MEKAR

                                                           MEKAR

Sederhana

Mekarku berbeda dari lainnya

Tak menggoda

Tak Mengundang selera

Letih pasti bagimu

Mencari letak istimewaku

Mudah bagimu melihat mekar-mekar lain yang merona

Saat kau lihat mekar lain, aku sering menguncup

Kecewa, akan takdir

Mengadu pada pencipta

Mengapa mata-mata kalian tak cukup hanya menghargai mekar

milik kalian saja

Membandingkan keindahannya dengan mekar tanpa pemilik

Bahkan dengan milik mata-mata lain sekalipun

Pilu…. Layu…. Gugur

                                                (dhiv)

Dunia KU, Kita Tak Sama

                                              Dunia KU, Kita Tak Sama

Duniaku penuh hujan, gerimis namun begitu lama

Duniamu juga sering hujan, bahkan lebat namun hanya sekejap

Karena lamanya hujan di duniaku tak terasa hingga malam tiba, hanya gelap kulihat

Karena hujan lebat di duniamu begitu singkat, kau bisa melihat bias cahaya

Itu pelangi….

Duniamu begitu penuh dengan kesibukan

Duniaku penuh dengan penantian

Bagaimana lelahnya duniamu

Bagaimana sepinya duniaku

Tak bisakah kutemukan tempat lain yang dapat mengalihkan duniaku saat ini

Harap-harap cemas aku menunggu kepastian

Aku takut genggamanku tak kuat lagi

Aku takut tatapanku tak tajam lagi

Aku takut kakiku tak kuat lagi menopang.

Duniaku malang bukan?

                  

(dhiv)

Memelukmu

                                                            MemelukMu

Memeluk-Mu diantara awan memberi aroma kasih terdalam

Aku seringkali lupa bahwa Kau yang berkuasa

Atas kehidupan, alur dan tantangan

Kau menggendongku dengan teguh namun aku tak mengerti

Bagaimana punggung itu menopang beban berat dariku

Harapan tak henti Kau anjurkan padaku

Beberapa kali ku tinggalkan

Karena tak mengerti bagaimana menanamnya dalam hatiku

Aku ingin teguh menjadi pemuja-Mu

Aku ingin menjadi penyembah-Mu yang abadi

Aku ingin terus bersama-Mu

Setidaknya aku bukan yang terburuk dari seluruh buah cinta-Mu di dunia

Tujuanku kekal abadi bersama-Mu

Tapi apa daya dunia mengalihkan segalanya

Membawaku pada garis titik terjauh dari-Mu

Terimalah aku seperti dulu saat jiwaku hanya serbuk halus

Lupakan serbuk yang mengumpal dan mengeras seperti batu ini

Bila ada kehendak-Mu pecahkan saja aku, menjadi serpihan lagi

Lalu menjadi serbuk lagi

Bila itu membuatku Kau terima kembali

(dhiv)

PAHAMI

PAHAMI
Tak ada sedikitpun

Saat banyak jadi tak berarti

Karena tak lihai

Jadi tak mungkin tuk dipandang

Terlalu banyak ku sita

Maka aku akan menderita

Tak ada kusita

Maka aku akan terlunta-lunta

Besok, lusa, berminggu minggu bahkan berbulan-bulan semua akan sama

Maka tak pantas ada harap

Jangan bergantung pada bulan indah karena tak bisa kembali ke bumi

Aku tak berarti jika tak berkutik

Memahami, mencari titik

Dimana kau merasa aku ada

Saat aku tak berdetak, saat itu juga kurasa kau tak berdetak.

Datang

Jangan lagi untuk mencari

Pergi

Jangan lagi kau telusuri

(dhiv)

Hentikan Harap

HENTIKAN HARAP

Aku ingin pergi

Pergi dari kelemahan

Pergi dari rasa terlalu berharap

Karena harap tak pernah harapkan aku

Selama ini kutulis tentang rinduku

Rinduku datang kecup aku sekejap, nikmati aku..

 tapi saat aku hambar, dibuang jauh

Dihamparan kerikil menyakitkan

Aku masih punya banyak terang yang ingin kuhampiri

Yang ingin cinta dariku

Mengapa hanya kau yang mengambilnya dariku

Kau tak sadar seberapa mahalnya

Kau anggap rasaku sepele

Seperti tak ada gunanya

Tak ada harganya

Aku ingin hentikan

Aku ingin kau berhenti ambil kasih itu

Biar kusimpan untuk yang lebih pantas

Tapi kenapa rasa ini lemah

Begitu buruk rasaku

Begitu malang

Begitu ingin aku berhenti, 

berhenti menjadi yang paling berharap

(dhiv)

Tanpa Cemerlang Jiwa

Tanpa Cermerlang Jiwa

Hati lemah, penuh kelembutan menyelimuti
Alis mengkerut

Ada yang mampu mengungkapkan, ada yang hanya diam tanpa gairah

Perempuan-perempuan tanpa cemerlang jiwa

Mengadu pada setiap inang bertelinga jeli

Tatapannya kosong,

Semakin meradang resahnya

Naluri kesegala arah

Seribu keluh terbungkus, sedikit demi sedikit aromanya tercium

Sudah diingatkan untuk terhindar dari pesona

Namun hatinya ingin merasakan keindahan itu

Ingin mendapat kecup yang terdengar pada telinga lugu

Akhirnya rasa tak semanis angan

Rasa hambar karena logika asmara tak berjalan

Kapan pesona-pesona angkuh itu tahu

Tahu menderitanya si perempuan tanpa cemerlang jiwa

Perhatikan , siapa sebenarnya yang bersalah ?

AKU HARUS TAHU

AKU HARUS TAHU

Bersulang

Hatiku bersorak melihat ukiran senyum itu

Bersorak

Ragaku bergejolak ingin mengecupnya

Seperti terang mentari yang tak mampu tergantikan

Seperti kukuh karang lautan

Mimpiku tak pernah berubah

Hanya mimpi sederhana

Membawamu dalam duniaku

Mengurungmu dalam pesonaku

Mepersatukan puzzle cinta

Menelaah satu persatu bagian detail kasih yang melekat

Saling menatap siapa pemilik cinta terdalam dan kasih paling tulus

Biarkan aku membacanya

Tak mau sekedar menebak isi nalurimu

Inginku merangkum semua rasa yang pernah ada

Jangan sembunyikan

Jangan jadikan misteri

Aku tak mudah percaya

Aku masih mencari

Diam, bukan tanda aku pahami

Diam, bukan tanda aku mengerti

Jadilah seutuhnya harta karun cinta

Biarkan aku tahu betapa beharganya

Biarkan aku tahu betapa melekatnya…

(dhiv) 

PENYEJUK HATI

PENYEJUK HATI

Arang dari api cinta yang selalu memberi guratan hitam di hati

Ku lukiskan guratan itu lebih indah dan semakin indah

Uniknya si arang yang hitam berubah menjadi penghias hati

Bawakan sejuta senyuman untuk tutupi  keresahan hati ini,

            Ambilkan sepucuk cinta tuk obati kerinduan ini,

            Hampa terasa bila itu tak terpenuhi dalam hati sanubari

            Alangkah indahnya bila hayalan itu terpenuhi

            Gantikan rasa sedih menjadi senyuman yang terukir indah dalam paras cantiku

            Intan permata pun akan terlewati oleh kemilau ceria  hatiku..

Ampuni gilaku yang selalu menggila karnamu..

Biarkan kisah ini seperti melodi yang indah

Edarkan detak-detak cinta dalam jantung hatiku

Runtuhkan sikap nakal yang berubah seakan sunyi

Senandung cinta yang memberi suasana berbunga-bunga

Angan-angan yang dirindukan akhirnya datang memberi butiran-butiran cinta

Melelehkan kebekuan hati yang mengharapkannya.

Asingkan saja rasa-rasa yang lemah itu

Mungkin rasa baru yang datang lebih tangguh

Usaha bersama untuk menghilangkan hati yang merana dalam kesunyian cinta

                                                                                                            (dhiv)

CANDU

CANDU

Terik mentari bersinar menyengat

Mengelabui setegak si permata hitam

Panasnya taklukan buatku berlutut

            Sang Surya menyeruak menegur hayalku

            Berhadapan dengan kedua mata saling memandang

            Memang indah melakukannya

Gairah tak karuan

Keringat menyelimuti kekakuan

Menjadi candu tanpa henti

                        Terdengar jelas detak jantung itu

                        Mempertegas sentuhanmu

                        Kacau, bisu dan terperangkap

                                                           (dhiv)

PERI KECIL

Peri Kecil

Api yang padam begitu saja

Guna menyimpan rahasia istimewa

Untuk apa ini terjadi?

Seburuk itu kah sang peri kecil??

                                                            Tanya itu mungkin selalu tersimpan

                                                            Izinkan seseorang untuk menjawabnya

                                                            Sampaikan bahwa aku merindukannya

                                                            Nampaknya akan tersahut dengan pasti

                                                            Upaya apa yang harus ku lakukan??

Wahana indah yang bercahaya

Indahkan pesona bertabur bintang

Jangan biarkan cahayanya pudar

Antarkan sukma ini terbang bersamanya

Yakinkan aku bahwa ini yang terindah

Agar aku tak ragu menjelajahi dunia bersamanya

                                                                                                                        (dhiv)

RAJUTAN PENYESALANKU

RAJUTAN PENYESALANKU

Sepintas awan mendung hadirkan lara

Ungkapkan setitik harapan semu

Angin kumohon bawa dia pergi

Rahasia hatiku mulai membutuhkannya

Ampuni rasaku yang berbohong ini

     Haluan-haluan mulai tak menentu

     Akar yang kuat bergejolak seakan merapuh

     Tertutup sudah celah khianat diri

     Isyarat tajam yang susah disingkirkan

Yakinkan aku, untuk tetap bertahan

Alasan ini terkikis dan mulai terbungkam

Naluri tajukan pesonanya kembali

Gigihku tak sanggup lagi berdiri

                                    Bibir mungkin dengan cantik mengucap

                                    Edarkan yang bukan menjadi pilihan

                                    Ragaku seakan tak berdaya memandangnya

                                    Debar-debar jantung ini tak kuasa melihatnya

                                    Entah bagaimana nasib haatiku

                                    Rintangan ini sungguh meruntuhkan suasana

                                    Ukirkan penyesalan perasaan sang pembohong..

BERARTI

BERARTI

Berarti tak selalu karena memberi

Berarti bukan segala yang indah

Berarti tak bisa terhapus oleh desiran angin

Berarti tak pernah terhanyut derasnya aliran sungai

Kita bisa menjadi berarti

Dengan jalan di telapak tangan

Kita bisa menjadi berarti

Dengan  menggenggam cinta berbalut kasih

Kemanapun raga ini pergi, disana sudah pasti ada secercah harapan

 untuk menjadi berarti

Bagi siapa pun jiwa yang mengenalnya

Jiwa dalam rapuh sekali pun

Karena kita ada untuk menjadi berarti

                                                                                                            (Dhiv)