Selasa, 20 Mei 2025

Memeluk Rindu

Aku terbangun di pagi yang lebih baik dari pagi yang sebelumnya
Bukan karena aku melupakannya tapi karena aku mulai belajar memeluk rinduku
Terima kasih Tuhan sudah menitipkan dia padaku, meski hanya 6 bulan kebersamaan kami.
Saat aku menangis bercerita tentangnya pada sahabat-sahabatku, salah satu dari mereka mengatakan “Mungkin Tuhan ingin memberikanmu banyak pelajaran berharga darinya,  dan sekarang kamu sudah lulus dari sekolah kehidupan yang kamu peroleh darinya”
Kata-kata dari satu sahabatku yang sangat dewasa ini cukup menenangkanku.

Bagaimana tidak, kenangan selama 6 bulan ini membawaku pada banyak kebahagiaan.
Saat dia memintaku untuk tidak menghubunginya, aku mungkin bisa melakukannya dengan mudah jika dia seseorang yang jahat dan menyakiti aku.
Tapi selama ini semua kenangan tentangnya sungguh indah.
Mata lucu dan senyum kelincinya adalah segalanya bagiku.
Banyak pria yang menghubungiku sesaat setelah hubungan kami berakhir.
Tapi aku benar-benar tidak tertarik.
Aku hanya menginginkan dia.
Dia yang selalu tersenyum ceria, dia yang selalu mengirim pesan suara, dia yang selalu membalas puisiku.
Cerita cintaku saat bersamanya benar-benar seperti di negeri dongeng.
Dia tak pernah menyentuhku tapi cintanya merasuk dalam jiwaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar