Mantan kekasih pertamaku mengingatkan aku pada kemampuan akademik yang kumiliki, belajar meraih gelar yang lebih tinggi dan menghasilkan jurnal-jurnal ilmiah lalu memperoleh gelar master.
Mantan kekasih keduaku mengingatkan aku pada kemampuanku dalam profesionalitas bekerja di kantor dan menyelesaikan semua peranku dalam manajemen yang bersinggungan dengan tren teknologi. Hingga aku mampu menghasilkan tools-tools untuk kemajuan perusahaan.
Mantan kekasih ketigaku mengingatkan aku pada bakat entertainment di bidang tari dan modelling hingga aku banyak menghasilkan kreativitas tarian dan pemotretan produk.
Mantan terakhirku mengingatkan aku pada bakat sastra dan jiwa melankolis dalam diriku. Hingga aku mampu menerbitkan buku pertamaku.
Kurasa Tuhan mengirimkan kekasih untuk ku bukan untuk menikah tetapi untuk belajar mengenali potensi-potensi dalam diriku. Meskipun perpisahan Itu menyakitkan dan selalu ada masalah karena kesalahpahaman, aku mengakui bahwa Tuhan tidak pernah mengirim seseorang yang salah dalam hidupku, karena mereka pernah menjadi sumber inspirasiku. Kukira jika aku benar-benar ingin menikah aku harus bersama lelaki yang bisa mengajariku menjadi istri dan ibu yang baik, bukan lagi mengajariku mengenali potensiku maupun bakat akademik dan seni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar