Senin, 26 Mei 2025

Retak Tak Kunjung Berhenti

 Beginilah jadinya,

Beban yang amat sakit pada hati yang retak

Kusimpan semua serpihannya

Menjadi bekal

Hampir pucat pasi tanpa warna pada hariku

Jariku mengetik dengan penuh semangat, semua urutan pekerjaan pada hari ini.

Tidak sedikitpun ingin menunjukan wajah kesedihan, berpura-pura gigih

Mencoba menyelesaikan semuanya ditemani lagu yang lebih bersemangat

Pikiran dan tangan begitu sibuk

Hingga penghujung hari jam menunjukan pukul 5, aku menghela napas panjang

Jari jemariku terasa keram kelelahan

Termenung dalam diam,

Lalu air mata menetes lagi

Mengapa begitu perih di dada?

Seindah itu kenangan yang kusia-siakan sampai ini membuatku menderita

Tapi aku hanya bersyukur karena kamu masih hidup

Tak ada yang lebih indah dari itu.

Hiduplah terus dihatiku, itu lebih baik

Karena tak ada lelaki sepertimu

Semua yang terindah ada pada dirimu

Bagaimana aku bisa mendapatkan yang sepertimu

Hingga saat ini pun aku takut jika didekati seseorang atau beberapa orang lain

Karena mereka tak mungkin bisa sepertimu

Sepertimu yang selalu tersenyum manis

Sepertimu yang selalu menasihati aku

Sepertimu yang mengajarkan aku hal-hal baru

Sepertimu yang kadang nakal

Sepertimu yang memberikan perhatian memuaskan

Jarak yang menyakiti kita dan aku yang menyakiti kita

Maafkan semua kesalahan ini

Apapun tak bisa membuatmu kembali

Sekarang hanya aku dengan kebimbangan ini

Hanya diriku yang selalu ingin menghabiskan diriku

Kadang kuat, kadang lemah

Begitulah semua terjadi

Kamu adalah sumber percaya diriku, kekuatan dan bahagiaku setiap harinya

Tidak mungkin jika hariku hanya termenung, melamun dan penuh tangis

Mereka memintaku untuk lebih kuat dan kembali ceria bersahaja seperti sebelumnya.

Namun bagaimana mungkin itu bisa terjadi, jika banyak penyesalan menyelimuti hari-hariku

Aku benar-benar masih mencintaimu 

Aku selalu merindukanmu 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar