Senin, 13 Februari 2023

Tips Berinteraksi dengan Perkumpulan Ibu-Ibu UMKM

Pencinta kegiatan sosial tidak asing dengan perkumpulan ibu-ibu yang berusaha memperoleh peruntungan dari usaha sederhana yang dimilikinya.

Usaha tersebut bisa berupa usaha makanan, pakaian, pembersih hingga usaha reseller. Mereka tidak seperti pembisnis pada umumnya yang sudah paham bagaimana mengelola usahanya dan memiliki tekad serta mental pengusaha yang kuat. Banyak ketakutan dalam diri mereka, takut rugi, takut malu dan takut ditolak, ada juga perasaan malas yang menguasai diri mereka. Sebagian berpendapat bahwa rasa malas jadi timbul ketika memahami penghasilan tidak sebanding dengan uang yang mereka keluarkan, dalam dunia usaha kita menyebutnya rugi. 

Banyak LSM berusaha memotivasi ibu-ibu seperti ini, memotivasi dan pelatihan terkait hal-hal apa saja yang harus diciptakan agar peoduk mereka bisa terjual dan untung. Sebagai seorang relawan maupun orang yang memberikan pelatihan haruslah memiliki strategi agar ibu-ibu tersebut dapat memiliki pemahaman yang lebih baik. Berikut ada beberapa langkah yang perlu dilakukan:


1. Mengenali pribadi peserta

Pengenalan diharapkan tidak langsung ketika sesi pelatihan berlangsung melainkan menyediakan ada sesi pra pelatihan, dimana pada sesi ini panitia maupun pemateri bisa mengenal peserta satu sama lain. Mengenal pribadi, latar belakang usaha dan usaha yang sedang dijalankan. Proses pengenalan ini juga bermanfaat saat penyampaian materi. Peserta diharapkan tidak lagi sungkan untuk bertanya maupun mengajukan pendapat mereka.


2. Membuat group komunikasi 

Group komunikasi online sangat diperlukan untuk sarana interaksi diluar jam pelatihan, grup juga berperan dalam melakukan koordinasi. Ide biasanya muncul kapan saja, sehingga ketika ide tidak muncul di sesi pelatihan, peserta dapat berbagi dan saling meminta pendapaat di grup.


3. Menyediakan alat tulis 

Setiap orang memiliki fase kelemahan dalam mengingat, sehingga perlu ada buku untuk mengumpulkan catatan materi selama mengikuti pelatihan. Buku, pensil, papan, spidol dan lainnya sama seperti proses belajar mengajar.


4. Tata tempat duduk berbentuk U

Tempat duduk yang seperti ini akan memudahkan mereka dalam berinteraksi, saling melihat postur satu sama lain. Bentuk tempat duduk yang seperti ini akan membangun suasana diskusi dan lebih interaktif.


5. Memberikan Ice Breaking

Kita harus selalu mengingat ada masa dimana peserta merasa bosan atau mengantuk, hal ini sangat berbahaya karena materi yang diberikan akan sulit diingat atau bahkan diperhatikan. Berikan games-games singkat yang seru, membuat bergerak dan tertawa.


6. Memberikan awalan mengenai pokok bahasan materi

Awali pertemuan dengan pokok bahasan materi, agar mereka memiliki bayangan apa yang akan dibahas pada sesi di waktu tersebut dan di waktu mendatang.


7. Memberikan tugas

Berikan tugas terkait materi agar peserta meningkatkan kemampuannya dalam mengidentifikasi usahanya


8. Melakukan review

Review pada saat pertemuan mengenai pertemuan sebelumnya sangatlah dibutuhkan untuk melihat seberapa jauh pemahaman peserta dan mengukur sejauh mana materi selanjutnya akan diberikan.


9. Berikan Snack

Snacking diperlukan agar peserta lebih bersemangat, mungkin ada rasa lapar yang mengganggu saat sesi pelatihan bisa sedikit teratasi.


10. Berikan perhatian lebih

Ibu-ibu yang memiliki anak kecil biasanya akan membawa anaknya ke tempat pelatihan. Berikan perhatian juga kepada anak-anak mereka agar sang ibu dapat mengikuti pelatihan dengan nyaman bahkan ada panitia yang seharusnya bertugas menjaga anak-anak mereka,


dk

Senin, 06 Februari 2023

Cara Bekerja Sama Dengan Teman Kelompok Saat Mengerjakan Tugas Online

Saat kita mengerjakan tugas online biasanya banyak kendala, baik masalah jaringan atau dorongan perasaan malas yang tidak dapat dipungkiri. Adapun hal-hal yang menjadi perhatian, diantaranya:

 1. Menyapa anggota kelompok

Komunikasi tidak akan berjalan dengan baik jika antar anggota kelompok tidak saling kenal. Jika suasana hening muncul cobalah memulai terlebih dahulu percapakan. Jika ingin lebih berani, kamu bisa mengarahkan pada pertanyaan bagaimana rencana pengerjaan tugas dan dimulai darimana.

 

2. Membuatkan link ruang diskusi

Selain berbicara melalui zoom, telepon atau gmeets, kita perlu mencatat apa yang dibicarakan dengan cara menulisnya. Dengan menulis ide-ide dan masukan maka proses berpikir menjadi lebih cepat serta menjawab pertanyaaan dosen dengan lebih cepat.

 

3. Aktif memberikan usulan

Memberikan usulan tidak ada salahnya, masalah nanti benar maupun salah dapat teratasi dengan keberanian. Belajarlah berlapang dada jika usulan tidak diterima dan bersemangat untuk memberikan usulan lain tanpa menyerah.

 

4. Membagi tugas di masing-masing poin

Tugas yang dialihkan ke masing-masing orang akan lebih efektif dan cepat dalam pengerjaannya.


5. Inisiatif untuk memimpin presentasi

Jika ada kebutuhan melakukan presentasi maka segeralah ambil bagian, selain untuk menyelamatkan poin kelompok ini juga bisa menambah nilai keaktifanmu. Jangan ragu meskipun tidak menguasai semuanya, karena nanti dipertengahan bisa meminta bantuan teman dalam kelompok untuk melengkapi.


dk