Minggu, 08 Juni 2025

Isyarat Semesta Menyiksaku

Tidur selama berjam-jam di hari libur bisa menjadi malapetaka di malam hari. Ada saat dimana semua akan tenang tetapi ada juga saat dimana harus tersiksa oleh kenangan yang menenggelamkan. Semua perkataannya telah membaur bersama semesta. Tak ada satupun dari perkataannya yang tidak hadir di hari-hariku setelah perpisahan kami. Dia terlalu cerdas mencari celah untuk merenggut siang dan malamku.

Aku tidak ingin berbesar hati dan terlalu percaya diri bahwa saat itu dia benar menyukaiku, karena aku mengerti betapa banyaknya bintang yang lebih bersinar dimatanya dibandingkan diriku. Hari ini aku dan teman sekamar ku pergi makan mie ayam spesial di warung dekat tempat tinggal kami. Saat sampai, warung mie itu memutar lagu dengan beat yang asik, tubuhku mengikuti ritme musiknya. Namun semua suasana asik berubah ketika lagu yang diputar adalah lagu “Baby” dari Justin Bieber. Malamku menjadi sangat malang. Aku teringat pada mantan kekasih yang sempat menyanyikan lagu itu di video call kami. Semesta dan penjaga warung itu sangat kejam karena kembali mengingatkanku mengenai kenanganku bersama lelaki Korea itu. Padahal hari ini, aku sungguh ingin mengistirahatkan pikiranku dari kenangan tentangnya. Hidup dengan bayang-bayang kenangan bersama akan membuatku sulit jatuh cinta dengan orang baru, terlebih dia lelaki cerdas, romantis dan selalu membuatku bahagia. Bagaimana aku bisa dengan mudah melupakannya?. Aku justru terperangkap oleh rasa bersalah dan penyesalanku setiap harinya karena tidak mampu mempertahankan hubungan kami.

Lalu malam ini lagi-lagi ada peristiwa lainnya, yang mendatangkan bayangan dari kenangan itu. Saat aku menggulir konten-konten di platform kesayanganku, aku berharap akan terhibur lalu bisa cepat tertidur, lantas mengapa aku justru menemukan konten yang membuatku teringat pada perkataannya?. Konten itu menunjukkan bagaimana biasanya lelaki Korea memberikan panggilan kesayangan kepada perempuan yang dia sukai, maka dia akan memanggil dengan “babo” yang artinya “honey”, dan jika dipanggil “stupid” itu berarti “yeobo” atau sayang. Entah mengapa saat masih bersamanya, aku berpikir  arti kata itu adalah arti sebenarnya karena aku memang seperti orang bodoh saat jatuh cinta. Ini menyebalkan lingkaran kenangan dan isyarat semesta selalu bekerja sama untuk menyesakkan dadaku. Apakah aku sedang dihukum? Namun sampai kapan? Ini sudah terlalu lama untuk sebuah hukuman. Aku ingin menjalani hidupku dengan tenang dan baik. Aku sudah berdoa, datang ke tempat suci hampir setiap hari untuk menjernihkan pikiran dan meminta karunia kebijaksanaan, namun mengapa yang datang isyarat-isyarat dengan sayatan itu lagi?. Dosaku sangat banyak namun aku tidak punya siapapun yang dapat kuandalkan untuk mengeluh selain Tuhan. Jika Tuhan benar menyayangiku, kumohon berikan aku makna dibalik semua ini dan buat aku mampu memahaminya agar tidak terlalu banyak keluh kesah yang keluar dari hati dan pikiranku setiap harinya. Kumohon, buat aku bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar