Beginilah jadinya,
Beban yang amat sakit pada hati yang retak
Kusimpan semua serpihannya
Menjadi bekal
Hampir pucat pasi tanpa warna pada hariku
Jariku mengetik dengan penuh semangat, semua urutan pekerjaan pada hari ini.
Tidak sedikitpun ingin menunjukan wajah kesedihan, berpura-pura gigih
Mencoba menyelesaikan semuanya ditemani lagu yang lebih bersemangat
Pikiran dan tangan begitu sibuk
Hingga penghujung hari jam menunjukan pukul 5, aku menghela napas panjang
Jari jemariku terasa keram kelelahan
Termenung dalam diam,
Lalu air mata menetes lagi
Mengapa begitu perih di dada?
Seindah itu kenangan yang kusia-siakan sampai ini membuatku menderita
Tapi aku hanya bersyukur karena kamu masih hidup
Tak ada yang lebih indah dari itu.
Hiduplah terus dihatiku, itu lebih baik
Karena tak ada lelaki sepertimu
Semua yang terindah ada pada dirimu
Bagaimana aku bisa mendapatkan yang sepertimu
Hingga saat ini pun aku takut jika didekati seseorang atau beberapa orang lain
Karena mereka tak mungkin bisa sepertimu
Sepertimu yang selalu tersenyum manis
Sepertimu yang selalu menasihati aku
Sepertimu yang mengajarkan aku hal-hal baru
Sepertimu yang kadang nakal
Sepertimu yang memberikan perhatian memuaskan
Jarak yang menyakiti kita dan aku yang menyakiti kita
Maafkan semua kesalahan ini
Apapun tak bisa membuatmu kembali
Sekarang hanya aku dengan kebimbangan ini
Hanya diriku yang selalu ingin menghabiskan diriku
Kadang kuat, kadang lemah
Begitulah semua terjadi
Kamu adalah sumber percaya diriku, kekuatan dan bahagiaku setiap harinya
Tidak mungkin jika hariku hanya termenung, melamun dan penuh tangis
Mereka memintaku untuk lebih kuat dan kembali ceria bersahaja seperti sebelumnya.
Namun bagaimana mungkin itu bisa terjadi, jika banyak penyesalan menyelimuti hari-hariku
Aku benar-benar masih mencintaimu
Aku selalu merindukanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar