Jumat, 13 Juni 2025

Iri pada Manusia Silver

Tidak dia, tidak juga kamu

Tidak ingin tahu, tidak juga peduli

Lelah tapi juga berharap

Keluhan menerpa tak kunjung henti

Masalah demi masalah berdatangan seakan menguji

Menerka-nerka sampai dimanakah kemampuanku

Tetap melangkah ke depan, belajar maju ke depan tanpa melihat lagi sisa yang dibelakang  

Piala-piala ku yang pernah kudapatkan dengan mudah

Seseorang mengatakan segeralah menikah, dengan siapa? Pernikahan seperti apa?

Itu sulit, ketika orang lain mengatakan itu padaku, aku justru ingin mengubur harapan itu. 

Karena itu mungkin tak akan terjadi

Karena ketika aku akan menghampirinya, mungkin aku akan menerima kenyataan dia sudah bersanding dengan lainnya

Pengemis jalanan berkedok pasangan manusia silver berjalan beriringan menggendong bayinya

Aku yang baru pulang kerja berjalan di trotoar kiri dan mereka di seberang, langkah kita tampak sama, namun sayang aku hanya sendiri sedangkan mereka adalah sepaket keluarga. Bukankah ini mengesalkan. Sepulang dari kantor, aku hanya ingin menangis. Aku menyalakan tv YouTube dan mencari lagu-lagu mandarin yang sedih, lalu menyanyikannya. Mengapa keluarga kecil si manusia silver tampak bahagia? Sedangkan aku begitu berantakan.

Lelah, hampa, terusik dan menyerah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar