Sabtu, 31 Mei 2025
Salah Arti Berujung Sesak Dada
Jumat, 30 Mei 2025
Kesimpulan Terburuk
Keindahan hari ini adalah saat bertemu dengan sahabat perempuanku di perjalanan S1, aku begitu menyukai si cantik ini. Aku rela mengambil cuti dari pekerjaan kantor hanya untuk bepergian seharian bersamanya.
Dia seorang introvert namun entah mengapa, ketika bersamaku, ia tampak selalu bersemangat . Aku bersyukur kita bisa bepergian hari ini.
Sahabatku yang manis dan berhati bersih, selalu mentaati aturan bahkan memberikan hal lebih. Dia bercakap denganku hari ini, menceritakan semua hal mengenai pekerjaannya. Dia bahkan tetap membalas chat pekerjaannya saat kita makan siang. Sushi, ramen dan teppanyaki begitulah kami mengisi perut di siang nan panas.
Tuhan, aku selalu bersyukur atas setiap orang yang kau izinkan hadir dalam hidupku. Mereka begitu berarti dan bisa memahamiku. Tapi, mengapa aku tetap sering resah dan mengharapkan seseorang yang telah melangkah pergi meninggalkan aku. Dia yang telah melupakan janjinya untuk terus bersamaku dan tak akan meninggalkanku. Masih pantaskah aku mendapat kesempatan darinya? Masih berartikah dia untuk kutunggu?
Pada sahabat mungilku ini pun aku terus bercerita tentang lelaki itu. Tuhan, ku yakin kau pasti cemburu karena tak ada topik lain yang kubahas dalam doaku. Pasti hanya tentang dia, lelaki yang pernah sangat berarti.
Apakah rasa cintanya pernah sedalam rasa cintaku juga?
Tuhan, langkah kakiku begitu lemah belakangan ini, setelah semua kesalahpahaman yang terjadi. Aku tak berdaya dan tak mampu membuatnya bertahan bersamaku.
Jika dia resah, mohon sampaikan padanya bahwa ini semua salahku. Dia yang selalu mengajariku untuk tidak berpikir berlebihan dan segera tidur. Semoga dia dapat melakukan sesuai yang dia sering katakan padaku agar diam-diam kekuatan juga datang padanya.
Tuhanku, aku sangat bersemangat menerbitkan buku pertamaku karena mendapat motivasi darinya. Jiwaku memang selalu serasi dengan sosok yang membuatku jatuh cinta di waktu tertentu, dan kini pria senyum kelinci bermata imut itulah pemenangnya. Namun, aku sangat takut. Jika rasaku padanya perlahan memudar karena cinta yang bertepuk sebelah tangan ini, akankah aku masih bersemangat menulis? Bagaimana jika ada pria lain dengan pribadi dan kebiasaan berbeda yang pada akhirnya menemani hariku? Akankah aku masih mempunyai kekuatan untuk mencurahkan perasaan? Atau mungkin hanya kemalasan yang datang menghampiri seperti aku pada mulanya sehingga aku tidak bisa menerbitkan karya buku ke-dua.
Tuhanku, bisakah dia datang dan tinggal di Bali bersamaku? Aku ingin tetap memanjatkan doa di Pura keluarga besar bersama sosok lelaki ini di sampingku. Apakah doa ini bisa menjadi sebuah keajaiban?
Tuhan… senyumanku begitu indah saat bersamanya. Akankah itu akan terjadi jika aku bersama orang lain? Atau aku hanya akan hidup dengan bayang-bayangnya? Mengapa aku tak bisa menghilangkan dia dari pikiranku sedikitpun. Aku yang bahkan sadar diri bahwa ini cinta bertepuk sebelah tangan yang terlalu ku paksakan.
Saat siang nan panas aku bersama sahabat mungilku menyusuri salah satu tempat unik.
Tempat itu sangat sepi, aku membayangkan dengan imajinatif, mungkinkah aku bisa menyusuri jalan ini dan berciuman dibalik tembok dengan suasana yang sepi seperti hari ini? Itu pasti sangat menyenangkan.
Saat kami menonton film yang sedang hits kali ini, aku hanya termenung dan membayangkan tokoh calon ayah di film itu adalah dirinya. Betapa serunya, melihat mereka saling menjaga dan menunggu buah hati mereka lahir.
Aku sangat serakah, aku benar-benar arogan dan tidak tahu malu atas semua dosa-dosa yang pernah kulakukan.
Tapi Aku,
Bisa memastikan bahwa akhir hubungan kami hanyalah karena kesalahpahaman dan keterbatasan bahasa. Jika saat itu kami langsung saling bertatap dan memandang ekspresi satu sama lain yang penuh gelora asmara. Kuyakin ini semua tidak akan terjadi. Namun sayangnya, dia tidak membiarkan kesempatan itu terjadi pada kita. Dia tidak memberikan kesempatan untuk ku. Hingga akhirnya pikiran buruk di kepalaku muncul, bahwa dia memang menyiapkan skenario ini karena ada perempuan lain yang ingin dia kejar. Begitulah sifat lelaki yang bosan.
Kamis, 29 Mei 2025
Penghibur Hatiku Belakangan Ini
Mengapa malam ini begitu dingin
Mengapa hujan tak berhenti dari siang ke malam?
Siapa yang sedang bersedih?
Aku ingin bersantai sambil menikmati mie instan yang asik
Sayangku, apakah kesalahanku begitu menyakitkan?
Sayangku, maafkan aku..
Aku perempuan yang jahat
Tapi kumohon sayangku, janganlah engkau terluka karenaku
Janganlah engkau merana, janganlah engkau kawatir
Cinta yang sejati pasti akan bertemu
Sayangku, aku bersemangat mengerjakan semua tulisanku hari ini, aku mengganti setiap katanya dengan sinonim yang lebih puitis.
Itu sangat menyenangkan saat membacanya kembali dan menghayatinya kembali.
Kesibukan ini benar-benar mengobati rinduku padamu seminggu belakangan ini.
Laptop yang biasanya kutinggal di kantor, kini selalu kubawa pulang, karena aku harus mengerjakan editan karya puisiku.
Sudah bertahun-tahun aku menyimpan semua karya puisi itu. Tapi mengapa aku ingin menerbitkannya sekarang? Dan itu setelah aku mengenalmu.
Ternyata jiwamu berpengaruh sangat positif dalam pemulihan jiwaku.
Aku benar-benar bahagia saat mengingatnya.
Dan satu hal lagi yang membuatku bersemangat,
Aku ingat kamu begitu suka membaca buku,
Sehingga aku berharap suatu hari kamu juga membaca karyaku, yang sudah kupoles dengan bahasa yang lebih tertata dan puitis, yang sudah sempurna menjadi sebuah buku.
Aku sudah mengedit penulisan bahasanya di tahap tulisan terakhir dan itu adalah karya ungkapan perasaanku setelah bertemu denganmu.
Aku sudah tidak sabar menyerahkannya pada penerbit buku. Tolong doakan aku ini semua akan berjalan dengan lancar.
Bayang - Bayangmu
Kala hujan datang
Aku tergerak keluar rumah karena merasa lapar
Ternyata nasi goreng yang kemarin belum habis tidak cukup menenangkan perutku.
Monyetku, semestaku, rajaku, pangeranku, sayangku, capybara ku
Sedang apa kau nan jauh di sana?
Tidak adakah sedikit rindu untukku?
Disini aku merindukanmu setiap detiknya
Hujan yang membasahi jalanan di luar selalu mengingatkan aku tentang kamu yang memintaku selalu sedia payung sebelum hujan
Tapi maafkan kesalahanku sayangku, karena aku tidak menyiapkan payung itu untuk hubungan kita, lebih jahatnya, aku justru memanggil hujan yang membuat cinta kita terluka.
Kurasa perlahan aku dapat memetik hikmah dari kejadian itu, jika saat itu kamu tidak memintaku untuk jujur, mungkin kau tidak akan mengetahui seberapa buruknya aku. Namun aku sudah jujur padamu, kini tidak ada lagi beban ketakutan dan kekhawatiran jika suatu hari Tuhan mengizinkan kita bertemu.
Aku dan kamu tidak pernah tahu peristiwa apa yang akan terjadi kedepannya. Satu hal yang ku tahu saat ini adalah aku masih merindukanmu, membutuhkanmu, menggilai mu dan mengagumimu.
Jiwaku tanpamu sangat mudah lelah, jiwaku tanpamu penuh penyesalan, tapi aku akan berusaha sekuat tenaga mengikuti kata hatiku. Jika hatiku mengatakan aku belum boleh berhenti, aku akan terus berupaya menemukan jalan untuk bertatap denganmu, melampiaskan seluruh rindu yang pernah ada dan mengukir kisah baru yang indah.
Sayang… bukankah dunia ini begitu melelahkan? Bukankah kamu sering merasa itu sulit?
Sayangku, apapun yang terjadi kamu harus sehat, terus bersemangat dan selalu mencintai keluargamu. Tolong hiduplah lebih panjang, dengan begitu aku akan bahagia.
Sayangku, tapi dengan jujur kukatakan, aku masih belum rela jika aku harus menghadapi kenyataan kamu bahagia bersama orang lain. Karena dadaku tidak selapang dadamu. Jiwaku penuh dengan ambisi memiliki mu. Hatiku terlalu keras bukan? Setiap malam aku berdoa pada Tuhan, jika kamu memang bukan akhir dari perjalanan cintaku, aku telah meminta pada Tuhan untuk menyingkirkan perasaan rinduku dan menumbuhkan benih cinta dihati ku untuk menghadapi pria-pria yang berdatangan. Tapi apa yang terjadi? Tuhan belum mengabulkan doaku, isi hatiku masih dirimu dan aku masih merasa pria lain kurang tepat dan tidak bisa memuaskanku secara emosional.
Beginilah caraku menghabiskan diriku, agar seluruh luapan jiwaku tentangmu terungkap. Karena jika aku hanya memendamnya dalam hatiku, jiwaku akan berontak karena tak ada satupun telinga yang mendengar.
Sayangku, aku ingin menangis diatas meja makan restoran ini karena sambil menulis tentangmu. Jantungku terus berdetak panik namun lelah. Mengapa jiwaku bisa setunduk ini padamu? Sekarang aku mengerti pada saat pandangan pertama kau mengatakan bahwa aku sudah jatuh cinta padamu dan aku begitu menyukaimu, ternyata itu benar. Awalnya aku meremehkan kata-katamu itu karena kupikir itu hanyalah trik lelaki untuk memikat hati wanita. Ternyata kamu benar. Jika kuingat kembali saat itu kamu datang seperti malaikat.
Aku mengasihimu semestaku. Apapun yang terlihat di pandangan mataku, kebanyakan mengingatkanku padamu.
Kamarku, payung, hujan, kantor, restoran tempat biasa aku makan, kamar mandi, teman-temanku, kalender, boneka garu, semua media sosialku bahkan blog ini. Semuanya mengandung jejakmu. Jika pada kenyataannya aku benar-benar harus menyerah karena takdir tidak membawamu kembali, aku hanya ingin ingatanku terhapuskan sepenuhnya tentangmu. Tapi dari hati kecilku aku tetap ingin mengenalimu sebagai takdirku. Itu serakah bukan. Intinya adalah masih belum bisa pergi dari bayang-bayangmu dan aku begitu merindukanmu.
Rabu, 28 Mei 2025
Dimana lelaki yang bisa membuatku bahagia itu?
Selasa, 27 Mei 2025
Sakit Sekali
Tidak sanggup lagi, kurasa esok aku akan tumbang
Keresahan terus menghantui kepalaku
Keresahan bahwa kau tak akan pernah kembali padaku
Keresahan mendapati jiwaku sudah penuh dengan lubang-lubang kehampaan
Kuhabiskan waktu setelah pulang bekerja dengan menyiapkan materi buku
Kuhabiskan malam mendekati waktu tidurku dengan nyanyian-nyanyian perih
Tapi mengapa sakitnya masih sama
Kerinduan merebut sebagian besar energiku
Tatapanku kosong, bagaimana jika semua jadi mati rasa
Bisakah kutitipkan rasa sakit ini pada awan-awan, agar kemudian dia turun mengguyur sebagai hujan dan seisi bumi merasakannya?
Aku tidak sanggup menahan sakitnya,
Sakit sekali…
Jika meninggalkan dunia tidak berujung pada kegelapan dan ketidakpastian.
Ingin rasanya aku mengakhiri keberadaanku saat ini
Karena ini sungguh sulit
Penderitaan lain tidak bisa mengalahkan kesakitanku akan kehilanganmu
Kapan ini akan mereda,
Kukira 3 hari sudah cukup, seperti kisah-kisah sebelumnya…
Tapi ternyata tak semudah itu
Kau yang bahkan tak pernah menyentuhku, bagaimana mungkin kau bisa menyihirku dalam tekanan yang begitu dalam
Kapan sakit ini akan berhenti menggerogoti? Apakah dia akan menghabisiku?
Silahkan, dengan senang hati, jika itu bisa menunjukan dalamnya rasa cintaku
Ayo pergi ke surga, aku tidak akan mengakhirinya
Tapi akhiri aku
Senin, 26 Mei 2025
Retak Tak Kunjung Berhenti
Beginilah jadinya,
Beban yang amat sakit pada hati yang retak
Kusimpan semua serpihannya
Menjadi bekal
Hampir pucat pasi tanpa warna pada hariku
Jariku mengetik dengan penuh semangat, semua urutan pekerjaan pada hari ini.
Tidak sedikitpun ingin menunjukan wajah kesedihan, berpura-pura gigih
Mencoba menyelesaikan semuanya ditemani lagu yang lebih bersemangat
Pikiran dan tangan begitu sibuk
Hingga penghujung hari jam menunjukan pukul 5, aku menghela napas panjang
Jari jemariku terasa keram kelelahan
Termenung dalam diam,
Lalu air mata menetes lagi
Mengapa begitu perih di dada?
Seindah itu kenangan yang kusia-siakan sampai ini membuatku menderita
Tapi aku hanya bersyukur karena kamu masih hidup
Tak ada yang lebih indah dari itu.
Hiduplah terus dihatiku, itu lebih baik
Karena tak ada lelaki sepertimu
Semua yang terindah ada pada dirimu
Bagaimana aku bisa mendapatkan yang sepertimu
Hingga saat ini pun aku takut jika didekati seseorang atau beberapa orang lain
Karena mereka tak mungkin bisa sepertimu
Sepertimu yang selalu tersenyum manis
Sepertimu yang selalu menasihati aku
Sepertimu yang mengajarkan aku hal-hal baru
Sepertimu yang kadang nakal
Sepertimu yang memberikan perhatian memuaskan
Jarak yang menyakiti kita dan aku yang menyakiti kita
Maafkan semua kesalahan ini
Apapun tak bisa membuatmu kembali
Sekarang hanya aku dengan kebimbangan ini
Hanya diriku yang selalu ingin menghabiskan diriku
Kadang kuat, kadang lemah
Begitulah semua terjadi
Kamu adalah sumber percaya diriku, kekuatan dan bahagiaku setiap harinya
Tidak mungkin jika hariku hanya termenung, melamun dan penuh tangis
Mereka memintaku untuk lebih kuat dan kembali ceria bersahaja seperti sebelumnya.
Namun bagaimana mungkin itu bisa terjadi, jika banyak penyesalan menyelimuti hari-hariku
Aku benar-benar masih mencintaimu
Aku selalu merindukanmu
Minggu, 25 Mei 2025
Bertemu Pujangga
Hari ini aku melakukan panggilan telepon dengan seorang penulis terkenal pada masanya.
Sewaktu SMA, namanya selalu disebut di buku sastra. Siapa sangka sekarang justru dia mendengarkan semua keluh kesahku dan hobiku sebagai seorang penyair.
Aku memang memiliki berbagai kumpulan puisi sedari masa SMA, aku menulis apapun isi kepalaku secara gamblang. Namun kebanyakan tulisan memang mengenai rasa sakit, pikiran berbelit dan kenangan pahit. Karena itu adalah sumbernya. Menulis membutuhkan penghayatan, jika tidak ada kedalaman rasa dari pengalaman, tulisan yang hidup tidak akan tercipta.
Ibu penulis terkenal ini lebih dulu menyapaku hari ini, karena aku memang sempat meminta untuk berkomunikasi. Namun karena aku kurang percaya diri dengan tulisanku, aku terus menunda waktu komunikasi kita.
Dia sudah membaca semua tulisanku, lalu mendengarkan biografi tentang diriku. Sejujurnya aku sangat senang saat dia mengatakan aku mempunyai bakat sebagai penulis kreatif, namun dia memberikan beberapa kritik terkait kaedah penulisan teknis. Namun secara keseluruhan dia mengatakan kumpulan puisiku pantas dicetak menjadi sebuah buku. Tentu aku bahagia. Aku sangat ingin melakukannya. Akhirnya sebentar lagi aku bisa menghasilkan buku karya puisi. Mulai hari ini aku akan semakin sibuk karena harus merevisi penulisan semua puisiku.
Ibu penulis terkenal ini kaget melihat karyaku yang konsisten dan halaman yang cukup banyak.
Tentu saja, semua luka dan pengalaman yang Tuhan titipkan telah menjadi karya kontemporer.
Aku tidak berharap karyaku akan dibaca banyak orang tapi aku berharap ini menjadi kenangan perjalanan hidupku. Agar saat tua, hidupku penuh dengan senyuman karena banyak topik yang bisa kubahas bersama anak-anak dan bahkan cucuku.
Semakin Larut
Untuk lelaki bermata imut dan senyum kelinci di negeri ginseng,
“Hari ketujuh tanpamu sudah kulalui”
Kini aku benar-benar seperti seorang yang depresi,
Kumohon doakan aku, agar aku tidak gila
Aku tak pernah merasakan hal semacam ini sebelumnya
Aku sudah berusaha dengan sekuat tenagaku, tapi aku tidak paham bagaimana caranya meredakan semua ini.
Aku sangat menderita, tetapi aku tidak boleh berlarut-larut
Dimana aku bisa menemukannya
Aku bahkan lupa meminta alamatnya di Seoul
Semua komunikasi sudah terputus dan pesanku di semua platform hanya melayang di udara
Mengapa bisa sesulit ini?
Biasanya dalam sehari putus aku bisa menemukan orang yang lebih baik.
Tapi mengapa perasaanku saat ini menghancurkan sebagian jiwaku
Aku sudah mengalihkan berbagai perhatianku mulai dari dengan membuat konten video, belajar bahasa, menonton drama hingga menulis
Hari libur yang biasanya menyenangkan karena bisa mendapatkan panggilan video darinya dalam durasi lebih lama, kini jadi menakutkan karena kesempatan memikirkan putusnya hubungan tentangnya semakin banyak.
Kumohon, kapan rasa rindu ini bisa mereda? Sebenarnya racun apa yang sudah kuminum? duri apa yang menusuk aku dan pelet apa yang mengenai aku?
Bisakah semua ini cepat terobati?
Kini aku mulai paham mengapa sahabat-sahabatku belum memiliki pengganti mantannya hingga saat ini, itu karena mereka belum menemukan sosok yang lebih baik dari orang yang terakhir bersama mereka.
Jika tidak dengan dia, maka tidak dengan siapapun. Begitulah pepatah orang terpenting di negeri ini yang hanya setia pada satu orang. Akankah aku bisa seperti tokoh ini? Kuyakin itu sangat sulit. Bagaimana aku bisa tetap melayani masyarakat dan mengabdi pada negaraku dengan suasana hati seperti ini?
Akankah aku bertahan?
Aku tidak bisa menyalahkan keadaan, karena aku juga bingung pada yang sebenarnya terjadi.
Aku sudah berusaha merawat cintaku, tetapi kesalahpahaman menghancurkan semuanya
Aku ingin berdiri di tebing laut dan memanggil namanya dengan lantang
Apakah jika aku melakukannya pesan rinduku bisa tersampaikan?
Atau aku hanya akan terlihat seperti orang gila?
Kipikir setelah mengenalnya pencarianku akan berakhir dan aku tinggal melanjutkan tugas kehidupanku yang lain
Tapi ini tak menemukan ujung kebersamaan
Takdir belum berpihak pada kita
Kini lelaki bermata imut senyum kelinci di negeri ginseng tidak perlu lagi bertanya siapa yang paling tampan, siapa yang paling pintar, siapa yang paling baik hati dan siapa yang memiliki hati dan cintaku.
Karena jawabannya "kamu semestaku",
Karena semua rinduku sudah dimilikinya sepenuhnya.
Maukah dia datang padaku lagi?
"Taukah kamu pada saat kamu memintaku untuk berhenti memposting tentang idol kesayanganku, aku benar-benar tidak berani lagi melakukannya karena aku begitu takut kamu marah. Taukah kamu saat aku mengatakan bahwa aku akan membesarkan anak yang tampan seperti idol ku jika kamu ayahnya, itu sungguh-sungguh kukatakan dari dalam lubuk hatiku, karena hatiku tidak pernah seyakin ini. Tapi mengapa kamu melupakan semua itu, harusnya kita bisa bertahan sedikit lagi. Aku sudah mengusahakan semuanya. Aku mengungkapkan segalanya. Tak bisakah aku mendapatkan hatimu kembali? Tak bisakah kamu mengampuni aku seperti Tuhan yang maha pengampun? Saat aku mengatakan aku mencintaimu, aku benar-benar sudah selesai dengan masa laluku. Aku mengungkitnya karena aku ingin menunjukan padamu seberapa besar benciku pada mereka dan seberapa lebih baik dan hebatnya kamu dibandingkan mereka, semestaku. Tidak adakah sedikit saja kesempatan untuk kita?"
"Ini sudah hari ketujuh, harus berapa lama lagi aku bertahan dengan serpihan penyesalanku. Bagaimana jika tidak ada yang lebih baik darimu? Bagaimana jika ketidakpastian selalu hadir di hari berikutnya?, Bagaimana jika aku tidak bisa menemukanmu selamanya? Bagaimana jika pada akhirnya aku menikahi pria yang tidak kucintai karena cintaku habis saat denganmu?"
"Aku tidak mengerti bagaimana aku bisa membuat ini menjadi lebih baik, aku semakin takut karena hari tanpamu semakin menjauh dari hari-hari kebersamaan kita. Aku sangat takut tidak sanggup lagi berdiri tanpamu. Aku benar-benar takut perpisahan ini selamanya. Kamu berjanji belajar CPR untuk menyelamatkanku, lalukan sekarang, aku sudah tidak sanggup lagi. Kamu selalu mengingatkanku membawa payung saat hujan dan kini sudah hujan setiap hari. Kamu berdoa untuk kesembuhanku, kalau begitu doakan hatimu dan hatiku agar bisa bersatu"
Kuharap esok, aku tidak separah hari ini.
Sabtu, 24 Mei 2025
Peri Kecil dan Lingkungannya
Untuk lelaki bermata imut dan senyum kelinci di negeri ginseng,
“Hari keenam tanpamu sudah kulalui”
Jika dibilang tanpanya, sebenarnya itu suatu kebohongan besar.
Karena aku terus membuka riwayat pesan percakapan kami, aku terus memandangi foto-foto kami yang diambilnya saat panggilan video dan aku terus mendengarkan riwayat pesan suara yang pernah dia kirim diwaktu senggangku
Saat hari kerja mungkin penderitaanku cukup dimalam hari saja saat aku pulang dari bekerja, karena pagi hingga sore aku disibukan dengan pekerjaan.
Malamku mungkin menjadi sangat bodoh karena aku dapat memilih bekerja atau tidak. Sehingga aku memilih untuk bersantai dan membuka kenangan-kenanganku bersamanya. Pada akhirnya tubuhku bersantai tetapi hatiku tidak bersantai. Hahaha
Aku masih merindukannya.
Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa.
Teman-temanku memintaku untuk berhenti membujuknya, karena mereka takut aku semakin sakit secara mental maupun fisik.
Salah satu temanku dari masa pendidikan magister mengetahui keadaanku, dan dia mengatakan “kamu tidak bisa memaksa cinta, kamu harus menikmati harimu tanpanya, jangan terpuruk, ayo kita pergi keluar negeri atau ke pulau yang indah bersama teman-teman magister yang lain, kamu layak untuk bahagia karena kamu selalu baik pada teman-temanmu”
Tapi aku terus mengelak dan mengatakan bahwa hati kecilku masih ingin lelaki itu kembali dan aku akan terus menunggunya.
Teman sekamarku, yang sehari-hari melihatku tersenyum bahagia setelah melakukan panggilan video mengatakan “seseorang itu akan bertemu dengan seseorang yang memiliki trauma yang sama, jika salah satunya bertumbuh dan satunya tidak, maka salah satu dari mereka akan melangkah pergi. Aku tahu betapa sakitnya itu untukmu, karena matamu terus bengkak belakangan ini. Tapi hidup harus terus berjalan, kamu harus menjalani berbagai kegiatan, jadi kamu harus kuat dan sehat”
Itu menyadarkanku akan kesalahanku, karena mungkin aku tidak berlari dengan kecepatan yang sama bersamanya untuk bertumbuh. Tapi aku sudah tetap menjalani kehidupanku meski dengan hati yang terbata-bata. Semua pekerjaanku sudah kulakukan dengan baik.
Ibuku dan ayahku, hahaha. Ini adalah bagian yang lucu. Karena mereka terus meledek aku dengan mengatakan “mungkin jodohmu memang orang Bali, agar kamu tidak tinggal jauh dari ayah dan ibu. Hahaha. Kan sudah ibu katakan, kamu harus menurut padanya jika kamu menyukainya. Jika dia memintamu menghapus video tarimu yang diambil oleh mantanmu, kamu harus menghapusnya. Ibu mengerti perasaannya, dia ingin menjadi satu-satunya untukmu. Tapi kamu keras kepala tidak menghapusnya, padahal kamu bisa membuat video dengan koreo terbaru yang lebih segar dan kemampuan lebih baik. Sekarang, kamu harus kuat, karena setiap perbuatanmu, ada resiko yang harus kamu tanggung”
Sungguh aku ingin tertawa. Tapi setelah panggilan telepon terakhir dengan ibu. Aku benar-benar menghapus semua video tariku yang diambilkan oleh mantanku demi menghargai permintaan lelaki bermata imut kesayanganku itu dan demi menghormati ibuku. Meskipun penonton video itu jika dikalkulasi sudah mencapai ratusan ribu dan aku pernah bangga dengan koreografinya. Tapi anehnya aku tidak bersedih sama sekali, aku justru tertawa karena teringat ekspresi ibu yang menasihati aku. Ibuku sungguh unik. Meskipun sebenarnya ibu tidak tahu bahwa aku dicampakan lelaki negeri ginseng karena aku memberitahu dia rahasia yang ayah dan ibu tidak pernah tahu.
Saat aku bekerja, air mataku terus menetes. Tanganku bekerja diatas keyboard tetapi jiwaku mungkin sedang tidak disana. Saat jam makan siang, dalam kurun waktu 3 hari pertama, makan siangku selalu tersisa. Atasanku yang juga seperti ibuku duduk disampingku menyaksikan itu semua. Aku mengatakan padanya “Ma’am, maaf suasana hatiku sedang tidak baik-baik saja. Jika aku terlihat menyulitkanmu dan tim, ma’am bisa memecatku kapan saja. Aku tidak keberatan. Aku akan tetap mengerjakan pekerjaanku dengan emosiku saat ini”
Dia menjawab “tidak masalah, karena aku pernah melihat produktivitasmu setelah panggilan video dengannya, kamu begitu bahagia dan bersemangat, sehingga saat itu aku sudah memperoleh keuntungan dari produktivitasmu. Dan sekarang jika saatnya sudah tiba untuk menemani dan menghiburmu, ma'am akan mendengarkanmu. Kamu itu wanita keren, jangan menurunkan harga dirimu, kamu harus memiliki gengsi yang tinggi sepertiku. Nanti dia pasti mencarimu, aku yakin hati lelaki itu juga pasti sakit saat kamu menangis disini. Ketika 2 orang saling mencintai, mereka akan merasakan hal yang sama satu sama lain, karena hati mereka pernah saling nyaman bersama.”
Aku justru berharap atasanku memecatku. Hahaha. Karena aku akan menyusahkan tim jika aku masih terpuruk secara terus menerus tapi kenyataannya atasanku tetap mendukungku. Aku sungguh bangga padanya.
Lalu salah satu temanku yang lain melihatku dan mengatakan “sudah sudah devi, jangan menangis terus, nanti kita bawakan orang terpenting negara ini untuk membujuknya. Karena kamu tetap mengabdi dengan sekuat tenaga meskipun hatimu hancur”
Hahahaa… sungguh kata-kata yang membuatku tertawa ditengah aliran air mata. Benar saja aku tetap lembur meskipun rasanya sudah mau pingsan.
Kepada Tuhanku yang maha baik ;
Tuhan.. jika aku tidak terluka, aku tidak bisa merasakan kasihmu dan kasih semua orang yang ada disekitarku ternyata sebesar itu. Mengapa mereka begitu mencintaiku? Aku sangat terharu.
Maafkan anakmu ini Tuhan, karena begitu besar kesalahan yang pernah kuperbuat di masa lalu, dan begitu besar rasa sakit yang pernah kuberikan pada orang lain. Nuraniku tidak pernah menginginkan hal itu terjadi, tapi tetap saja aku tidak akan membela kesalahanku. Karena sekali dosa tetaplah dosa. Aku akan berusaha menebusnya dengan perbuatan baik setiap hari demi hari. Hingga tiba saatnya nanti Kau bangga pernah menghadirkan, merawat dan menyelamatkanku di dunia ini.
Terima kasih Tuhanku yang maha pengasih
Jumat, 23 Mei 2025
Jiwa Yang Tak Tenang
Untuk lelaki bermata imut dan senyum kelinci di negeri ginseng,
“Hari kelima tanpamu sudah kulalui”
Belakangan aku tidak berselera melakukan tarian
Ini aneh
Biasanya jika patah hati aku akan menari lebih banyak untuk membuktikan pada mantan kekasih bahwa aku itu paling keren.
Tapi saat aku berpisah dengan pria bermata imut dan senyum kelinci ini, aku merasa enggan untuk berekspresi
Untuk apa?
Toh dia tidak akan melihatku lagi
Untuk apa?
Lagipula dia mungkin sudah melirik perempuan lain diluaran sana
Saat aku menari dengan baju terbuka bukan berarti aku sedang tebar pesona ke semua lelaki, justru aku sedang menebar pesonaku untuknya. Aku ingin hanya aku pusat perhatian dan hiburannya.
Saat aku menari dengan baju terbuka, aku bukan sedang ingin telanjang, tapi itu seni. Seni yang meredakan stresku.
Ketika ada orang-orang yang menyukai kontenku, itu membuatku terapresiasi karena setidaknya aku bisa melampiaskan mimpiku yang tak pernah tercapai yaitu menjadi penari seutuhnya. Dia mungkin tak pernah tahu seberapa besar keinginanku untuk terus menari. Dia mungkin tak pernah tahu seberapa besar tari menghibur keresahan hatiku. Dia mungkin tak pernah tahu seberapa sakitnya hatiku saat ibuku melarangku kuliah jurusan tari dan menjadi penari.
Itulah kenapa menciptakan koreografi dengan nuraniku menjadi kekuatanku
Aku bukanlah perempuan murahan yang memanfaatkan bakatku untuk memperoleh keuntungan.
Bahkan mereka selalu menyebutku perempuan yang tak bisa digapai. Mengapa? Karena sedikitpun tidak ada yang berani menyentuhku kecuali dia benar-benar pacarku.
Semakin aku menunjukan kemampuanku, mereka akan semakin sungkan dan menyerah untuk mendapatkanku.
Begitulah aku sedari dulu.
Para lelaki penggemar yang tidak berhasil menikahiku mungkin sekarang sedang menertawakan aku, jika mereka mengetahui aku dicampakan.
Di tempat bekerja mata mereka sangat berbinar jika sesekali aku menghiraukan mereka.
Tapi seberapa besarpun kesempatan itu, mereka sama sekali tidak akan pernah memiliki aku.
Aku perempuan keras kepala yang hanya akan mengejar sesuatu yang benar-benar kuinginkan.
Haruskah aku belajar melepaskan semuanya saat ini.
Siapa yang membuat awal dari semua ini menjadi sulit?
Apakah itu aku?
Jika memang itu aku, tolong maafkan jiwa nan rumit dan penuh drama ini.
Aku Terkesan seperti jiwa yang tak tenang. Maka dari itulah lelaki negeri gingseng memintaku mencari ketenangan jiwa
Tapi jiwa tak tenang ini yang telah berhasil memotivasi banyak orang
Tapi jiwa tak tenang ini yang menyembuhkan teman-temanku yang sakit fisik, mental maupun hati
Tapi jiwa tak tenang inilah yang menawarkan bantuan pada orang lain tanpa memandang siapapun orangnya
Tapi jiwa tak tenang inilah yang sedang hancur hatinya namun melakukan pekerjaannya dengan sisa-sisa air mata yang dimiliki demi membantu anak-anak miskin agar tetap bisa makan dengan baik
Tapi jiwa tak tenang inilah yang bekerja siang malam untuk membantu orang tua dan keluarganya
Tapi jiwa tak tenang inilah yang mendengarkan berbagai keluhan masyarakat lalu melalukan analisa dan membuat laporan kepada presiden untuk kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera
Tapi jiwa tak tenang inilah yang tetap memiliki mimpi untuk kemajuan negaranya meskipun tahu pihak-pihak berkuasa penuh dengan korupsi, mengetahui hukum bisa dibeli.
Jiwaku yang tak tenang ini bisa saja hanya bersantai seperti jiwa lainnya, namun bukan itu tujuan jiwaku merasuk dalam tubuh penuh dosa ini.
Jiwa tak tenang , namun terang
Kamis, 22 Mei 2025
Penjelasan Rumitku
Untuk lelaki bermata imut dan senyum kelinci di negeri ginseng,
“Hari keempat tanpamu sudah kulalui”
Cintaku kini bertepuk sebelah tangan,
Namun kali ini aku sedikit tenang,
Hari ini aku tak menangis di jam makan siang, karena makan siang hari ini bersamaan dengan perpisahan salah satu tim di kantor
Karena begitu ramai dan banyak tawa dari teman-teman, hari ini aku tak banyak menangis
Mungkin karena tadi malam aku juga memanggil para leluhurku untuk menjagaku
Aku sempat melihat suatu konten yang mengatakan “mungkin jodohmu belum datang, karena leluhurmu tidak menyukai mereka, ketika leluhurmu tidak menyukai calon pasanganmu, dia akan membuat hubungan kalian makin panas”
Jika aku bisa berteriak, aku ingin berteriak dan mengatakan ini pada leluhurku “Nenek, Kakek, dimana sebenarnya jodohku?, mengapa aku selalu gagal?, mengapa kalian tidak menjaga hubunganku dengan pria itu? Taukah kalian seberapa besar cintaku untuknya? Taukah kalian seberapa banyak doa yang kukirim agar kita bisa bersatu? Mengapa kalian tidak berbisik pada Tuhan agar aku bisa berjalan beriringan dengannya?, Mengapa aku selalu salah dimata lelaki yang kusukai?, mengapa aku terkesan menjadi orang yang tidak bisa dipercaya?”
Kuyakin leluhurku akan kaget dan mengatakan aku anak durhaka. Hahaha
Biasanya setelah aku putus, sangat mudah bagiku menemukan pengganti.
Namun saat ini, semua terasa berat. Masalahnya adalah dia lelaki terbaik yang pernah kutemui. Dia tampan, menggemaskan, bisa membuatku tertawa, cerdas, pintar dan bisa membendung segala emosi yang kumiliki. Dimana aku bisa menemukan pria sepertinya?
Sepertinya standarku sudah semakin tinggi. Hahaha
Aku ingin dia dan jiwanya. Jiwanya tidak sembarangan. Meskipun dia sedikit posesif tapi sebenarnya sifat itu yang pernah kuminta pada Tuhan saat berdoa diberikan pasangan.
Jiwanya dan jiwaku adalah jiwa yang mengalahkan dunia.
Namun sayang, sulit bagi kami untuk bersatu saat ini, karena kini dia sangat kecewa padaku.
Tak ada sedikitpun niatku mengecewakannya. Bahkan jika dia membelah dadaku dan kepalaku disana ada namanya dengan jelas.
Ketika aku menyukai seseorang, aku akan menyukainya dengan seluruh jiwaku, aku akan seperti anjing yang menunggu majikan saat aku menunggu wajahnya, aku akan seperti lilin yang membakar diri sendiri demi nyala terang untuk cintanya.
Jiwaku saat jatuh cinta adalah jiwa yang menjijikan dan memalukan.
Bukan niatku untuk berbohong, aku hanya terlambat menjelaskan. Orang gila mana yang mengumbar aibnya pada saat belum melihat keseriusan seseorang. Jujur saja semua tidak adil bagiku, karena pada akhirnya aku sudah memberi seluruh informasi dengan jelas.
Aku bukan menceritakan semua tentang mantanku karena aku belum melupakan mereka. Aku hanya hancur termakan trauma.
Apakah menurutnya menceritakan kembali tidak menyakitkan? Itu seperti menusuk dadaku dan mencabik-cabik lukaku yang sudah hampir sembuh.
Berani bercerita saja sudah suatu penghargaan bagiku.
Apakah pikirnya perempuan di luar sana lebih baik?
Hahaha
Perempuan biasanya gila uang, sulit mencari perempuan tulus dan mandiri sepertiku
Bukankah aku harus berbangga pada diriku?
Menyeimbangkan karir dan pencarian cinta itu sangatlah sulit. Pikirnya mudah? Lihatlah wanita karir diluar sana yang menatap laki-laki dengan sentimen dan menganggap lelaki parasit.
Sedangkan aku? Aku bekerja siang malam namun juga merawat cintaku untuk seorang lelaki dengan tulus.
Jika tidak sakit karena bekerja, sakit karena cinta
Siklusnya berulang seperti itu secara terus menerus
Tidak adakah satupun lelaki tulus di dunia ini yang menyadari itu?
Lalu terkait kesalahan masa lalu, apakah semua orang suci tanpa dosa?
Tidak mungkin
Justru karena terlalu banyak dosa kita berdoa agar diampuni
Munafik? Iya memang terkesan munafik
Tapi memang begitulah dunia bekerja dan peperangan kebaikan melawan kejahatan setiap harinya terjadi.
Sehingga saat meditasi aku pun sadar, memang ini jalan Tuhan untuk aku mengubah haluan prioritas.
Ternyata cukup banyak hal penting yang perlu kuperhatikan untuk membantu sesama dan negara ini.
Itulah mengapa aku harus benar-benar fokus pada pekerjaan untuk sesaat.
Jika aku hanya egois dengan perasaan dan cintaku saja mungkin keuntungannya hanya untuk satu orang.
Tapi saat aku semakin kuat menghalau rasa sakit di dada dan melampiaskannya dengan bekerja keras maka banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya.
Terkadang aku terkesan seperti robot saat aku bekerja dengan hati yang patah.
Tapi tidak apa-apa, aku sudah mulai terbiasa melaluinya.
Dimanapun lelaki imut itu sekarang, aku masih merindukannya
Entah esok
Jika aku masih terlalu berharap padanya mungkin aku akan hidup sendiri hingga menjadi nenek nenek, hahaha
Semoga aku berakhir dengan suatu pernikahan dan keturunan
Siapapun itu dan kapanpun itu
Rabu, 21 Mei 2025
Andaikan masih bersamanya
Untuk lelaki bermata imut dan senyum kelinci di negeri ginseng,
“Hari ketiga tanpamu sudah kulalui”
“Aku masih terus menangis, hingga teman-temanku bingung bagaimana menenangkanku”
Andaikan aku masih bisa bersamanya
Aku ingin hidup di Bali dengannya, melahirkan bayi yang lucu, membesarkan bayi itu dan beribadah ke pura sebagai satu keluarga
Andaikan aku masih bisa bersamanya
Aku ingin menari bersamanya disetiap kami mendapati diri jenuh dari dunia
Andaikan aku masih bisa bersamanya
Kami akan duduk di dalam rumah kayu nan sejuk dan bermesraan dari pagi ke pagi
Andaikan aku masih bisa bersamanya
Aku ingin menceritakan semua temuanku setiap harinya padanya
Andaikan aku masih bisa bersamanya
Aku ingin berolah raga di bawah mentari bersamanya
Andaikan aku masih bisa bersamanya
Senyumku pasti selalu indah seperti saat panggilan video bersamanya.
Selasa, 20 Mei 2025
Dia dan Janjinya
Dia berjanji akan menjagaku seperti ayahku
Dia berjanji akan selalu menyaksikanku
Dia berjanji akan memeluk dan menciumku saat kita bertemu
Dia berjanji akan mengajak aku kencan di perpustakaan
Dia berjanji akan selalu mengajariku banyak hal
Dia berjanji akan menjadi Rajaku, Semestaku dan Cintaku yang ada Seoul
Dia pernah mengatakan kita akan menikah dalam beberapa tahun mendatang dan memiliki bayi yang lucu
Saat ini aku sangat ingin dia dan semua janjinya.
Aku ingin terus memberikannya cinta terbaik yang kumiliki
Oh Betapa Indahnya
Saat terbangun dan memasuki kamar mandi, Aku bercermin melihat jerawatku, tapi aku tidak merasa kesal, aku tersenyum. Karena aku teringat saat dia mengatakan bahwa akan mencium bagian wajahku yang berjerawat. oh Tuhan… betapa indahnya
Saat aku menyikat gigiku, aku teringat bagaimana dia menemaniku dalam panggilan video, kita menari bersama dan tertawa bersama. Oh Tuhan… betapa indahnya
Saat aku menggunakan skincare aloe shooting gel ku, aku teringat bahwa aku membeli produk itu karena saran darinya. Oh Tuhan… betapa indahnya
Saat aku tiba di kantor aku teringat bahwa aku biasanya langsung mengirim sapaan pagi untuknya, lalu beberapa saatnya dia akan melakukan panggilan video dan dia akan mengatakan “aku mencintaimu” . Oh Tuhan… betapa indahnya
Saat aku kembali ke kamar, melihat kamarku. Dia pernah memuji kamarku bersih. Oh Tuhan … betapa indahnya
Saat aku bercermin, aku teringat dia mengatakan “mengapa aku punya banyak cermin?”. Dan aku teringat dia memuji langsingnya tubuhku saat berfoto di cermin. Oh Tuhan … betapa indahnya
Saat aku ke tempat tidur ditemani boneka Garu, aku teringat dia mengatakan “jika kamu rindu aku, peluk boneka Garu, bayangkan itu aku” Oh Tuhan… betapa indahnya
“Aku masih mencintaimu, lelaki negeri ginseng. Kamu masih memiliki hatiku, sentuhlah dadamu dan rasakan pesan rindu dariku”
"Aku mencintai semua tentang dirimu, jika kamu kembali, aku sungguh akan merasakan betapa ajaibnya Tuhan, lagi dan lagi"
Memeluk Rindu
Minggu, 18 Mei 2025
Lagi?
Wah.. dadaku sangat sesak
Apakah ini patah hati lagi?
Beberapa hari ke depan ini pasti sangat sulit
Aku hanya berharap aritmia dan gangguan kecemasanku tidak kambuh lagi
Bisa tertidur dengan lelap adalah harapanku malam ini
Tuhan, bisakah engkau menolongku untuk tidur yang lebih baik malam ini?
Aku sudah menjelaskan semuanya sebaik yang kubisa, namun aku tidak berhasil menahannya.
Apa yang harus kulakukan selanjutnya?
Kemana lagi aku harus mencari penyemangat untuk diriku?
Maafkan aku yang terlalu serakah ini
Tuhan, aku bisa melewati 3 masa laluku dengan baik.
Apakah aku juga bisa kali ini?
Kumohon Tuhan, setidaknya kuatkan tubuhku, agar ayah dan ibuku tidak melihatku sakit
Aku memang selalu egois mementingkan kebahagiaanku dan seorang kekasih
Aku terlalu bergantung hingga saat ini aku tidak berdaya
Jumat, 09 Mei 2025
Yang Sakit, Disembuhkan
Di saat sakit datang padaku. Itu membawaku teringat pada kenangan masa lalu dimana aku pernah hampir meninggal karena sakit.
Suatu sore dimana begitu banyak nyamuk di sekitaran rumahku. Saat itu wabah demam berdarah sedang merajalela di Bali.
Ada ribuan kasus positif demam berdarah dalam sehari, ada banyak juga nyawa yang melayang saat itu.
Aku dan ibu membakar tempat telur di depan teras rumah, sambil bercanda, berharap tak banyak nyamuk yang datang.
Namun, kurasa itu tak mungkin mudah ditangani, karena rumah kami seperti berada di dalam hutan.
Justru dengan duduk di teras, nyamuk lebih banyak menyengat tubuhku.
Di suatu pagi aku berangkat ke sekolah dengan tubuh yang demam namun aku tidak memberi tahu ayah dan ibu karena aku tidak mau mereka kawatir padaku. Kupikir hidup mereka sudah cukup lelah, jadi untuk apa kubebani dengan demamku yang tidak seberapa.
Lalu saat pulang sekolah dan malam aku tertidur, badanku semakin panas, aku sudah tidak bisa menutupinya, ibu mendekapku, sesekali aku mengigau.
Ibu sangat panik karena aku mengigau sangat aneh dengan berkata “selamat tinggal, ayah dan Ibu”
Lalu pagi hari aku terbangun kembali penuh semangat seperti tidak terjadi apa-apa.
Aku pergi ke sekolah dengan ceria.
Sampai di kelas aku masih bisa mengikuti setengah dari pelajaran, namun sisanya aku hanya menunduk.
Aku melihat pada kuku tanganku, warnanya menguning, itu sangat aneh. Tidak seperti demam biasanya.
Jam pulang sekolah ayah menjemputku. Dia sudah tau bahwa aku harus segera dilarikan ke rumah sakit.
Ibuku menangis, namun aku hanya bingung, kenapa ibu seperti itu.
Aku merasa diriku baik-baik saja.
Sampai di rumah sakit semua dokter dan perawat memeriksa dan memasang alat-alat vital.
Ternyata aku masuk ke ruang ICU, apakah aku separah itu? Mereka bahkan mengambil foto paru-paruku dan mengatakan ada cairan di paru-paruku.
Dokter berjaga 24 jam di samping tempat tidurku.
Aku tidak bisa mengingat banyak hal.
Dalam satu hari perawat mengambil sampel darahku lebih dari 3 kali.
Mereka terus menyuntikan jarum di tangan kanan dan kiriku, mengapa mereka begitu jahat saat itu?
Padahal tangan kiri dan kananku sudah dipasang infus, bahkan tangan kananku dipasang dua infus sekaligus.
Mungkin mereka memiliki sedikit rasa iba pada saat itu sehingga pengambilan sampel darah selanjutnya diambil di pembuluh darah pada kakiku.
Sudah jelas itu pasti karena darah ditanganku sudah habis, hahaha.
Ibuku terus berada disampingku sambil berdoa.
Dokter yang berjaga mengatakan pada ibu, dibeberapa kasus sebelumnya, dengan kondisi separah diriku, sudah banyak yang meninggal.
Tetapi ibuku adalah ibu yang paling hebat di dunia, dia tidak menyerah. Dia terus memaksaku minum air putih dan berbagai cairan yang menaikan trombosit, ibu tidak berhenti berdoa.
Namun hatinya pasti sangat hancur saat itu.
Karena dalam satu hari sudah pasti ada dua pasien yang meninggal.
Ketika monitor jantung sudah membunyikan ritme yang menyeramkan itu, ibu sudah bersiap menutup tirai di sampingku agar aku tidak melihat pasien lain yang pergi ke surga lebih dulu.
Aku penasaran, apakah mereka masih mengingatku sebagai teman seperjuangan di surga sana? Mungkinkah mereka sudah terlahir kembali?
Ibu mengabari sahabatnya Cathy, untuk meminta pertolongan doa, sungguh ibuku yang berhati polos dan suci.
Sedangkan ayah tidak berhenti berdoa dan meminta nenek untuk membuat berbagai persembahan di Pura agar para dewa menolongku.
Cathy mengatakan pada ibu agar tidak kawatir, dia tidak memiliki agama tetapi dia percaya keajaiban. Cathy memanggil para pendeta dan membuat pergumulan doa untuk mendoakan aku.
Malam hari, ibu tidur disampingku dan juga ada dokter yang berjaga di bawah kakiku.
Ibu mengatakan pada saat itu dia bermimpi ada sinar putih berkilau beterbangan diatas ranjangku.
Pagi harinya saat pengambilan sampel darah, darahku sudah tidak terlalu kental dan trombositku mendekati normal.
Semua dokter yang berjaga di ruang ICU begitu heran.
Bahkan saking senangnya mereka mengatakan akan memberikan aku hadiah coklat karena aku sudah semangat berjuang dalam beberapa hari itu.
Ibuku bisa sedikit tenang namun dia tidak lengah dan terus memberiku air minum dan minuman trombosit.
Akhirnya aku dipindahkan ke ruang perawatan normal.
Aku sangat senang karena akhirnya semua kabel monitor jantung tidak lagi ada di tubuhku.
Ibu bertanya padaku apakah aku akan merayakan ulang tahunku di rumah sakit atau di rumah.
Tentu saja aku bilang “dirumah”, karena teman-temanku pasti menunggu.
Ibu pun bersemangat menyiapkan makananku lebih banyak dan terus memantau kebutuhan cairan di tubuhku.
Akhirnya disuatu sore dokter mengatakan “besok kamu mau pulang kan? Besok ulang tahun ya? Jadi hari ini tensi dan trombositmu harus lebih hebat ya”.
Dengan senyum berbinar aku mengatakan pada dokter “siap dokter, aku akan pulang besok”
Benar saja, keesokan harinya aku sudah diperbolehkan kembali ke rumah.
Sampai di rumah teman-temanku sudah menunggu.
Tapi mereka sangat lucu karena bersembunyi di balik pintu, lalu mengagetkanku saat aku memasuki ruang tamu rumahku.
Balon-balon sudah terpasang dan ada kue ulang tahun diatas meja.
Mungkin ada sekitar 10 orang temanku yang datang.Tiga diantaranya menangis sangat kencang.
Aku sangat heran kenapa mereka menangis, karena mereka sebenarnya adalah teman-teman SD ku yang jahil.
Namun aku tetap bahagia, Tuhan begitu mendengar doa ayah dan ibu serta teman-temanku.
Dunia yang Tuhan ciptakan ternyata sangat unik dan memberikan banyak pengalaman bermakna dalam hidupku.
Bahkan ini sudah seperti ulasan film.
(dk)
Senin, 05 Mei 2025
Kasih yang Tak Dikasihi
Mengasihi sesama itu memang sudah kewajibanku sebagai umat, bukankah begitu Tuhan?
Aku bisa tertawa bahagia bersama teman-temanku di kantor tapi aku juga bisa menangis bersedih saat merasakan sesuatu yang tidak adil bagiku.
Ketika aku berjuang dan mengorbankan banyak hal untuk tetap bertahan bekerja di tempat sekarang, itu sesekali membuatku terluka.
Adil, kata yang sering kudengar tapi tidak sepenuhnya terjadi. Aku tau Tuhan, rancanganMu sangatlah indah. Namun, aku tidak bisa langsung menemukan sisi positif dari suatu hal yang Kau biarkan terjadi dalam hidupku.
Tuhan aku mengasihi-Mu
Berikan aku kepekaan terhadap apa yang seharusnya terjadi.
Berikan aku kepekaan untuk mengetahui sisi baik yang bisa kupetik dari setiap pengalaman yang terjadi.
Jika memang aku harus berhenti sampai disini dalam pekerjaan ini, jadikan aku tangguh agar tidak sentimental saat kehilangan rekan-rekanku.
Rekan-rekanku yang baik dan selalu mendukung membuatku tetap setia namun ketidakadilan seperti menghujat martabatku.
Begitulah diriku yang tak mungkin bisa berdiri tegak saat ini.
Aku bisa menunjukan bahwa aku tetap hebat bukan berarti aku tidak memiliki rasa cemburu atas ketidakadilan
Mengapa aku bisa cemburu dalam hal pekerjaan ini?
Tuhan bilang itu tidak baik.
Tapi aku hanyalah manusia biasa, aku juga bisa merasakan getaran kekecewaan
(dk)