinci di negeri ginseng,

“Hari ketujuh tanpamu sudah kulalui”

Kini aku benar-benar seperti seorang yang depresi,

Kumohon doakan aku, agar aku tidak gila

Aku tak pernah merasakan hal semacam ini sebelumnya

Aku sudah berusaha dengan sekuat tenagaku, tapi aku tidak paham bagaimana caranya meredakan semua ini.

Aku sangat menderita, tetapi aku tidak boleh berlarut-larut

Dimana aku bisa menemukannya

Aku bahkan lupa meminta alamatnya di Seoul

Semua komunikasi sudah terputus dan pesanku di semua platform hanya melayang di udara

Mengapa bisa sesulit ini?

Biasanya dalam sehari putus aku bisa menemukan orang yang lebih baik.

Tapi mengapa perasaanku saat ini menghancurkan sebagian jiwaku

Aku sudah mengalihkan berbagai perhatianku mulai dari dengan membuat konten video, belajar bahasa, menonton drama hingga menulis

Hari libur yang biasanya menyenangkan karena bisa mendapatkan panggilan video darinya dalam durasi lebih lama, kini jadi menakutkan karena kesempatan memikirkan putusnya hubungan tentangnya semakin banyak.

Kumohon, kapan rasa rindu ini bisa mereda? Sebenarnya racun apa yang sudah kuminum? duri apa yang menusuk aku dan pelet apa yang mengenai aku?

Bisakah semua ini cepat terobati?

Kini aku mulai paham mengapa sahabat-sahabatku belum memiliki pengganti mantannya hingga saat ini, itu karena mereka belum menemukan sosok yang lebih baik dari orang yang terakhir bersama mereka.

Jika tidak dengan dia, maka tidak dengan siapapun. Begitulah pepatah orang terpenting di negeri ini yang hanya setia pada satu orang. Akankah aku bisa seperti tokoh ini? Kuyakin itu sangat sulit. Bagaimana aku bisa tetap melayani masyarakat dan mengabdi pada negaraku dengan suasana hati seperti ini?

Akankah aku bertahan?

Aku tidak bisa menyalahkan keadaan, karena aku juga bingung pada yang sebenarnya terjadi.

Aku sudah berusaha merawat cintaku, tetapi kesalahpahaman menghancurkan semuanya

Aku ingin berdiri di tebing laut dan memanggil namanya dengan lantang

Apakah jika aku melakukannya pesan rinduku bisa tersampaikan?

Atau aku hanya akan terlihat seperti orang gila?

Kipikir setelah mengenalnya pencarianku akan berakhir dan aku tinggal melanjutkan tugas kehidupanku yang lain

Tapi ini tak menemukan ujung kebersamaan

Takdir belum berpihak pada kita

Kini lelaki bermata imut senyum kelinci di negeri ginseng tidak perlu lagi bertanya siapa yang paling tampan, siapa yang paling pintar, siapa yang paling baik hati dan siapa yang memiliki hati dan cintaku.

Karena jawabannya "kamu semestaku", 

Karena semua rinduku sudah dimilikinya sepenuhnya.

Maukah dia datang padaku lagi?

"Taukah kamu pada saat kamu memintaku untuk berhenti memposting tentang idol kesayanganku, aku benar-benar tidak berani lagi melakukannya karena aku begitu takut kamu marah. Taukah kamu saat aku mengatakan bahwa aku akan membesarkan anak yang tampan seperti idol ku jika kamu ayahnya, itu sungguh-sungguh kukatakan dari dalam lubuk hatiku, karena hatiku tidak pernah seyakin ini. Tapi mengapa kamu melupakan semua itu, harusnya kita bisa bertahan sedikit lagi. Aku sudah mengusahakan semuanya. Aku mengungkapkan segalanya. Tak bisakah aku mendapatkan hatimu kembali? Tak bisakah kamu mengampuni aku seperti Tuhan yang maha pengampun? Saat aku mengatakan aku mencintaimu, aku benar-benar sudah selesai dengan masa laluku. Aku mengungkitnya karena aku ingin menunjukan padamu seberapa besar benciku pada mereka dan seberapa lebih baik dan hebatnya kamu dibandingkan mereka, semestaku. Tidak adakah sedikit saja kesempatan untuk kita?"

"Ini sudah hari ketujuh, harus berapa lama lagi aku bertahan dengan serpihan penyesalanku. Bagaimana jika tidak ada yang lebih baik darimu? Bagaimana jika ketidakpastian selalu hadir di hari berikutnya?, Bagaimana jika aku tidak bisa menemukanmu selamanya? Bagaimana jika pada akhirnya aku menikahi pria yang tidak kucintai karena cintaku habis saat denganmu?"

"Aku tidak mengerti bagaimana aku bisa membuat ini menjadi lebih baik, aku semakin takut karena hari tanpamu semakin menjauh dari hari-hari kebersamaan kita. Aku sangat takut tidak sanggup lagi berdiri tanpamu. Aku benar-benar takut perpisahan ini selamanya. Kamu berjanji belajar CPR untuk menyelamatkanku, lalukan sekarang, aku sudah tidak sanggup lagi. Kamu selalu mengingatkanku membawa payung saat hujan dan kini sudah hujan setiap hari. Kamu berdoa untuk kesembuhanku, kalau begitu doakan hatimu dan hatiku agar bisa bersatu" 

Kuharap esok, aku tidak separah hari ini. 

Sabtu, 24 Mei 2025

Peri Kecil dan Lingkungannya

 Untuk lelaki bermata imut dan senyum kelinci di negeri ginseng,

“Hari keenam tanpamu sudah kulalui”

Jika dibilang tanpanya, sebenarnya itu suatu kebohongan besar.

Karena aku terus membuka riwayat pesan percakapan kami, aku terus memandangi foto-foto kami yang diambilnya saat panggilan video dan aku terus mendengarkan riwayat pesan suara yang pernah dia kirim diwaktu senggangku

Saat hari kerja mungkin penderitaanku cukup dimalam hari saja saat aku pulang dari bekerja, karena pagi hingga sore aku disibukan dengan pekerjaan.

Malamku mungkin menjadi sangat bodoh karena aku dapat memilih bekerja atau tidak. Sehingga aku memilih untuk bersantai dan membuka kenangan-kenanganku bersamanya. Pada akhirnya tubuhku bersantai tetapi hatiku tidak bersantai. Hahaha

Aku masih merindukannya.

Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa.

Teman-temanku memintaku untuk berhenti membujuknya, karena mereka takut aku semakin sakit secara mental maupun fisik. 

Salah satu temanku dari masa pendidikan magister mengetahui keadaanku, dan dia mengatakan “kamu tidak bisa memaksa cinta, kamu harus menikmati harimu tanpanya, jangan terpuruk, ayo kita pergi keluar negeri atau ke pulau yang indah bersama teman-teman magister yang lain, kamu layak untuk bahagia karena kamu selalu baik pada teman-temanmu”

Tapi aku terus mengelak dan mengatakan bahwa hati kecilku masih ingin lelaki itu kembali dan aku akan terus menunggunya.

Teman sekamarku, yang sehari-hari melihatku tersenyum bahagia setelah melakukan panggilan video mengatakan “seseorang itu akan bertemu dengan seseorang yang memiliki trauma yang sama, jika salah satunya bertumbuh dan satunya tidak, maka salah satu dari mereka akan melangkah pergi. Aku tahu betapa sakitnya itu untukmu, karena matamu terus bengkak belakangan ini. Tapi hidup harus terus berjalan, kamu harus menjalani berbagai kegiatan, jadi kamu harus kuat dan sehat”

Itu menyadarkanku akan kesalahanku, karena mungkin aku tidak berlari dengan kecepatan yang sama bersamanya untuk bertumbuh. Tapi aku sudah tetap menjalani kehidupanku meski dengan hati yang terbata-bata. Semua pekerjaanku sudah kulakukan dengan baik.

Ibuku dan ayahku, hahaha. Ini adalah bagian yang lucu. Karena mereka terus meledek aku dengan mengatakan “mungkin jodohmu memang orang Bali, agar kamu tidak tinggal jauh dari ayah dan ibu. Hahaha. Kan sudah ibu katakan, kamu harus menurut padanya jika kamu menyukainya. Jika dia memintamu menghapus video tarimu yang diambil oleh mantanmu, kamu harus menghapusnya. Ibu mengerti perasaannya, dia ingin menjadi satu-satunya untukmu. Tapi kamu keras kepala tidak menghapusnya, padahal kamu bisa membuat video dengan koreo terbaru yang lebih segar dan kemampuan lebih baik. Sekarang, kamu harus kuat, karena setiap perbuatanmu, ada resiko yang harus kamu tanggung”

Sungguh aku ingin tertawa. Tapi setelah panggilan telepon terakhir dengan ibu. Aku benar-benar menghapus semua video tariku yang diambilkan oleh mantanku demi menghargai permintaan lelaki bermata imut kesayanganku itu dan demi menghormati ibuku. Meskipun penonton video itu jika dikalkulasi sudah mencapai ratusan ribu dan aku pernah bangga dengan koreografinya. Tapi anehnya aku tidak bersedih sama sekali, aku justru tertawa karena teringat ekspresi ibu yang menasihati aku. Ibuku sungguh unik. Meskipun sebenarnya ibu tidak tahu bahwa aku dicampakan lelaki negeri ginseng karena aku memberitahu dia rahasia yang ayah dan ibu tidak pernah tahu.

Saat aku bekerja, air mataku terus menetes. Tanganku bekerja diatas keyboard tetapi jiwaku mungkin sedang tidak disana. Saat jam makan siang, dalam kurun waktu 3 hari pertama, makan siangku selalu tersisa. Atasanku yang juga seperti ibuku duduk disampingku menyaksikan itu semua. Aku mengatakan padanya “Ma’am, maaf suasana hatiku sedang tidak baik-baik saja. Jika aku terlihat menyulitkanmu dan tim, ma’am bisa memecatku kapan saja. Aku tidak keberatan. Aku akan tetap mengerjakan pekerjaanku dengan emosiku saat ini”

Dia menjawab “tidak masalah, karena aku pernah melihat produktivitasmu setelah panggilan video dengannya, kamu begitu bahagia dan bersemangat, sehingga saat itu aku sudah memperoleh keuntungan dari produktivitasmu. Dan sekarang jika saatnya sudah tiba untuk menemani dan menghiburmu, ma'am akan mendengarkanmu. Kamu itu wanita keren, jangan menurunkan harga dirimu, kamu harus memiliki gengsi yang tinggi sepertiku. Nanti dia pasti mencarimu, aku yakin hati lelaki itu juga pasti sakit saat kamu menangis disini. Ketika 2 orang saling mencintai, mereka akan merasakan hal yang sama satu sama lain, karena hati mereka pernah saling nyaman bersama.”

Aku justru berharap atasanku memecatku. Hahaha. Karena aku akan menyusahkan tim jika aku masih terpuruk secara terus menerus tapi kenyataannya atasanku tetap mendukungku. Aku sungguh bangga padanya.

Lalu salah satu temanku yang lain melihatku dan mengatakan “sudah sudah devi, jangan menangis terus, nanti kita bawakan orang terpenting negara ini untuk membujuknya. Karena kamu tetap mengabdi dengan sekuat tenaga meskipun hatimu hancur”

Hahahaa… sungguh kata-kata yang membuatku tertawa ditengah aliran air mata. Benar saja aku tetap lembur meskipun rasanya sudah mau pingsan.


Kepada Tuhanku yang maha baik ;

 Tuhan.. jika aku tidak terluka, aku tidak bisa merasakan kasihmu dan kasih semua orang yang ada disekitarku ternyata sebesar itu. Mengapa mereka begitu mencintaiku? Aku sangat terharu.

Maafkan anakmu ini Tuhan, karena begitu besar kesalahan yang pernah kuperbuat di masa lalu, dan begitu besar rasa sakit yang pernah kuberikan pada orang lain. Nuraniku tidak pernah menginginkan hal itu terjadi, tapi tetap saja aku tidak akan membela kesalahanku. Karena sekali dosa tetaplah dosa. Aku akan berusaha menebusnya dengan perbuatan baik setiap hari demi hari. Hingga tiba saatnya nanti Kau bangga pernah menghadirkan, merawat dan menyelamatkanku di dunia ini.

Terima kasih Tuhanku yang maha pengasih



Jumat, 23 Mei 2025

Jiwa Yang Tak Tenang

 Untuk lelaki bermata imut dan senyum kelinci di negeri ginseng,

“Hari kelima tanpamu sudah kulalui”

Belakangan aku tidak berselera melakukan tarian

Ini aneh

Biasanya jika patah hati aku akan menari lebih banyak untuk membuktikan pada mantan kekasih bahwa aku itu paling keren.

Tapi saat aku berpisah dengan pria bermata imut dan senyum kelinci ini, aku merasa enggan untuk berekspresi

Untuk apa?

Toh dia tidak akan melihatku lagi

Untuk apa?

Lagipula dia mungkin sudah melirik perempuan lain diluaran sana

Saat aku menari dengan baju terbuka bukan berarti aku sedang tebar pesona ke semua lelaki, justru aku sedang menebar pesonaku untuknya. Aku ingin hanya aku pusat perhatian dan hiburannya.

Saat aku menari dengan baju terbuka, aku bukan sedang ingin telanjang, tapi itu seni. Seni yang meredakan stresku.

Ketika ada orang-orang yang menyukai kontenku, itu membuatku terapresiasi karena setidaknya aku bisa melampiaskan mimpiku yang tak pernah tercapai yaitu menjadi penari seutuhnya. Dia mungkin tak pernah tahu seberapa besar keinginanku untuk terus menari. Dia mungkin tak pernah tahu seberapa besar tari menghibur keresahan hatiku. Dia mungkin tak pernah tahu seberapa sakitnya hatiku saat ibuku melarangku kuliah jurusan tari dan menjadi penari.

Itulah kenapa menciptakan koreografi dengan nuraniku menjadi kekuatanku

Aku bukanlah perempuan murahan yang memanfaatkan bakatku untuk memperoleh keuntungan.

Bahkan mereka selalu menyebutku perempuan yang tak bisa digapai. Mengapa? Karena sedikitpun tidak ada yang berani menyentuhku kecuali dia benar-benar pacarku.

Semakin aku menunjukan kemampuanku, mereka akan semakin sungkan dan menyerah untuk mendapatkanku.

Begitulah aku sedari dulu.

Para lelaki penggemar yang tidak berhasil menikahiku mungkin sekarang sedang menertawakan aku, jika mereka mengetahui aku dicampakan.

Di tempat bekerja mata mereka sangat berbinar jika sesekali aku menghiraukan mereka.

Tapi seberapa besarpun kesempatan itu, mereka sama sekali tidak akan pernah memiliki aku.

Aku perempuan keras kepala yang hanya akan mengejar sesuatu yang benar-benar kuinginkan.

Haruskah aku belajar melepaskan semuanya saat ini.

Siapa yang membuat awal dari semua ini menjadi sulit?

Apakah itu aku?

Jika memang itu aku, tolong maafkan jiwa nan rumit dan penuh drama ini.

Aku Terkesan seperti jiwa yang tak tenang. Maka dari itulah lelaki negeri gingseng memintaku mencari ketenangan jiwa

Tapi jiwa tak tenang ini yang telah berhasil memotivasi banyak orang

Tapi jiwa tak tenang ini yang menyembuhkan teman-temanku yang sakit fisik, mental maupun hati

Tapi jiwa tak tenang inilah yang menawarkan bantuan pada orang lain tanpa memandang siapapun orangnya

Tapi jiwa tak tenang inilah yang sedang hancur hatinya namun melakukan pekerjaannya dengan sisa-sisa air mata yang dimiliki demi membantu anak-anak miskin agar tetap bisa makan dengan baik

Tapi jiwa tak tenang inilah yang bekerja siang malam untuk membantu orang tua dan keluarganya

Tapi jiwa tak tenang inilah yang mendengarkan berbagai keluhan masyarakat lalu melalukan analisa dan membuat laporan kepada presiden untuk kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera

Tapi jiwa tak tenang inilah yang tetap memiliki mimpi untuk kemajuan negaranya meskipun tahu pihak-pihak berkuasa penuh dengan korupsi, mengetahui hukum bisa dibeli. 

Jiwaku yang tak tenang ini bisa saja hanya bersantai seperti jiwa lainnya, namun bukan itu tujuan jiwaku merasuk dalam tubuh penuh dosa ini.


Jiwa tak tenang , namun terang



Kamis, 22 Mei 2025

Penjelasan Rumitku

 Untuk lelaki bermata imut dan senyum kelinci di negeri ginseng,

“Hari keempat tanpamu sudah kulalui”

Cintaku kini bertepuk sebelah tangan,

Namun kali ini aku sedikit tenang,

Hari ini aku tak menangis di jam makan siang, karena makan siang hari ini bersamaan dengan perpisahan salah satu tim di kantor

Karena begitu ramai dan banyak tawa dari teman-teman, hari ini aku tak banyak menangis

Mungkin karena tadi malam aku juga memanggil para leluhurku untuk menjagaku

Aku sempat melihat suatu konten yang mengatakan “mungkin jodohmu belum datang, karena leluhurmu tidak menyukai mereka, ketika leluhurmu tidak menyukai calon pasanganmu, dia akan membuat hubungan kalian makin panas”

Jika aku bisa berteriak, aku ingin berteriak dan mengatakan ini pada leluhurku “Nenek, Kakek, dimana sebenarnya jodohku?, mengapa aku selalu gagal?, mengapa kalian tidak menjaga hubunganku dengan pria itu? Taukah kalian seberapa besar cintaku untuknya? Taukah kalian seberapa banyak doa yang kukirim agar kita bisa bersatu? Mengapa kalian tidak berbisik pada Tuhan agar aku bisa berjalan beriringan dengannya?, Mengapa aku selalu salah dimata lelaki yang kusukai?, mengapa aku terkesan menjadi orang yang tidak bisa dipercaya?”

Kuyakin leluhurku akan kaget dan mengatakan aku anak durhaka. Hahaha

Biasanya setelah aku putus, sangat mudah bagiku menemukan pengganti.

Namun saat ini, semua terasa berat. Masalahnya adalah dia lelaki terbaik yang pernah kutemui. Dia tampan, menggemaskan, bisa membuatku tertawa, cerdas, pintar dan bisa membendung segala emosi yang kumiliki. Dimana aku bisa menemukan pria sepertinya?

Sepertinya standarku sudah semakin tinggi. Hahaha

Aku ingin dia dan jiwanya. Jiwanya tidak sembarangan. Meskipun dia sedikit posesif tapi sebenarnya sifat itu yang pernah kuminta pada Tuhan saat berdoa diberikan pasangan.

Jiwanya dan jiwaku adalah jiwa yang mengalahkan dunia.

Namun sayang, sulit bagi kami untuk bersatu saat ini, karena kini dia sangat kecewa padaku.

Tak ada sedikitpun niatku mengecewakannya. Bahkan jika dia membelah dadaku dan kepalaku disana ada namanya dengan jelas. 

Ketika aku menyukai seseorang, aku akan menyukainya dengan seluruh jiwaku, aku akan seperti anjing yang menunggu majikan saat aku menunggu wajahnya, aku akan seperti lilin yang membakar diri sendiri demi nyala terang untuk cintanya. 

Jiwaku saat jatuh cinta adalah jiwa yang menjijikan dan memalukan.

Bukan niatku untuk berbohong, aku hanya terlambat menjelaskan. Orang gila mana yang mengumbar aibnya pada saat belum melihat keseriusan seseorang. Jujur saja semua tidak adil bagiku, karena pada akhirnya aku sudah memberi seluruh informasi dengan jelas.

Aku bukan menceritakan semua tentang mantanku karena aku belum melupakan mereka. Aku hanya hancur termakan trauma.

Apakah menurutnya menceritakan kembali tidak menyakitkan? Itu seperti menusuk dadaku dan mencabik-cabik lukaku yang sudah hampir sembuh.

Berani bercerita saja sudah suatu penghargaan bagiku.

Apakah pikirnya perempuan di luar sana lebih baik?

Hahaha

Perempuan biasanya gila uang, sulit mencari perempuan tulus dan mandiri sepertiku

Bukankah aku harus berbangga pada diriku?

Menyeimbangkan karir dan pencarian cinta itu sangatlah sulit. Pikirnya mudah? Lihatlah wanita karir diluar sana yang menatap laki-laki dengan sentimen dan menganggap lelaki parasit.

Sedangkan aku? Aku bekerja siang malam namun juga merawat cintaku untuk seorang lelaki dengan tulus.

Jika tidak sakit karena bekerja, sakit karena cinta

Siklusnya berulang seperti itu secara terus menerus

Tidak adakah satupun lelaki tulus di dunia ini yang menyadari itu?

Lalu terkait kesalahan masa lalu, apakah semua orang suci tanpa dosa?

Tidak mungkin

Justru karena terlalu banyak dosa kita berdoa agar diampuni

Munafik? Iya memang terkesan munafik

Tapi memang begitulah dunia bekerja dan peperangan kebaikan melawan kejahatan setiap harinya terjadi.

Sehingga saat meditasi aku pun sadar, memang ini jalan Tuhan untuk aku mengubah haluan prioritas.

Ternyata cukup banyak hal penting yang perlu kuperhatikan untuk membantu sesama dan negara ini.

Itulah mengapa aku harus benar-benar fokus pada pekerjaan untuk sesaat.

Jika aku hanya egois dengan perasaan dan cintaku saja mungkin keuntungannya hanya untuk satu orang.

Tapi saat aku semakin kuat menghalau rasa sakit di dada dan melampiaskannya dengan bekerja keras maka banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya.

Terkadang aku terkesan seperti robot saat aku bekerja dengan hati yang patah.

Tapi tidak apa-apa, aku sudah mulai terbiasa melaluinya.

Dimanapun lelaki imut itu sekarang, aku masih merindukannya

Entah esok 

Jika aku masih terlalu berharap padanya mungkin aku akan hidup sendiri hingga menjadi nenek nenek, hahaha

Semoga aku berakhir dengan suatu pernikahan dan keturunan

Siapapun itu dan kapanpun itu

Rabu, 21 Mei 2025

Andaikan masih bersamanya

Untuk lelaki bermata imut dan senyum kelinci di negeri ginseng,

“Hari ketiga tanpamu sudah kulalui”

“Aku masih terus menangis, hingga teman-temanku bingung bagaimana menenangkanku”

Andaikan aku masih bisa bersamanya

Aku ingin hidup di Bali dengannya, melahirkan bayi yang lucu, membesarkan bayi itu dan beribadah ke pura sebagai satu keluarga

Andaikan aku masih bisa bersamanya

Aku ingin menari bersamanya disetiap kami mendapati diri jenuh dari dunia

Andaikan aku masih bisa bersamanya

Kami akan duduk di dalam rumah kayu nan sejuk dan bermesraan dari pagi ke pagi

Andaikan aku masih bisa bersamanya 

Aku ingin menceritakan semua temuanku setiap harinya padanya

Andaikan aku masih bisa bersamanya

Aku ingin berolah raga di bawah mentari bersamanya

Andaikan aku masih bisa bersamanya 

Senyumku pasti selalu indah seperti saat panggilan video bersamanya.



Selasa, 20 Mei 2025

Dia dan Janjinya

Dia berjanji akan menjagaku seperti ayahku

Dia berjanji akan selalu menyaksikanku

Dia berjanji akan memeluk dan menciumku saat kita bertemu

Dia berjanji akan mengajak aku kencan di perpustakaan

Dia berjanji akan selalu mengajariku banyak hal

Dia berjanji akan menjadi Rajaku, Semestaku dan Cintaku yang ada Seoul

Dia pernah mengatakan kita akan menikah dalam beberapa tahun mendatang dan memiliki bayi yang lucu

Saat ini aku sangat ingin dia dan semua janjinya.

Aku ingin terus memberikannya cinta terbaik yang kumiliki

Oh Betapa Indahnya

Saat terbangun dan memasuki kamar mandi, Aku bercermin melihat jerawatku, tapi aku tidak merasa kesal, aku tersenyum. Karena aku teringat saat dia mengatakan bahwa akan mencium bagian wajahku yang berjerawat. oh Tuhan… betapa indahnya

Saat aku menyikat gigiku, aku teringat bagaimana dia menemaniku dalam panggilan video, kita menari bersama dan tertawa bersama. Oh Tuhan… betapa indahnya

Saat aku menggunakan skincare aloe shooting gel ku, aku teringat bahwa aku membeli produk itu karena saran darinya. Oh Tuhan… betapa indahnya 

Saat aku tiba di kantor aku teringat bahwa aku biasanya langsung mengirim sapaan pagi untuknya, lalu beberapa saatnya dia akan melakukan panggilan video dan dia akan mengatakan “aku mencintaimu” . Oh Tuhan… betapa indahnya

Saat aku kembali ke kamar, melihat kamarku. Dia pernah memuji kamarku bersih. Oh Tuhan … betapa indahnya

Saat aku bercermin, aku teringat dia mengatakan “mengapa aku punya banyak cermin?”. Dan aku teringat dia memuji langsingnya tubuhku saat berfoto di cermin. Oh Tuhan … betapa indahnya 

Saat aku ke tempat tidur ditemani boneka Garu, aku teringat dia mengatakan “jika kamu rindu aku, peluk boneka Garu, bayangkan itu aku” Oh Tuhan… betapa indahnya

“Aku masih mencintaimu, lelaki negeri ginseng. Kamu masih memiliki hatiku, sentuhlah dadamu dan rasakan pesan rindu dariku”

"Aku mencintai semua tentang dirimu, jika kamu kembali, aku sungguh akan merasakan betapa ajaibnya Tuhan, lagi dan lagi"



Memeluk Rindu

Aku terbangun di pagi yang lebih baik dari pagi yang sebelumnya
Bukan karena aku melupakannya tapi karena aku mulai belajar memeluk rinduku
Terima kasih Tuhan sudah menitipkan dia padaku, meski hanya 6 bulan kebersamaan kami.
Saat aku menangis bercerita tentangnya pada sahabat-sahabatku, salah satu dari mereka mengatakan “Mungkin Tuhan ingin memberikanmu banyak pelajaran berharga darinya,  dan sekarang kamu sudah lulus dari sekolah kehidupan yang kamu peroleh darinya”
Kata-kata dari satu sahabatku yang sangat dewasa ini cukup menenangkanku.

Bagaimana tidak, kenangan selama 6 bulan ini membawaku pada banyak kebahagiaan.
Saat dia memintaku untuk tidak menghubunginya, aku mungkin bisa melakukannya dengan mudah jika dia seseorang yang jahat dan menyakiti aku.
Tapi selama ini semua kenangan tentangnya sungguh indah.
Mata lucu dan senyum kelincinya adalah segalanya bagiku.
Banyak pria yang menghubungiku sesaat setelah hubungan kami berakhir.
Tapi aku benar-benar tidak tertarik.
Aku hanya menginginkan dia.
Dia yang selalu tersenyum ceria, dia yang selalu mengirim pesan suara, dia yang selalu membalas puisiku.
Cerita cintaku saat bersamanya benar-benar seperti di negeri dongeng.
Dia tak pernah menyentuhku tapi cintanya merasuk dalam jiwaku.

Minggu, 18 Mei 2025

Lagi?

 Wah.. dadaku sangat sesak

Apakah ini patah hati lagi?

Beberapa hari ke depan ini pasti sangat sulit

Aku hanya berharap aritmia dan gangguan kecemasanku tidak kambuh lagi

Bisa tertidur dengan lelap adalah harapanku malam ini

Tuhan, bisakah engkau menolongku untuk tidur yang lebih baik malam ini?

Aku sudah menjelaskan semuanya sebaik yang kubisa, namun aku tidak berhasil menahannya.

Apa yang harus kulakukan selanjutnya?

Kemana lagi aku harus mencari penyemangat untuk diriku?

Maafkan aku yang terlalu serakah ini

Tuhan, aku bisa melewati 3 masa laluku dengan baik. 

Apakah aku juga bisa kali ini?

Kumohon Tuhan, setidaknya kuatkan tubuhku, agar ayah dan ibuku tidak melihatku sakit

Aku memang selalu egois mementingkan kebahagiaanku dan seorang kekasih

Aku terlalu bergantung hingga saat ini aku tidak berdaya

Jumat, 09 Mei 2025

Yang Sakit, Disembuhkan

Di saat sakit datang padaku. Itu membawaku teringat pada kenangan masa lalu dimana aku pernah hampir meninggal karena sakit.
Suatu sore dimana begitu banyak nyamuk di sekitaran rumahku. Saat itu wabah demam berdarah sedang merajalela di Bali.
Ada ribuan kasus positif demam berdarah dalam sehari, ada banyak juga nyawa yang melayang saat itu.
Aku dan ibu membakar tempat telur di depan teras rumah, sambil bercanda, berharap tak banyak nyamuk yang datang.
Namun, kurasa itu tak mungkin mudah ditangani, karena rumah kami seperti berada di dalam hutan.
Justru dengan duduk di teras, nyamuk lebih banyak menyengat tubuhku.
Di suatu pagi aku berangkat ke sekolah dengan tubuh yang demam namun aku tidak memberi tahu ayah dan ibu karena aku tidak mau mereka kawatir padaku. Kupikir hidup mereka sudah cukup lelah, jadi untuk apa kubebani dengan demamku yang tidak seberapa.
Lalu saat pulang sekolah dan malam aku tertidur, badanku semakin panas, aku sudah tidak bisa menutupinya, ibu mendekapku, sesekali aku mengigau.
Ibu sangat panik karena aku mengigau sangat aneh dengan berkata “selamat tinggal, ayah dan Ibu”
Lalu pagi hari aku terbangun kembali penuh semangat seperti tidak terjadi apa-apa.
Aku pergi ke sekolah dengan ceria.
Sampai di kelas aku masih bisa mengikuti setengah dari pelajaran, namun sisanya aku hanya menunduk.
Aku melihat pada kuku tanganku, warnanya menguning, itu sangat aneh. Tidak seperti demam biasanya.

Jam pulang sekolah ayah menjemputku. Dia sudah tau bahwa aku harus segera dilarikan ke rumah sakit.
Ibuku menangis, namun aku hanya bingung, kenapa ibu seperti itu.
Aku merasa diriku baik-baik saja.
Sampai di rumah sakit semua dokter dan perawat memeriksa dan memasang alat-alat vital.
Ternyata aku masuk ke ruang ICU, apakah aku separah itu? Mereka bahkan mengambil foto paru-paruku dan mengatakan ada cairan di paru-paruku.
Dokter berjaga 24 jam di samping tempat tidurku.
Aku tidak bisa mengingat banyak hal.
Dalam satu hari perawat mengambil sampel darahku lebih dari 3 kali.
Mereka terus menyuntikan jarum di tangan kanan dan kiriku, mengapa mereka begitu jahat saat itu? 

Padahal tangan kiri dan kananku sudah dipasang infus, bahkan tangan kananku dipasang dua infus sekaligus.
Mungkin mereka memiliki sedikit rasa iba pada saat itu sehingga pengambilan sampel darah selanjutnya diambil di pembuluh darah pada kakiku.
Sudah jelas itu pasti karena darah ditanganku sudah habis, hahaha.
Ibuku terus berada disampingku sambil berdoa.
Dokter yang berjaga mengatakan pada ibu, dibeberapa kasus sebelumnya, dengan kondisi separah diriku, sudah banyak yang meninggal.
Tetapi ibuku adalah ibu yang paling hebat di dunia, dia tidak menyerah. Dia terus memaksaku minum air putih dan berbagai cairan yang menaikan trombosit, ibu tidak berhenti berdoa.
Namun hatinya pasti sangat hancur saat itu.
Karena dalam satu hari sudah pasti ada dua pasien yang meninggal.
Ketika monitor jantung sudah membunyikan ritme yang menyeramkan itu, ibu sudah bersiap menutup tirai di sampingku agar aku tidak melihat pasien lain yang pergi ke surga lebih dulu.
Aku penasaran, apakah mereka masih mengingatku sebagai teman seperjuangan di surga sana? Mungkinkah mereka sudah terlahir kembali?
Ibu mengabari sahabatnya Cathy, untuk meminta pertolongan doa, sungguh ibuku yang berhati polos dan suci.
Sedangkan ayah tidak berhenti berdoa dan meminta nenek untuk membuat berbagai persembahan di Pura agar para dewa menolongku.
Cathy mengatakan pada ibu agar tidak kawatir, dia tidak memiliki agama tetapi dia percaya keajaiban. Cathy memanggil para pendeta dan membuat pergumulan doa untuk mendoakan aku.
Malam hari, ibu tidur disampingku dan juga ada dokter yang berjaga di bawah kakiku.
Ibu mengatakan pada saat itu dia bermimpi ada sinar putih berkilau beterbangan diatas ranjangku.
Pagi harinya saat pengambilan sampel darah, darahku sudah tidak terlalu kental dan trombositku mendekati normal.
Semua dokter yang berjaga di ruang ICU begitu heran.
Bahkan saking senangnya mereka mengatakan akan memberikan aku hadiah coklat karena aku sudah semangat berjuang dalam beberapa hari itu.
Ibuku bisa sedikit tenang namun dia tidak lengah dan terus memberiku air minum dan minuman trombosit.
Akhirnya aku dipindahkan ke ruang perawatan normal.
Aku sangat senang karena akhirnya semua kabel monitor jantung tidak lagi ada di tubuhku.
Ibu bertanya padaku apakah aku akan merayakan ulang tahunku di rumah sakit atau di rumah.
Tentu saja aku bilang “dirumah”, karena teman-temanku pasti menunggu.
Ibu pun bersemangat menyiapkan makananku lebih banyak dan terus memantau kebutuhan cairan di tubuhku.
Akhirnya disuatu sore dokter mengatakan “besok kamu mau pulang kan? Besok ulang tahun ya? Jadi hari ini tensi dan trombositmu harus lebih hebat ya”.
Dengan senyum berbinar aku mengatakan pada dokter “siap dokter, aku akan pulang besok”
Benar saja, keesokan harinya aku sudah diperbolehkan kembali ke rumah.
Sampai di rumah teman-temanku sudah menunggu.
Tapi mereka sangat lucu karena bersembunyi di balik pintu, lalu mengagetkanku saat aku memasuki ruang tamu rumahku.
Balon-balon sudah terpasang dan ada kue ulang tahun diatas meja.
Mungkin ada sekitar 10 orang temanku yang datang.Tiga diantaranya menangis sangat kencang.
Aku sangat heran kenapa mereka menangis, karena mereka sebenarnya adalah teman-teman SD ku yang jahil.
Namun aku tetap bahagia, Tuhan begitu mendengar doa ayah dan ibu serta teman-temanku.
Dunia yang Tuhan ciptakan ternyata sangat unik dan memberikan banyak pengalaman bermakna dalam hidupku.
Bahkan ini sudah seperti ulasan film.


(dk)