Minggu, 25 Mei 2025

Bertemu Pujangga

 Hari ini aku melakukan panggilan telepon dengan seorang penulis terkenal pada masanya.

Sewaktu SMA, namanya selalu disebut di buku sastra. Siapa sangka sekarang justru dia mendengarkan semua keluh kesahku dan hobiku sebagai seorang penyair.

Aku memang memiliki berbagai kumpulan puisi sedari masa SMA, aku menulis apapun isi kepalaku secara gamblang. Namun kebanyakan tulisan memang mengenai rasa sakit, pikiran berbelit dan kenangan pahit. Karena itu adalah sumbernya. Menulis membutuhkan penghayatan, jika tidak ada kedalaman rasa dari pengalaman, tulisan yang hidup tidak akan tercipta.

Ibu penulis terkenal ini lebih dulu menyapaku hari ini, karena aku memang sempat meminta untuk berkomunikasi. Namun karena aku kurang percaya diri dengan tulisanku, aku terus menunda waktu komunikasi kita.

Dia sudah membaca semua tulisanku, lalu mendengarkan biografi tentang diriku. Sejujurnya aku sangat senang saat dia mengatakan aku mempunyai bakat sebagai penulis kreatif, namun dia memberikan beberapa kritik terkait kaedah penulisan teknis. Namun secara keseluruhan dia mengatakan kumpulan puisiku pantas dicetak menjadi sebuah buku. Tentu aku bahagia. Aku sangat ingin melakukannya. Akhirnya sebentar lagi aku bisa menghasilkan buku karya puisi. Mulai hari ini aku akan semakin sibuk karena harus merevisi penulisan semua puisiku.

Ibu penulis terkenal ini kaget melihat karyaku yang konsisten dan halaman yang cukup banyak. 

Tentu saja, semua luka dan pengalaman yang Tuhan titipkan telah menjadi karya kontemporer.

Aku tidak berharap karyaku akan dibaca banyak orang tapi aku berharap ini menjadi kenangan perjalanan hidupku. Agar saat tua, hidupku penuh dengan senyuman karena banyak topik yang bisa kubahas bersama anak-anak dan bahkan cucuku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar