Rabu, 16 Januari 2019

UBAH HALUAN

Kamu terdiam dalam jalan pikiran yang tak pernah dimengerti
Berbicara apa pun yang terlintas dalam pikiran berusaha menunjukan bahwa kamu bijak, was was dan antisipasi
Bagaimana jika semua itu hanya ego mu?
Ego yang tak pernah bisa dihentikan
Mencari kesalahan orang lain atau mengatakan dia, kamu atau mereka “salah”
Sudahkah setegak diri hampa ini tau apa makna sebuah kata salah?
Memperhatikan sekeliling dengan kesalahan kecil sebagai sesuatu yang besar justru semakin membuatmu tidak menikmati hidup
Jangan harap depresi itu dapat hilang
Biarkan sesuatu mengalir apa adanya seakan itu memang sebuah garis kehidupan
Ada Ego, Ada Emosi, Ada Keras Kepala dan Pendusta
Semua akan berjalan beriringan sesuai garis kehidupan ...
Dapatkah kamu ikhlas semuanya terjadi?
Bertingkah berusaha menjadikan sesuatu seperti apa yang kau inginkan membuatmu hidup dalam dunia konyol
Itu pertanda kau manusia tak sadar diri ...
Pertanda kau manusia berlebihan atau mungkin sebenarnya kau bukan manusia seharusnya.
Untuk menutupi hal itu lebih baik kau menjadikan dirimu dipandang dengan stigma positif , dipandang sebagai seorang dengan tutur kata lembut, cantik, sopan, beriman, bijaksana, pandai dan berbakat.
Itu akan menjadi sebuah pencapaian luar biasa untuk dirimu sendiri...
Usai hal itu terjadi kau pun tidak boleh bertinggi hati, meremehkan orang dengan derajat lebih rendah... mereka yang dengan berbagai kekurangan justru memiliki potensi untuk menjadi lebih hebat
Sedangkan jika kau yang hebat lalu menyombong maka kehebatan itu akan dibatasi ruang gelap dan pada akhirnya kehebatan itu tidak bermanfaat bagimu.



-dhiv16'01'2019

SI NENEK KANTONG PLASTIK

Nenek dengan kantong plastik di tangannya
Berjalan menusuri gang kecil
Ditangannya juga ada sebuah besi dengan lengkung diujung
Berjalan kesana lalu kemari
Melihat beberapa botol plastik berserakan
Sungguh tangguh
Badannya sudah mulai bungkuk, terlihat lekukan begitu keras
Pernah merasa iba pada sosok ini
Selalu ada keinginan memberi sesuatu
Tapi aku sadar bahwa aku pun tak punya sesuatu
Botol dan gelas plastik itu mungkin menjadi sumber penghasilan baginya
Botol dan gelas plastik itu membuatnya merasakan sesuap nasi.
Ada dua kemungkinan untuk kerja keras ini
Apakah keluarganya tidak memberikan apa yang nenek ini inginkan?
Apakah dia ingin membantu keluarganya?
Apakah dia hanya ingin menghabiskan sisa hidupnya untuk mengumpulkan plastik-plastik itu
Berbeda dengan manusia manusia muda tanpa tasa bersalah membuang setiap bungkus makanan, minuman bahkan puntung rokok di pinggir jalan.
Kampus... ya benar sekali
Sebuah tempat yang menjadikan manusia berkualitas...
Lebih berkualitas mana mahasiswa membuang sampah sembarangan dibandingkan nenek pemungut plastik itu
Ahhh.. aku tahu , para mahasiswa itu belum berkulitas toh masih belajar di dalam kampus. Mereka hanya dalam proses menjadi berkualitas.
Luar biasa...
Sebuah perbandingan yang mulai menyadarkan , bahwa moral baik justru belum tentu ada dalam jiwa seorang berpendidikan...


-dhiv16'01'2019

PENGAP

Mencoba menormalkan segala pikiran
Pikiran dari masa depan yang mungkin tidak bersama lagi dengannya
Masa depan miliknya yang tak lagi tentangku
Mungkin dia mulai menjauh dariku, mulai mencari jalan tak bersamaku
Dia akan mengatakan semua itu untuk ku
Apakah aku akan percaya?
Berharap ada kemungkinan seseorang mengundangku ke luar menuju masa depan tak terduga
Disana seolah aku yang pergi
Disana aku akan paham rasanya
Disana seakan dia sosok yang kutinggal
Menjalin hubungan dengan batasan amat luas
Apakah dia akan paham sepinya tanpaku?
Kini aku tidak boleh  lagi mengekang
Bukan saatnya untuk diriku menahan setiap gerak geriknya
Dia menginginkan banyak mimpi lain. . .
Kusadari dia merasakan pengap dengan sekat hampir rapat.


-dhiv16'01'2019

Rindu Titip Senja

Penghujung senja itu sungguh indah
Mampu menenangkan setiap pemikiran berkabut selama ini
Memberikan aroma ketenangan terasa menyejukan jiwamu
Kamu terdiam hanya menitipkan rindu untuknya
Berharap aku akan menyampaikannya pada senja
Kamu menunggu senja berubah di pagi cerah dan membawa berita indah



-dhiv16'01'2019

Dimana Keinginan Itu?

Selintas mengerti dimana keinginan itu sebenarnya berada
Keinginan setelah beberapa tahun ada disampingnya
Sungguh indah, terkadang harus sakit
Tetapi justru sakit itu karena kubuat sendiri
Aku tahu keinginan itu, hanya diriku yang tau
Aku serahkan pada Sang Penguasa
Mungkin dia mengerti keluhku
Mungkin dia paham seberapa jalan akan terbuka untuku
Si Penguasa ini sama sekali tidak pernah lalai, Dia menyimpan berbagai hal-hal yang menjadi keinginanku.
Dalam buku harian Sang Penguasa tercatat perihal imbalan yang harus kuberikan agar keinginan itu tercapai...
Tak heran jika terdapat juga potongan dari bonus keinginan itu jika usahaku tidak sesuai dan seiring dengan jalan dari alam semesta. Keinginan tidak akan diberikan jika usahaku benar-benar nakal
Aku seperti harus menjadi anak polos dan lugu.
Seperti anak yg berbakti pada orang tua begitulah aku harus berbakti pada sang Penguasa


-dhiv16'01'2019