Sabtu, 31 Mei 2025

Salah Arti Berujung Sesak Dada

Rasaku untuk kreatifitas akan merengkuh semua rinduku terhadapmu
Rindu yang tak pernah terbalaskan
Melangkah pergi sepertimu
Meninggalkan kenangan yang pernah kita lalui
Terbangun di pagi ini pun aku masih menitihkan air mata
Mengapa rasa ini begitu sulit diusir
Anjing pelacak pun sanggup mencium bau kerinduan itu siapa pelakunya
Kau pikir aku sekuat itu?
Benar, semua tenaga telah ku keluarkan untuk melupakanmu dan agar berhenti merindukanmu 
Menulis untuk menyusun buku, membuat konten untuk beberapa platform, bekerja keras di kantor, melakukan bisnis afiliasi, mempelajari 3 bahasa sekaligus
Semua telah kuusahakan untuk melukiskan pelangi setelah hujan deras yang kau ciptakan di duniaku.
Sampai dadaku sesak kelelahan, tangan dan kakiku keram mengulang gerakan demi gerekan yang kuharap dapat meredakan stressku.
Ini gila,
Aku sungguh tidak tahu upaya apalagi yang harus kulakukan. 
Haruskah aku berhenti bekerja di kantorku sekarang dan kembali ke Bali, agar hatiku damai bisa pergi ke pura setiap hari, sangat sulit mencari pura disini.
Doa yang kupanjatkan setiap malam dikamar ternyata tidak bisa menghadirkan ketenangan padaku.
Kuharap setiap malam aku bisa sepuasnya merangkai produktivitas yang lebih banyak lagi agar aku segera lupa dengan semua ini.
Kulihat tak ada lagi sedikitpun harapan untuk kita.
Kulihat kau masih keras kepala dengan kesalahpahaman dan kebodohanmu mengartikan kalimat-kalimat pengakuanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar