Selasa, 17 Juni 2025

Tak Ada Pelangi

 Jika pelangi akan muncul setelah hujan

Maka hujan itu harus ditemani sang mentari

Jika tangisku deras namun ada hangatmu disampingku, itu akan menjadi pelangi yang indah 

Namun apa dayaku kali ini hanya mendung redup yang gelap beserta derasnya hujan tak henti-henti

Basah, dingin, menggigil, bajuku basah dan mendinginkan tubuhku

Aku bertahan bahkan hingga baju itu mengering sendiri di tubuhku 

Maafkan Aku, Mataku

 Terbangun di pagi hari dengan banyak beban di kepala

Terlalu banyak berpikir merusak semuanya

Atau tak perlu berpikir sama sekali?

Tapi itu juga bisa merusak masa depanku

Mata yang tegang di depan layar komputer hari demi hari, bahkan sudah mulai bengkak

Pengelihatanku sudah mulai kabur, awalnya terbaca tapi sekarang sudah banyak pudar

Aku bekerja sangat keras untuk menghalau patah hatiku

Apakah badanku akan lebih baik? 

Tidak ada yang memaksaku bekerja lebih keras tapi hanya aku yang menjadikan pekerjaan sebuah pelampiasan rasa patah hatiku

Ada banyak hal yang tak dapat dijelaskan

Oh mataku yang indah, aku sungguh menyayangkannya

Kuharap esok lebih baik.

Senin, 16 Juni 2025

Tidak Bisa Melawan Takdir

 Merindu tapi tak boleh merindukannya

Menderita tapi tak boleh menderita karenanya

Mengenang tapi juga perlahan menghapusnya

Begitulah sehari-hari aku menjalani hidupku, belakangan ini

Pria cerdas dan memotivasi dari negeri ginseng yang telah lenyap dimakan oleh masa laluku

Memperhitungkan apakah dengan menempuh suatu jalan suatu saat kita akan bertemu

Menelaah apakah aku bisa kuat menjalaninya tanpa kepastian

Haruskah aku berhenti mencari

Haruskah aku menikahi pria penuh sopan santun dengan usia sangat matang?

Kalau begitu impianku untuk bertumbuh bersama dengan pria yang tak jauh dari usiaku dan bermain bersama akan lenyap seketika. 

Tidak ada lagi impian kisah cinta benci tapi cinta. 

Kisah cintaku tak akan bisa seperti ayah dan ibuku yang jahil tapi manis.

Aku hanya akan menghadapi ketenangan dan kehati-hatian, hidup normal dan tanpa hal-hal menantang. 

Mungkinkah menjalani hidup seperti itu akan seru?


Minggu, 15 Juni 2025

Tawa Tiga Manusia Lucu

Kekacauan Jumat malam yang dalam bersama lagu sendu tidak kusangka bisa terhapuskan, karena banyak kehampaan berselimut lagu-lagu mandarin yang sendu, malam harinya jadi terasa sangat lelah. Aku memutuskan untuk tidur lebih larut bersama bintang-bintang. Tidur lelap itu juga diiringi drama-drama Korea penuh alur cerita rumit. Saking tak kuasa memahami alur ceritanya, mataku ternyata memilih untuk terpejam. Tiba-tiba terbangun di pagi cerah, tidak!, ini terlalu cerah karena sudah jam 10 pagi, hahaha. Baru ingat ternyata salah satu sahabatku ingin berkunjung, dia datang dengan semangat disaat aku belum mandi. Jadilah kami bertiga di ruang kesayangan kami. Saatnya pun tiba untuk mengisi perut, semua tampak lapar, perut sudah terasa menggila.

Mengenalkan sahabatku pada teman sekamar tentu hal menyenangkan. Saat mereka mulai menemukan topik, aku bergegas ke kamar mandi dan membiarkan mereka berdua ngobrol. Mereka tampak asik, tentu saja aku bangga karena teman-temanku adalah manusia-manusia baik hati dengan kepekaan tinggi. Belum ada 5 menit mereka saling berjabat tangan. Topik-topik menarik sudah ada diantara mereka. Bukankah ini luar biasa?

Sambil merasakan derasnya air menyentuh tubuhku aku sedikit mendekatkan diri ke dinding untuk memastikan mereka baik-baik saja. Kehancuranku di Jumat sore yang keras terbalaskan dengan dua manusia kesayanganku ini. Jika mereka tahu sesaknya jiwaku kemarin, mereka pasti sangat menyayangkan itu. Lihatlah mereka kini membawa kebahagiaan yang hakiki. Waktu mandi usai, saatnya berburu makanan. Satu dari tiga membeli gado-gado dan dua dari tiga membeli khas lalapan yang lezat belum lengkap jika belum ditambah es teh manis. Berjalan kembali menuju rumah, aku memberhatikan bunga kembang sepatu berwarna kuning tampak mekar dengan sempurna. Sungguh indahnya, apakah aku layak mendapatkan kebahagiaan , hadiah yang begitu indah hari ini? Kalau begitu ayo bersorak, hahaha. Tentu aku harus mengambil gambar bunga kembang sepatu itu.

Tiba di kamar kami menyalakan drama Korea dengan cerita rumit itu, ketiga pasang mata terpana melihat ke TV. Mereka menertawakanku yang selalu gagal paham pada misteri-misteri yang ada di drama Korea. Teman sekamarku bahkan mengatakan lebih bodohnya aku justru menggunakan terjemahan berbahasa inggris. Maksudnya adalah kemungkinan terjemahan semakin memperburuk tingkat pemahamanku terhadap isi ceritanya. Hahaha, sudahlah, suka-suka ku.

Sabahatku datang sebenarnya untuk mengajaku mempersiapkan diri untuk ujian bahasa inggris, menuju pendaftaran beasiswa pemerintah. Fokusku sudah mulai terombang-ambing paska patah hati. Saatnya meluruskan kembali jalanku yang sempat tersesat. Beruntungnya memiliki sahabat sepertinya, dia bahkan menghentikan aku dari tontonan drama Korea dengan mengatakan “kita jadi belajar untuk ujian IELTS tidak? Ayo kita latihan menulis”.  Seketika mataku terbelalak, bagaimana ini? aibku mengenai grammar berantakan itu pasti akan terbongkar dengan pasti hari ini. Saat aku ujian speaking mungkin tidak perlu diragukan lagi, tapi writing??? Kukira dunia akan terbelah jika membaca hasil tulisanku dalam bahasa Inggris. Perlahan dia membimbingku memberikan aku pemahaman mengenai struktur essay yang benar dan penulisan kalimat yang sesuai. Meskipun aku harus mengulang tulisanku satu kali , tapi kurasa itu demi kebaikanku. Aku tidak akan tersinggung, meskipun memperbaikinya dengan serpihan jiwa-jiwa pemalas ini.

Tulisan akhir telah selesai dengan baik walau masih ada banyak koreksi. Aku tidak yakin bisa memperoleh beasiswa PhD dengan kemampuan Bahasa Inggris terlalu standar seperti ini. Aku lelah selama 2 jam harus melakukan parafrase pada setiap paragraf. Sementara aku dan sahabatku pusing menyusun frasa dalam Bahasa Inggris, teman sekamarku fokus latihan vokal dengar partitur saktinya. Akhirnya kami memutuskan untuk membeli es krim dan beberapa cemilan lainnya. Berbagi makanan bersama lalu menonton music video lawas dan tertawa bersama.

Jumat, 13 Juni 2025

Iri pada Manusia Silver

Tidak dia, tidak juga kamu

Tidak ingin tahu, tidak juga peduli

Lelah tapi juga berharap

Keluhan menerpa tak kunjung henti

Masalah demi masalah berdatangan seakan menguji

Menerka-nerka sampai dimanakah kemampuanku

Tetap melangkah ke depan, belajar maju ke depan tanpa melihat lagi sisa yang dibelakang  

Piala-piala ku yang pernah kudapatkan dengan mudah

Seseorang mengatakan segeralah menikah, dengan siapa? Pernikahan seperti apa?

Itu sulit, ketika orang lain mengatakan itu padaku, aku justru ingin mengubur harapan itu. 

Karena itu mungkin tak akan terjadi

Karena ketika aku akan menghampirinya, mungkin aku akan menerima kenyataan dia sudah bersanding dengan lainnya

Pengemis jalanan berkedok pasangan manusia silver berjalan beriringan menggendong bayinya

Aku yang baru pulang kerja berjalan di trotoar kiri dan mereka di seberang, langkah kita tampak sama, namun sayang aku hanya sendiri sedangkan mereka adalah sepaket keluarga. Bukankah ini mengesalkan. Sepulang dari kantor, aku hanya ingin menangis. Aku menyalakan tv YouTube dan mencari lagu-lagu mandarin yang sedih, lalu menyanyikannya. Mengapa keluarga kecil si manusia silver tampak bahagia? Sedangkan aku begitu berantakan.

Lelah, hampa, terusik dan menyerah

Kamis, 12 Juni 2025

Waktu Kembar

 Jika waktu kembar bisa mengabulkan permintaanku,

Aku akan terus melakukannya hingga tak terhitung lagi jumlahnya

Berharap dengan waktu kembar itu , pertemuan manis bisa terjadi 

Tak mungkin itu bisa terjadi karena harapan semu selalu menutupinya

Menghindari rasa sakit agar lebih keras bekerja dan tidak melukai kemampuan mencari nafkah

Semuanya dilakukan untuk menjaga itu

Lebih baik hidup kaya tanpa bunga pajangan

Dibandingkan dipenuhi bunga namun terpuruk

Begitukah maksudnya?

Toh bunga-bunga itu hanya indah sementara, lalu semua akan layu dan rontok

Begitukah maksudnya?

Sungguh tak bisa dipercaya dan tak mungkin berbuat apapun lagi

Tuhan bilang cara berdoaku salah, aku selalu menuntut

Harusnya aku cukup mengatakan “aku sudah mendapatkan semuanya” lalu terus bekerja keras.

Menjadi sibuk itu tak masalah agar tak mengingatkan lagi pada luka yang pernah ada

Setiap hari hanya lagu-lagu sendu yang menemani

Begitu lagu sendu habis, tersadar waktunya berangkat ke kantor, setelah lagu sendu habis tersadar waktunya makan siang, sesaat lagu sendu habis tersadar waktunya pulang ke rumah dan begitu seterusnya.

Padahal aku hanya perlu menjalaninya dengan mengulangnya tapi aku merasa ini sulit. Sesekali mungkin merasa semuanya sudah cukup tapi sesekali juga semuanya jadi sangat menggila.

Mungkinkah dia baik-baik saja, apakah dia sudah menemukan cinta barunya? Apakah dia tidak pernah mengingatku lagi sekalipun? Masih ingatkah dia, saat dia mengatakan aku miliknya? Apakah ada fenomena yang dia hadapi dan itu mengingatkannya tentangku seperti aku yang selalu diterpa fenomena dan teringat tentangnya? Apakah dia sudah menghapus semua kenangannya dan tak ada satupun yang tersisa tentangku?

Ini menyakitkan bukan? Ini tidak adil, karena aku terus terngiang tentangnya. Ini tidak adil karena dia tidak pernah muncul lagi dan mencariku. Dia benar-benar meninggalkan semuanya tanpa penyesalan.

Haruskah aku memulai lembaran baru dan mensyukuri kesempatan itu? 

Rabu, 11 Juni 2025

Terpanggil

Seperti suatu panggilan

Membuatku terbangun dengan semangat

Si lentera harapanku

Pernah membangkitkan aku disaat paling terpuruk 

Bayang penuh senyum menebar misteri