Minggu, 15 Juni 2025

Tawa Tiga Manusia Lucu

Kekacauan Jumat malam yang dalam bersama lagu sendu tidak kusangka bisa terhapuskan, karena banyak kehampaan berselimut lagu-lagu mandarin yang sendu, malam harinya jadi terasa sangat lelah. Aku memutuskan untuk tidur lebih larut bersama bintang-bintang. Tidur lelap itu juga diiringi drama-drama Korea penuh alur cerita rumit. Saking tak kuasa memahami alur ceritanya, mataku ternyata memilih untuk terpejam. Tiba-tiba terbangun di pagi cerah, tidak!, ini terlalu cerah karena sudah jam 10 pagi, hahaha. Baru ingat ternyata salah satu sahabatku ingin berkunjung, dia datang dengan semangat disaat aku belum mandi. Jadilah kami bertiga di ruang kesayangan kami. Saatnya pun tiba untuk mengisi perut, semua tampak lapar, perut sudah terasa menggila.

Mengenalkan sahabatku pada teman sekamar tentu hal menyenangkan. Saat mereka mulai menemukan topik, aku bergegas ke kamar mandi dan membiarkan mereka berdua ngobrol. Mereka tampak asik, tentu saja aku bangga karena teman-temanku adalah manusia-manusia baik hati dengan kepekaan tinggi. Belum ada 5 menit mereka saling berjabat tangan. Topik-topik menarik sudah ada diantara mereka. Bukankah ini luar biasa?

Sambil merasakan derasnya air menyentuh tubuhku aku sedikit mendekatkan diri ke dinding untuk memastikan mereka baik-baik saja. Kehancuranku di Jumat sore yang keras terbalaskan dengan dua manusia kesayanganku ini. Jika mereka tahu sesaknya jiwaku kemarin, mereka pasti sangat menyayangkan itu. Lihatlah mereka kini membawa kebahagiaan yang hakiki. Waktu mandi usai, saatnya berburu makanan. Satu dari tiga membeli gado-gado dan dua dari tiga membeli khas lalapan yang lezat belum lengkap jika belum ditambah es teh manis. Berjalan kembali menuju rumah, aku memberhatikan bunga kembang sepatu berwarna kuning tampak mekar dengan sempurna. Sungguh indahnya, apakah aku layak mendapatkan kebahagiaan , hadiah yang begitu indah hari ini? Kalau begitu ayo bersorak, hahaha. Tentu aku harus mengambil gambar bunga kembang sepatu itu.

Tiba di kamar kami menyalakan drama Korea dengan cerita rumit itu, ketiga pasang mata terpana melihat ke TV. Mereka menertawakanku yang selalu gagal paham pada misteri-misteri yang ada di drama Korea. Teman sekamarku bahkan mengatakan lebih bodohnya aku justru menggunakan terjemahan berbahasa inggris. Maksudnya adalah kemungkinan terjemahan semakin memperburuk tingkat pemahamanku terhadap isi ceritanya. Hahaha, sudahlah, suka-suka ku.

Sabahatku datang sebenarnya untuk mengajaku mempersiapkan diri untuk ujian bahasa inggris, menuju pendaftaran beasiswa pemerintah. Fokusku sudah mulai terombang-ambing paska patah hati. Saatnya meluruskan kembali jalanku yang sempat tersesat. Beruntungnya memiliki sahabat sepertinya, dia bahkan menghentikan aku dari tontonan drama Korea dengan mengatakan “kita jadi belajar untuk ujian IELTS tidak? Ayo kita latihan menulis”.  Seketika mataku terbelalak, bagaimana ini? aibku mengenai grammar berantakan itu pasti akan terbongkar dengan pasti hari ini. Saat aku ujian speaking mungkin tidak perlu diragukan lagi, tapi writing??? Kukira dunia akan terbelah jika membaca hasil tulisanku dalam bahasa Inggris. Perlahan dia membimbingku memberikan aku pemahaman mengenai struktur essay yang benar dan penulisan kalimat yang sesuai. Meskipun aku harus mengulang tulisanku satu kali , tapi kurasa itu demi kebaikanku. Aku tidak akan tersinggung, meskipun memperbaikinya dengan serpihan jiwa-jiwa pemalas ini.

Tulisan akhir telah selesai dengan baik walau masih ada banyak koreksi. Aku tidak yakin bisa memperoleh beasiswa PhD dengan kemampuan Bahasa Inggris terlalu standar seperti ini. Aku lelah selama 2 jam harus melakukan parafrase pada setiap paragraf. Sementara aku dan sahabatku pusing menyusun frasa dalam Bahasa Inggris, teman sekamarku fokus latihan vokal dengar partitur saktinya. Akhirnya kami memutuskan untuk membeli es krim dan beberapa cemilan lainnya. Berbagi makanan bersama lalu menonton music video lawas dan tertawa bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar