Sabtu, 24 Mei 2025

Peri Kecil dan Lingkungannya

 Untuk lelaki bermata imut dan senyum kelinci di negeri ginseng,

“Hari keenam tanpamu sudah kulalui”

Jika dibilang tanpanya, sebenarnya itu suatu kebohongan besar.

Karena aku terus membuka riwayat pesan percakapan kami, aku terus memandangi foto-foto kami yang diambilnya saat panggilan video dan aku terus mendengarkan riwayat pesan suara yang pernah dia kirim diwaktu senggangku

Saat hari kerja mungkin penderitaanku cukup dimalam hari saja saat aku pulang dari bekerja, karena pagi hingga sore aku disibukan dengan pekerjaan.

Malamku mungkin menjadi sangat bodoh karena aku dapat memilih bekerja atau tidak. Sehingga aku memilih untuk bersantai dan membuka kenangan-kenanganku bersamanya. Pada akhirnya tubuhku bersantai tetapi hatiku tidak bersantai. Hahaha

Aku masih merindukannya.

Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa.

Teman-temanku memintaku untuk berhenti membujuknya, karena mereka takut aku semakin sakit secara mental maupun fisik. 

Salah satu temanku dari masa pendidikan magister mengetahui keadaanku, dan dia mengatakan “kamu tidak bisa memaksa cinta, kamu harus menikmati harimu tanpanya, jangan terpuruk, ayo kita pergi keluar negeri atau ke pulau yang indah bersama teman-teman magister yang lain, kamu layak untuk bahagia karena kamu selalu baik pada teman-temanmu”

Tapi aku terus mengelak dan mengatakan bahwa hati kecilku masih ingin lelaki itu kembali dan aku akan terus menunggunya.

Teman sekamarku, yang sehari-hari melihatku tersenyum bahagia setelah melakukan panggilan video mengatakan “seseorang itu akan bertemu dengan seseorang yang memiliki trauma yang sama, jika salah satunya bertumbuh dan satunya tidak, maka salah satu dari mereka akan melangkah pergi. Aku tahu betapa sakitnya itu untukmu, karena matamu terus bengkak belakangan ini. Tapi hidup harus terus berjalan, kamu harus menjalani berbagai kegiatan, jadi kamu harus kuat dan sehat”

Itu menyadarkanku akan kesalahanku, karena mungkin aku tidak berlari dengan kecepatan yang sama bersamanya untuk bertumbuh. Tapi aku sudah tetap menjalani kehidupanku meski dengan hati yang terbata-bata. Semua pekerjaanku sudah kulakukan dengan baik.

Ibuku dan ayahku, hahaha. Ini adalah bagian yang lucu. Karena mereka terus meledek aku dengan mengatakan “mungkin jodohmu memang orang Bali, agar kamu tidak tinggal jauh dari ayah dan ibu. Hahaha. Kan sudah ibu katakan, kamu harus menurut padanya jika kamu menyukainya. Jika dia memintamu menghapus video tarimu yang diambil oleh mantanmu, kamu harus menghapusnya. Ibu mengerti perasaannya, dia ingin menjadi satu-satunya untukmu. Tapi kamu keras kepala tidak menghapusnya, padahal kamu bisa membuat video dengan koreo terbaru yang lebih segar dan kemampuan lebih baik. Sekarang, kamu harus kuat, karena setiap perbuatanmu, ada resiko yang harus kamu tanggung”

Sungguh aku ingin tertawa. Tapi setelah panggilan telepon terakhir dengan ibu. Aku benar-benar menghapus semua video tariku yang diambilkan oleh mantanku demi menghargai permintaan lelaki bermata imut kesayanganku itu dan demi menghormati ibuku. Meskipun penonton video itu jika dikalkulasi sudah mencapai ratusan ribu dan aku pernah bangga dengan koreografinya. Tapi anehnya aku tidak bersedih sama sekali, aku justru tertawa karena teringat ekspresi ibu yang menasihati aku. Ibuku sungguh unik. Meskipun sebenarnya ibu tidak tahu bahwa aku dicampakan lelaki negeri ginseng karena aku memberitahu dia rahasia yang ayah dan ibu tidak pernah tahu.

Saat aku bekerja, air mataku terus menetes. Tanganku bekerja diatas keyboard tetapi jiwaku mungkin sedang tidak disana. Saat jam makan siang, dalam kurun waktu 3 hari pertama, makan siangku selalu tersisa. Atasanku yang juga seperti ibuku duduk disampingku menyaksikan itu semua. Aku mengatakan padanya “Ma’am, maaf suasana hatiku sedang tidak baik-baik saja. Jika aku terlihat menyulitkanmu dan tim, ma’am bisa memecatku kapan saja. Aku tidak keberatan. Aku akan tetap mengerjakan pekerjaanku dengan emosiku saat ini”

Dia menjawab “tidak masalah, karena aku pernah melihat produktivitasmu setelah panggilan video dengannya, kamu begitu bahagia dan bersemangat, sehingga saat itu aku sudah memperoleh keuntungan dari produktivitasmu. Dan sekarang jika saatnya sudah tiba untuk menemani dan menghiburmu, ma'am akan mendengarkanmu. Kamu itu wanita keren, jangan menurunkan harga dirimu, kamu harus memiliki gengsi yang tinggi sepertiku. Nanti dia pasti mencarimu, aku yakin hati lelaki itu juga pasti sakit saat kamu menangis disini. Ketika 2 orang saling mencintai, mereka akan merasakan hal yang sama satu sama lain, karena hati mereka pernah saling nyaman bersama.”

Aku justru berharap atasanku memecatku. Hahaha. Karena aku akan menyusahkan tim jika aku masih terpuruk secara terus menerus tapi kenyataannya atasanku tetap mendukungku. Aku sungguh bangga padanya.

Lalu salah satu temanku yang lain melihatku dan mengatakan “sudah sudah devi, jangan menangis terus, nanti kita bawakan orang terpenting negara ini untuk membujuknya. Karena kamu tetap mengabdi dengan sekuat tenaga meskipun hatimu hancur”

Hahahaa… sungguh kata-kata yang membuatku tertawa ditengah aliran air mata. Benar saja aku tetap lembur meskipun rasanya sudah mau pingsan.


Kepada Tuhanku yang maha baik ;

 Tuhan.. jika aku tidak terluka, aku tidak bisa merasakan kasihmu dan kasih semua orang yang ada disekitarku ternyata sebesar itu. Mengapa mereka begitu mencintaiku? Aku sangat terharu.

Maafkan anakmu ini Tuhan, karena begitu besar kesalahan yang pernah kuperbuat di masa lalu, dan begitu besar rasa sakit yang pernah kuberikan pada orang lain. Nuraniku tidak pernah menginginkan hal itu terjadi, tapi tetap saja aku tidak akan membela kesalahanku. Karena sekali dosa tetaplah dosa. Aku akan berusaha menebusnya dengan perbuatan baik setiap hari demi hari. Hingga tiba saatnya nanti Kau bangga pernah menghadirkan, merawat dan menyelamatkanku di dunia ini.

Terima kasih Tuhanku yang maha pengasih



Tidak ada komentar:

Posting Komentar