Selasa, 10 Juni 2025

Bekal Lahir, Alamiah

 Aku pernah mengasihi dengan permata di dahiku

Aku pernah mengasihi dengan teratai di dadaku

Aku pernah mengasihi dengan cakra di ubun-ubunku

Aku pernah mengasihi dengan kobaran api di lidahku

Begitu salah satu bekal itu mengenai jiwa seseorang, mereka akan sulit melupakanku

Namun sayangnya tak ada satupun yang bisa memiliki aku

Penjaga memasang tembok-tembok pertahanan

Menyimpan panah tersembunyi di setiap penjuru, agar setiap yang datang padaku menjadi korban dari pesonaku

Aku tidak pernah memohon untuk memilikinya namun aku selalu berkata “terima kasih, aku telah menerima segalaNya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar