Rabu, 02 Juli 2025

Kecerdasan dari Petang Yang Kulalui

 Menunggu petang yang kukira hariku akan indah saat petang

Memaknai petang dengan berbagai hal yang mungkin membuatku lebih bersemangat meraih tempat tidur

Petang menjelang malam dan mataku masih sulit terpejam

Banyaknya pikiran untuk sesuatu yang seperti racun lebih bodoh dibandingkan menghabiskannya dengan belajar

Aku teringat saat masa-masa aku menjalani pendidikan magister, waktu yang habis tidak pernah menjadi sia-sia.

Sungguh mudah sebenarnya,

Hanya perlu belajar, lelah, bersemangat, menulis dan belajar lagi hingga mengulang siklusnya berulang kali

Bukannya aku habis termakan kekecewaan justru menjadi cerdas karena banyak belajar

Itu benar harusnya terjadi

Tetapi terkadang jiwa bodoh ini masih suka mencuri-curi waktu untuk merasakan kesedihan dan menangis

Mengapa menangis akhir-akhir ini menjadi sesuatu yang candu?

Menumpahkan rindu tidaklah salah namun mencuri waktu untuk menumpahkan rindu itu yang bodoh

Menyusun jadwal menjadi super produktif itu sudah pasti jalan yang tepat, namun terkadang tubuh tak cukup kuat melakukan ini dan itu.

Harapannya bersantai sambil rebah justru mengundang rindu lagi, sungguh aneh

Terlahir sebagai seorang yang cerdas dan terus bertumbuh tak selamanya memberikan kebahagiaan, justru semakin kritis dan semakin banyak pengetahuan, kepala bergejolak bagaikan jiwa tak normal, banyak teman di kepala yang menjadi percakapan-percakapan aneh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar