Jika aku bisa menggapaimu di tempat itu..
Negeri yang tak asing bagiku
Negeri yang sering kulihat hanya dari layar hp dan imajinasiku
Negeri dingin dimana kehidupan yang keras itu berada
Kamu pasti sudah terbiasa melaluinya, kamu tampak sudah jenuh
Mungkin karena terlalu terbiasa dengan kehidupan yang lelah itu, kamu mati rasa dengan rasa lelahnya.
Tunggu aku akan datang menemani kehidupanmu itu
Aku benar-benar merindukanmu sampai berpikir, bagaimana aku bisa sampai secepatnya
Hal yang tak akan kusesalkan dan akan kusambut dengan sepenuh hati
Seperti senyummu yang selalu menyambut setiap kemunculanku pada layar hpmu
Jika semuanya berhenti tiba-tiba sebelum aku sampai di sampingmu.. Kira-kira apa yang akan terjadi???
Akankah aku menangis semalaman karena kehilangan harapanku menemukan pangeranku?
atau gangguan kecemasan itu akan datang dan menghantuiku lagi?
Padahal selama kau disisiku secara virtual semua kecemasan itu sudah kabur terbirit-birit karena ketakutan.
Kamu pahlawan yang selalu mengusirnya. Aku sangat bangga padamu
Setiap senyum yang terlukis diwajahmu, memusnahkan segala kekawatiranku
Oh sungguh.. Kumohon jangan hentikan ini semua..
Meskipun beberapa buku best seller menyebutkan bergantung pada sesuatu meskipun itu mahkluk hidup adalah suatu keadaan yang dilarang, jika kita tetap melakukannya, maka hidup akan penuh dengan kekecewaan.
Tapi aku bukan manusia munafik yang bisa menerima itu semua. Logika orang lain bisa saja berjalan begitu saja, tetapi naluriku sebagai mahkluk yang penuh kasih sayang dan kelemahlembutan juga membutuhkan dopamin darimu.
Meskipun kau berkali-kali menyatakan tidak akan meninggalkanku, apakah memberikan kepercayaan bisa semudah membalikan telapak tangan? Terlebih aku seorang yang penuh dengan trauma dalam hidup. Bagaimana mungkin suatu ketakutan bisa hilang begitu saja.
(dk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar