Selasa, 15 Juli 2025

Si Bulan Purnama

 Bulan purnama, bulan yang cantik

Bulan yang penuh dengan senyum

Bulan purnama bersinar terang membuat malam begitu bahagia

Bulan purnama akan semakin indah jika seisi bumi memandangnya.

Bulan purnama, aku ingin dia mempertemukan cinta kita

Cinta yang belum habis

Cinta yang belum selesai tetapi tenggelam dalam gelapnya malam

Bulan purnama yang kupandang apakah sama dengan yang kau pandang?

Saat inipun semua pahlawan kesiangan yang mendekatiku belum berhasil menaklukkan hatiku

Bulan purnama pasti sedih melihat isi bumi tak punya hati yang utuh

Hatinya berantakan tercecer dalam kebiasaan-kebiasaan tak berguna

Bulan purnama kumohon berikan keajaiban agar semua bisa tuntas dalam semalam

Esok tak mungkin lagi terus kuungkit keinginan semu ini

Naluriku terus ingin mengingatnya tapi isi kepalaku membatasinya dan mengatakan bahwa semua hanya akan menjadi kesia-siaan

Kerapuhan tak berujung hanya karena aku belum berhasil menemukan sosok sempurna seperti dirinya

Purnama beralih jadi bulan mati, saat hati juga mati

Semua semangat harus tetap membara meski dalam kondisi hati yang mati

Semua jadi serba salah, memilih bahagia tanpanya berarti tak akan kutemukan sosok seindah dirinya. Hati mati dengan terus mengharapkannya lebih bodoh dari menerjunkan diri ke jurang.

Lalu haruskah kuisi penuh keseharianku dengan produktivitas omong kosong hanya untuk menunggu bulan kembali penuh menjadi bulan purnama?



dk


Tidak ada komentar:

Posting Komentar